Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Menolak Lembur Kerja yang Baik

8 Juli 2024   22:17 Diperbarui: 11 Juli 2024   11:37 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mendapat tugas tambahan dari Bos. (Sumber: Nypost/Shutterstock via kompas.com) 

Bekerja lembur seringkali menjadi kebutuhan dalam dunia kerja modern. Namun, ada kalanya kita perlu menolak permintaan lembur untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. 

Menolak lembur bisa menjadi tantangan, terutama jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat.

Pentingnya Komunikasi dalam Kerja

Komunikasi yang efektif adalah salah satu faktor kunci dalam keberhasilan kerja tim. Komunikasi yang jelas dan terbuka dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan produktivitas. 

Dalam konteks menolak lembur, komunikasi yang baik sangat penting untuk menjaga hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja.

Komunikasi yang terbuka membantu menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung, di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan dimengerti. Dengan berkomunikasi secara efektif, tidak hanya dapat menolak lembur dengan baik, tetapi juga memperkuat kepercayaan dan kerja sama dalam tim.

Ilustrasi (dok.Turibamwe via Pixabay)
Ilustrasi (dok.Turibamwe via Pixabay)

Cara Menolak Lembur dengan Baik

1. Berikan Alasan yang Jelas

Saat menolak lembur, penting untuk memberikan alasan yang jelas dan masuk akal. Misalnya, Anda bisa menjelaskan bahwa Anda memiliki komitmen keluarga yang tidak bisa ditunda. Pastikan alasan yang Anda berikan adalah jujur dan dapat dimengerti oleh atasan Anda.

2. Tawarkan Solusi Alternatif

Jika memungkinkan, tawarkan solusi alternatif sebagai bentuk kompromi. Misalnya, Anda bisa menawarkan untuk menyelesaikan tugas tersebut di hari kerja berikutnya atau bekerja dari rumah. 

Ketika menawarkan solusi, Anda menunjukkan bahwa Anda tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

3. Sampaikan dengan Sikap Profesional

Menolak lembur harus dilakukan dengan sikap profesional dan sopan. Hindari nada suara yang defensif atau marah. Gunakan kalimat yang positif dan konstruktif. 

Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Terima kasih atas pengertiannya, saya akan memastikan tugas ini selesai tepat waktu."

4. Jaga Konsistensi dan Kejujuran

Penting untuk selalu jujur dan konsisten dalam komunikasi Anda. Jika Anda terus-menerus menolak lembur tanpa alasan yang jelas, hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dan merusak reputasi profesional Anda. Pastikan Anda hanya menolak lembur jika memang benar-benar diperlukan.

5. Pertimbangkan Keseimbangan Hidup dan Kerja

Menolak lembur juga bisa menjadi cara untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja. 

Sebuah studi dari American Psychological Association menunjukkan bahwa keseimbangan hidup dan kerja yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan produktivitas. Dengan menolak lembur secara bijaksana, Anda bisa menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.

Ilustrasi (dok.Rawpixel via Pixabay)
Ilustrasi (dok.Rawpixel via Pixabay)

Menolak lembur dengan baik adalah keterampilan yang penting dalam dunia kerja modern. Dengan berkomunikasi secara efektif, memberikan alasan yang jelas, menawarkan solusi alternatif, dan menjaga sikap profesional, Anda dapat menolak lembur tanpa merusak hubungan kerja. 

Ingat, bahwa menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional adalah kunci untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

Dengan menyampaikan alasan menolak lembur, Anda bisa menolak lembur dengan cara yang baik dan tetap mempertahankan reputasi profesional Anda.

Karena Hak menolak lenbur tetap ada. Tetaplah jujur dan konsisten, serta jangan lupa untuk selalu mengutamakan keseimbangan hidup dan kerja. Intinya komunikasi itu penting jadi sampaikanlah dengan cara yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun