Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyatu dengan Tradisi Bersih Desa Ngasem

17 Juni 2024   21:55 Diperbarui: 18 Juni 2024   09:48 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunungan yang dibawa Kirab sudah ditaruh Balai Desa (dok.pribadi)

Di tengah hiruk-pikuk modernitas, Desa Ngasem di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, tetap memegang teguh tradisi yang kaya akan nilai-nilai budaya dan spiritual.

Salah satu tradisi tersebut adalah Bersih Dusun Baba'an, acara yang pertama yang dinanti-nantikan menjadi ajang berkumpulnya warga dan pecinta budaya untuk merayakan warisan leluhur. Pada 9-10 Juni 2024, acara ini kembali digelar dengan berbagai kegiatan bermakna.

Khataman Alqur'an dan Doa Bersama, Awal yang Penuh Keberkahan

Pada tanggal 9 Juni 2024, acara dimulai dengan Khataman Alqur'an, simbol rasa syukur dan permohonan keberkahan. Warga berkumpul di salah satu tempat untuk melantunkan ayat-ayat suci, menciptakan suasana khidmat dan tenang.

Setelah itu, dilanjutkan dengan doa bersama sesepuh di Punden, tempat keramat dengan nilai spiritual tinggi. Dalam doa ini, warga memohon perlindungan dan kesejahteraan bagi dusun dan seluruh penghuninya.

Kirab Budaya Bersih Desa Ngasem (dok.pribadi)
Kirab Budaya Bersih Desa Ngasem (dok.pribadi)

Kirab Budaya dan Nyapu Dalan, Mengusir Hal Negatif

Setelah doa bersama, suasana berubah menjadi semarak dengan Kirab Budaya. Warga dalam berbagai pakaian berjalan mengelilingi dusun, membangkitkan semangat kebersamaan dan cinta budaya.

Salah satu ritual menarik adalah "nyapu dalan" oleh orang tua terpilih yang tidak boleh berbicara. Ritual ini melambangkan usaha menghilangkan hal negatif dari kehidupan warga, mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan hati dan pikiran.

Kehadiran Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) Kabupaten Malang turut menambah semarak acara dengan kebaya-kebaya indah.

Kirab Budaya Bersih Desa Ngasem (dok.pribadi)
Kirab Budaya Bersih Desa Ngasem (dok.pribadi)

Saat senja, warga berkumpul untuk acara Barikan, tradisi berbagi makanan sebagai wujud syukur atas hasil bumi dan berkah yang diterima.

Acara ini mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong royong yang kuat. Pada Barikan, sejarah Desa Ngasem dibacakan, menceritakan asal usul dan perkembangannya.

Malam itu juga dimeriahkan dengan kesenian Bantengan di Punden Dusun Baba'an, menggambarkan perjuangan antara kebaikan dan keburukan dengan pemain mengenakan kostum banteng yang megah dan gerakan enerjik, menyampaikan pesan moral tentang keseimbangan hidup.

Kirab Budaya Bersih Desa Ngasem (dok.pribadi)
Kirab Budaya Bersih Desa Ngasem (dok.pribadi)

Kirab Budaya Bersih Desa Ngasem (dok.pribadi)
Kirab Budaya Bersih Desa Ngasem (dok.pribadi)

Wayang Kulit, Puncak Acara Sakral dengan Kisah Penuh Hikmah

Pada hari kedua 10 Juni 2024, acara dilanjutkan dengan pertunjukan Reog mulai pukul 10 pagi.

Seni tradisional ini memukau penonton dengan tarian dan atraksi spektakuler. Penari Reog dengan kostum singa barong menunjukkan kekuatan dan keterampilan luar biasa.

Setelah Reog, seni Tayup mengambil panggung, mengajak penonton untuk menari bersama, mempererat hubungan antarwarga dan membangun rasa kebersamaan.

Pada malam harinya, usai Isya, puncak acara adalah pertunjukan Wayang Kulit.

Seni wayang kulit tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan filosofi hidup. Dalang Ki Marta' dengan kepiawaiannya menghidupkan tokoh-tokoh wayang dan menyampaikan cerita penuh makna.

Wayang Kulit menjadi penutup sempurna untuk rangkaian acara Bersih Dusun, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh penonton.

Gunungan yang dibawa Kirab sudah ditaruh Balai Desa (dok.pribadi)
Gunungan yang dibawa Kirab sudah ditaruh Balai Desa (dok.pribadi)

Menjaga Tradisi, Merajut Kebersamaan

Bersih Dusun Baba'an bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi juga upaya nyata menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya warisan leluhur.

Melalui kegiatan penuh makna, warga Dusun Baba'an mempererat tali silaturahmi dan memperkuat identitas budaya mereka. Acara ini mengingatkan pentingnya menjaga nilai kebersamaan, gotong royong, dan spiritualitas di tengah arus modernisasi.

Partisipasi warga dan tamu undangan seperti Komunitas Kebaya Indonesia menunjukkan bahwa budaya adalah aset berharga yang harus dijaga dan diwariskan. Dusun Baba'an, dengan kekayaan tradisinya, menjadi contoh nyata bagaimana warisan budaya dapat terus hidup dan menginspirasi.

Melalui Bersih Dusun Baba'an, kita belajar menghargai akar budaya, menyatukan hati dalam kebersamaan, dan melangkah maju dengan penuh keberkahan. 

Semoga tradisi ini terus lestari, menjadi semangat bagi kita semua untuk merawat dan menghormati warisan budaya yang dititipkan oleh para leluhur.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun