Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Soto Lamongan Oro-Oro Dowo Malang, Puluhan Tahun Pertahankan Rasa

4 Mei 2019   11:25 Diperbarui: 4 Mei 2019   21:30 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Litfia, Istri Sang Penerus Usaha ini (dok. pribadi)

Soto menjadi makanan favorit di berbagai tempat. Kuliner jenis ini telah jadi jadi pilihan tepat saat kita sedang jalan-jalan baik di dalam maupun luar kota. Banyak lidah yang cocok dengan adanya keliner jenis ini. pas pula di perut untuk menambal rasa lapar.

Pun demikian soto lamongan pula menjadi salah satu varian soto yang banyak ditemui di berbagai tempat. Soto lamongan telah menyebar ke berbagai gang-gang di masyarakat. Bahkan hingga kawasan plaza. Lamongan menjadi daerah yang dikenal dengan sotonya.

Di Malang, ada pula Soto Lamongan yang telah dikenal masyarakat. Usinyanya pun puluhan tahun dengan cita rasa yang dipertahankannya. Itulah Soto Lamongan oro-oro Dowo. Letaknya di daerah Oro-oro Dowo kota Malang. Tepatnya di Jl. Brigjend Slamet Riadi No.147C Oro-oro Dowo; kecamatan Klojen, Kota Malang. Sepanjang jalan ini memang dikenal tempat untuk beragam kuliner.

Bu Litfia, Istri Sang Penerus Usaha ini (dok. pribadi)
Bu Litfia, Istri Sang Penerus Usaha ini (dok. pribadi)
Berawal dari Keluarga Kuliner

Soto Lamongan Oro-oro Dowo berawal dari tangan Abah H. Ali Hasan Ramli. Beliau dari Lamongan menikah dengan Hj. Siti Halimah yang berasal dari Sidoarjo. Tepatnya tahun 1977 Soto Lamongan Oro-oro Dowo dibuka untuk masyarakat.

Berasal dari keluarga kuliner-lah menjadi motivasi tersendiri Abah. Dalam keluarganya ada yang berbisnis kuliner di bidang Tahu Campur, ada yang Tahu Tek, ada pula yang Bakso. Demikian dituturkan Ibu Litfia, Istri dari Bapak Slamet Mulyono; penerus Soto Lamongan Oro-oro Dowo ini.

Keluarga yang telah berpacu di bidang kuliner itulah menjadi passion tersendiri berbisnis Kuliner. Seperti diketahui bersama, banyak pula jenis kuliner yang berawal dari tradisi keluarga. Keluarga yang memang menggeluti kuliner, maka racikan cita rasanya pun tentu memiliki kekhasan keluarga.

Saat awal dibuka peminatnya sangat bagus. Meski banyak pula soto jenis lainnya. Cita rasa yang unik dan khas-lah menjadi daya tarik bagi masyarakat Malang. Malang memang dikenal sebagai surganya kuliner. Banyak kuliner legendary berasal dari sini.

Soto Lamongan oro-oro dowo Malang (dok. pribadi)
Soto Lamongan oro-oro dowo Malang (dok. pribadi)
Puluhan tahun Mempertahankan Cita Rasa yang Khas

Berbisnis kuliner tentu erat kaitannya dengan cita rasa kuliner tersebut. Rasa yang cocok dengan masyarakat akan membuatnya bertahan lama. Dari rasa pula yang membuat banyak orang beli lagi dan mengajak keluarga dan sahabatnya berkuliner ria.

Soto Lamongan Oro-oro Dowo mempertahankan cita rasanya sejak awal dibuka pada tahun 1977. Racikan soto dari Abah dan Ummi dipertahankan Bapak Slamet Mulyono dan Ibu Litfia hingga sekarang. Oleh karenanya bila anda pelanggan Soto Lamongan Oro-oro Dowo tahun 70-an, akan merasakan rasa khas yang sama dengan yang sekarang ada.

