Terik matahari masih menghiasi siang itu, Rabu 11 September 2019. Namun diri sudah bersiap untuk hadir di sebuah acara. Acara JNE Kopiwriting Malang memang terkesan eksklusif. Hanya mereka yang terdaftar dan terpilih saja yang bisa ikutan.
Terik kian melambai seiring waktu bergesar ke sore hari. Berbegaslah saya menuju lokasi dari kantor. Jalanan Malang memang lumayan padat kala itu. Namun, tetap bisa bersahabat karena padatnya tak sampai mengular panjang.
Sampailah di Vargo Kitchen sekitar 14an siang. Sudah disambut oleh admin Kompasiana, mas Dimas dan Ninda. Pun juga rekan-rekan JNE Malang yang sudah akrab. Di beragam even yang digelar JNE memang Kompasianer pun dilibatkan. Bahkan saat Bolang (Blogger Kompasiana Malang) ada even mandiri "Bolang talkshow/ngumpul: Inovasi Marketing Online" di Hotel Atria Malang pun bersama JNE Malang kala itu.
JNE Kopiwriting Malang
Setelah masuk, bertemulah dengan rekan Kompasianer yang sudah hadir. Ternyata ada satu orang yang telah duluan. Hehe... Meski jarang bertemu, acara Kompasiana selalu menjadi obat bagi para kompasianer dalam menguatkan silaturrahmi antar penulis di dunia maya.
Acara dibuka dengan penjelasan tentang acara JNE kali ini menggandeng Kompasiana. JNE Kopiwriting adalah kegiatan yang digelar di berbagai kota di Indonesia. Mengundang Kompasianer yang merupakan penulis di platform Kompasiana. Sebelumnya JNE Kopiwriting telah terselenggara di Kota Bandung, Padang dan Banjarmasin.
DI Malang JNE Kopiwriting mengangkat tema "Membawa UMKM Lokal ke Era Ekonomi Digital" pada Rabu 11 September 2019. Vargo Kitchen Malang dipilih sebagai tempat yang representatif untuk kegiatan ini. Rencananya JNE Kopiwriting juga akan digelar di kota Yogyakarta, dan Cirebon. Bagi, Kompasianer yang di daerah tersebut bisa tunggu berita admin untuk bisa ikutan.
Di awal acara Pembawa Acara juga memberikan informasi kalau JNE dan Kompasiana mengadakan JNE Journalist Competition 2019. Berlangsung mulai 19 Juli hingga 30 September 2019. Ada babak penyisihan yang dipilih 16 pemenang. Mereka dari 8 regional JNE, yakni: Sumatera, Jakarta, Bodetabekcilcik (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cilegon, & Cikarang), Jabar, Jateng & DI Yogyakarta, JTBNN (Jawa Timur, Bali, NTB & NTT), Kalimantan, serta Sulampapua (Sulawesi, Maluku & Papua).
16 Pemenang ini akan dapatkan hadiah masing-masing 5 juta rupiah. Selepas Penyisihan dilanjutkan ke babak final yang digelar 11 November 2019. Di Final akan dipilih 3 pemenang utama. Mereka akan mendapatkan hadiah ibadah umroh atau holyland (tergantung agama/keyakinan masing-masing pemenang) beserta uang saku masingmasing 10 juta rupiah. Untuk Informasi lebih lengkap ada di www.jne.co.id/journalistcompetition.
Windhu Abiworo selaku Kepala Cabang JNE Malang didapuk memberikan sambutan. Beliau menyampaikan tentang inovasi JNE yang terus berkembang. Hal ini tentu mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan pasar. Hal ini perlu diacungi jempol, sebagai perusahaan pengiriman yang telah lama berkecimpung di dunia ini JNE memang menjadi andalan masyarakat Indonesia.
Target JNE seperti yang beliau sampaikan adalah Go International. Membawa UMKM Indonesia bisa dikenal sampai luar negeri. Mengirim barang dalam tracking sekarang bisa dari kelurahan di kota Malang ke Luar negeri, bukan lagi dari Surabaya ke luar negeri.
Setelah sambutan beliau, pembawa acara melanjutkan dengan memanggil dan memperkenalkan pembicara JNE Kopiwriting Malang. Mereka adalah Tri Widyani Pangestuti (Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang), Dias Satria (Pemilik Kopi Jago dan Jagoan Indonesia) dan Whindiarto Yudistiro (Head of Sales Marketing JNE Malang).
Tri Widyani Pangestuti selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang menyampaikan sebagai pembicara pertama. Sebelum berbicara lebih lanjut, beliau memberikan video yang menarik tentang potensi UMKM yang begitu penting menopang ekonomi negeri. Beliau menyampaikan fakta bahwa potensi ini perlu dikembangkan.
Kota Malang merupakan kota yang meiliki banyak UMKM. Dimana yang dalam porsi besar yakni Kuliner, Fashion, Kriya atau Kerajinan serta tak kalah lagi sekarang ada Startup Digital. Malang memang cukup banyak startup yang muncul. Adanya komunitas Stasion, menjadi bukti Startup berkembang dengan adanya komunitas.
Pemerintah kota Malang menurut beliau telah memperhatikan dengan baik UMKM di kota Malang. Hal ini dengan menggelar beragam pelatihan untuk mereka. Salah satunya adalah adanya klinink bisnis, dimana adanya bantuan untuk mengembangkan UMKM.
Dias Satria sebagai Pemilik Kopi Jago dan Jagoan Indonesia juga menyampaikan inovasinya mengangkat UMKM lebih baik. Melalui Jagoan Indonesia, Dias melakukan re-branding produk UMKM dengan desain yang menarik dan berkelas. Produk-produk ini dimasukkan di Pasar Modern.
Whindiarto Yudistiro yang adalah Head of Sales Marketing JNE Malang menyampaikan bagaimana JNE mendukung UMKM Indonesia untuk berkembang di era ekonomi digital. JNE Malang pun memiliki inovasi yang dihadirkan untuk membantu pelaku UKM untuk berkembang lebih baik.
Salah satunya adalah program "Rumah UMKM" untuk mendukung pelaku UMKM agar semakin berkembang di era ekonomi digital. Program ini bekerja sama dengan beberapa dinas pemerintahan untuk pelatihan berupa branding product, pengemasan hingga penjualan digital.
SInergi JNE juga terjadi di beragam bidang. Dimana jaman sekarang adanya marketplace yang memudahkan pembeli juga dengan pengiriman memalui JNE. Pembayaran via e-wallet seperti GOPay dan OVO juga menjadi inovasi dari JNE di era ekonomi digital ini.
Selepas penjelasan pembicara, dilanjutkan dengan Tanya-jawab dengan peserta yang hadir. Lalu dilanjutkan dengan foto bersama dan makan malam bersama. Tak lupa, rekan kompasianer juga melakukan doorstop pada pembicara JNE Kopiwriting. Acara berlangsung meriah, semoga menjaid ajang silaturrahmi yang pula bagi para Kompasianer Malang.
