Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Pemuda dalam Pendataan Warisan Budaya "The Hidden Heritage" di Malang

1 Juni 2024   23:20 Diperbarui: 1 Juni 2024   23:29 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Sosialisasi (dok. agungbuana)

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar utama dari tri dharma perguruan tinggi, selain pendidikan dan penelitian. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosialnya, Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya mengadakan sebuah program yang bertajuk "The Hidden Heritage" di Kampung Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kota Malang. Program ini bertujuan untuk menggali dan mendokumentasikan warisan budaya yang tersembunyi di kampung tersebut dengan melibatkan para pemuda.

Sosialisasi dan Workshop Pelibatan Pemuda

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi dan workshop yang melibatkan pemuda-pemudi Kampung Temenggungan serta mashasiswa. Acara yang berlangsung menghadirkan berbagai pembicara, termasuk Agung H Buana dari Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang. Para pemuda diajak untuk memahami pentingnya pelestarian warisan budaya serta diberi pelatihan teknis mengenai cara mendokumentasikan dan mengarsipkan data budaya yang ada di kampung mereka.

Mengapa Kampung Temenggungan?

Kampung Temenggungan di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen Kota Malang dipilih sebagai lokasi program ini karena memiliki sejarah dan budaya yang kaya namun kurang dikenal oleh masyarakat luas. Banyak bangunan bersejarah dan tradisi yang masih terjaga di kampung ini, tetapi kurang mendapat perhatian dan pendokumentasian yang memadai. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kampung Temenggungan.

Seperti program sebelumnya tentang Kampung Tematik bersama Bolang (Blogger Kompasiana Malang), Langkah-Langkah Pelaksanaan Program bisa seperti berikut:

  1. Sosialisasi: Memperkenalkan program kepada masyarakat Kampung Temenggungan dan menjelaskan tujuan serta manfaat dari kegiatan ini.
  2. Workshop: Memberikan pelatihan kepada pemuda setempat atau mahasiswa tentang teknik-teknik pendataan dan dokumentasi warisan budaya.
  3. Pendataan: Mengumpulkan data tentang bangunan bersejarah, tradisi, dan cerita rakyat yang ada di Kampung Temenggungan.
  4. Pengarsipan: Membuat arsip digital dan fisik dari data yang telah dikumpulkan.
  5. Publikasi: Mempublikasikan hasil pendataan melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang kekayaan budaya Kampung Temenggungan. Bisa buku atau ditulis di Kompasiana.

Dampak dan Manfaat

Program ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Kampung Temenggungan, tetapi juga bagi para mahasiswa dan akademisi yang terlibat. Masyarakat setempat mendapat pengetahuan dan keterampilan baru dalam melestarikan warisan budaya mereka, sementara mahasiswa mendapat pengalaman praktis dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah.

Selain itu, hasil pendataan ini juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dan sebagai referensi bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan pelestarian budaya. Dengan adanya dokumentasi yang lengkap dan sistematis, diharapkan Kampung Temenggungan dapat menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Kota Malang, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Seperti halnya program-program pengabdian lainnya, program ini juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian warisan budaya. Oleh karena itu, sosialisasi yang efektif dan pendekatan yang persuasif sangat diperlukan untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam program ini.

Harapannya, melalui program "The Hidden Heritage" ini, masyarakat Kampung Temenggungan dapat lebih mengenal dan menghargai warisan budaya mereka. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain dalam melaksanakan program serupa, sehingga lebih banyak lagi warisan budaya yang dapat dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Departemen Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya melalui program "The Hidden Heritage" di Kampung Temenggungan adalah sebuah langkah positif dalam upaya pelestarian warisan budaya. Melalui sosialisasi, workshop, dan pendataan, program ini tidak hanya mendokumentasikan kekayaan budaya yang ada, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk menjaga dan melestarikan warisan tersebut. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek tetapi juga memiliki dampak jangka panjang bagi pelestarian budaya lokal dan pengembangan masyarakat.

Semoga dengan adanya program ini, Kampung Temenggungan dapat dikenal luas dan menjadi contoh sukses dalam pelestarian warisan budaya di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun