Saat senja, warga berkumpul untuk acara Barikan, tradisi berbagi makanan sebagai wujud syukur atas hasil bumi dan berkah yang diterima.
Acara ini mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong royong yang kuat. Pada Barikan, sejarah Desa Ngasem dibacakan, menceritakan asal usul dan perkembangannya.
Malam itu juga dimeriahkan dengan kesenian Bantengan di Punden Dusun Baba'an, menggambarkan perjuangan antara kebaikan dan keburukan dengan pemain mengenakan kostum banteng yang megah dan gerakan enerjik, menyampaikan pesan moral tentang keseimbangan hidup.
Wayang Kulit, Puncak Acara Sakral dengan Kisah Penuh Hikmah
Pada hari kedua 10 Juni 2024, acara dilanjutkan dengan pertunjukan Reog mulai pukul 10 pagi.
Seni tradisional ini memukau penonton dengan tarian dan atraksi spektakuler. Penari Reog dengan kostum singa barong menunjukkan kekuatan dan keterampilan luar biasa.
Setelah Reog, seni Tayup mengambil panggung, mengajak penonton untuk menari bersama, mempererat hubungan antarwarga dan membangun rasa kebersamaan.
Pada malam harinya, usai Isya, puncak acara adalah pertunjukan Wayang Kulit.