Kalau ketemu mas Emil Dardak selalu jadi hal yang menyenangkan. Banyak ide yang disampaikannya pun membekas pada orang yang mendengarkannya. Beragam pengalamannya memang menjadikan apa yang dikatakannya lebih berenergi.
Meski tak lama namun bermakna. Ngobrol bareng Mas Emil Wakil Gubernur Jawa Timur tentang berbagai hal. Awal dibuka dengan isu terkini perihal kesehatan masyarakat Jawa Timur hingga tantangan #belajardarirumah. Beragam cara kreatif guru dalam mengoptimalkan pembelajaran daring. Pun juga ada kebijakan yang dilakukan Pemprov untuk mengoptimalkan pemerintahan di desa membantu perihal kuota yang terbatas.
Sisi tentang Pendidikan memang jadi hal penting dibahas di awal. Ini lebih karena pertanyaan rekan saya saat meet up bareng mas Emil ini hal ini yang dibahas. Pun begitu tentang beragam pertanyaan penyambung setelahnya adalah hal tentng Pendidikan.
Beragam cerita tentang perjuangan masing-masing pendidik pun banyak dituturkan disini. Kreatifitas adalah kunci bagaimana Pendidikan menjadi lebih asyik dan mudah dipahami serta diterapkan. Beragam inovasi yang merupakan terobosan dilakukan Jawa Timur untuk bidang ini.
Seperti adanya balai desa sebagai tempat mengunduh informasi atau modul pembelajaran. Ini menjawab tantangan tentang jaringan data untuk pembelajaran daring. Ini tentu mempermudah pendidik dan juga siswa dalam belajar dari rumah.
Pengalaman beliau juga untuk membuat penyegaran dalam program pemerintahan. Seperti tantangan dalam mengikutkan ASN dalam program Apple Development Program, dimana bisa mewarnai kultur di pemerintahan lebih baik.
Sempat sharing tentang EJSC yang bisa jadi perlu nama brand baru yang bisa mudah dicerna masyarakat. Ini yang sempat saya pertanyakan dan kemudian kita bahas. Memang nama merupakan brand identity yang mudah dicerna karena dingat oleh hampir tiap orang.
Oleh karenanya nama merupakan hal yang perlu sebagai brnad untuk mudah diingat. Saya sebenarnya ingin mengusulkan Java Coridor begitu saja. Namun mas Emil kemudian bercerita tentang perjalanan EJSC menjadi sekarang ini dengan dimulai dari jamannya Pakde Karwo yang telah dilakukan modifikasi agar bisa diterima masyarakat.
Pun juga ada program Millenial Job Center yang membantu mengoptimalkan potensi millenial dan UMKM dalam mengembangkan usahanya. Ini MJC sebagai wadah bagi millennial dan dunia usaha untuk terhubung sesuai dengan profil, kekuatan, dan kebutuhan masing-masing pihak. Ternyata sudah sekitar 1000 UMKM Jawa Timur yang terbantu dengan adanya Millenial Job Center ini.
Ada pula Content Creator Academy sebagai wadah mereka yang suka membuat konten lebih baik dan bisa naik kelas. Ini adalah hal yang menarik bagi saya. Setelah sebelumnya saya dan sahabat lainnya menginisiasi Rodshow Smart Millenial hingga Influencer Incubator; mendengar Content Creator Academy merupakan sesuatu yang menyegarkan di telinga.