Kelebihan Soto Lamongan Oro-oro Dowo dalam mempertahankan cita rasa berasal dari keunikan proses pembuatannya hingga menghasilkan soto yang nikmat. Proses memasaknya hingga sekarang yang masih dipertahankan adalah menggunakan areng atau arang. Panas yang dihasilkan arang inilah yang menjadi awal racikan Soto Lamongan Oro-oro Dowo menjadi nikmat.

Kuah yang Bening atau jernih merupakan kekhasan Soto Lamongan Oro-oro Dowo yang masih dipertatahankan. Kuah yang bening ini membuatnya terlihat segar dan menjadi daya tarik tersendiri dan segera ingin menyantapnya dengan lahap.

Kuah yang bening ini juga ditunjang dengan kekhasan lainnya dari Soto Lamongan Oro-oro Dowo. Yakni soto yang dihasilkan tak pakai koya seperti layaknya soto lainnya. Nah, untuk koya ini diganti dengan bawang untuk menambah cita rasanya.

Ayam yang ada dalam Soto pun menggunakan ayam kampung. Ayam kampung dikenal memiliki kandungan gizi lebih tinggi dari sekedar ayam potong biasa. Sebab ayam kampung mendapatkan makan secara alami dari daun dedaunan, serangga kecil, dan sebagainaya. Nah, inilah yang akan menambah santapan nikmat Soto Lamongan Oro-oro Dowo ini.

Suasana Soto Lamongan oro-oro dowo Malang (dok. pribadi)
Suasana Soto Lamongan oro-oro dowo Malang (dok. pribadi)
Waktu Ramai Kunjungan

Waktu buka Soto Lamongan Oro-oro Dowo mulai jam 6:30 pagi hingga 21:30 malam. Buka mulai hari sabtu hingga minggu. Jadi dalam satu pekan tidak ada hari libur. Waktu yang ramai orang berkunjung adalah jam makan siang. Serta habis maghrib juga menjadi waktu yang ramai pengunjung.

Jadi bila ingin ke Soto Lamongan Oro-oro Dowo bisa memilih waktu yang pas untuk kita. Terlebih jika membawa beserta keluarga atau handai taulan. Tentunya memilih waktu yang lebih longgar tempatnya. Parkir juga perlu dipikirkan saat kondisi ramai. Hal ini karena parkir di Soto Lamongan Oro-oro Dowo tak cukup luas untuk menampung banyak kendaraan.

Pekerja di Soto Lamongan Oro-oro Dowo juga bervariasi usianya. Namun, hampir kesemuanya adalah orang Lamongan yang dibawa ke Malang. Tempat tidur di lantai 2 lokasi, memudahkan untuk koordinasi dan menyiapkan warung lebih baik.

Jumlah pekerja yang ada adalah 20 orang. Pekerja merupakan asset penting bagi Soto Lamongan Oro-oro Dowo. Oleh karenanya dirawat dengan baik. Perkerja yang ada di Soto Lamongan Oro-oro Dowo bahkan ada yang sejak tahun buka yakni 1977.

Untuk harga Soto Lamongan Oro-oro Dowo sendiri telah berubah beberapa kali. Perubahan terakhir adalah tahun 2017, hingga sekarang harganya tetap Rp 18.000,-. Perubahan harga disebuaikan dengan harga sembako yang kian naik. Adanya layanan ojek online menambah pendapatan sebesar 30%. Tentunya teknologi semakin memudahkan pelanggannya dalam memesan soto.

Berbagai tokoh nasional hingga artis pernah berkunjung menikmati lezatnya Soto Lamongan Oro-oro Dowo. Seperti: Susilo bambang Yudhoyono, Anang, Ashanti, Walikota Malang, Pelawak Topan, Zaskia dan masih banyak yang lainnya.

Ada hal unik mengenai pengunjung di Soto Lamongan Oro-oro Dowo. Tiap pekan ada sekitar 15 orang korea berkunjung ke warung. Mereka menghabiskan 60 porsi dengan 27 hingga 30 paha ayam.

Bangunan Soto Lamongan Oro-oro Dowo tetap dijaga dengan baik. Hanya cat yang diperbaharui secara berkala. Tempat ini layak dikunjungi saat Anda berada di kota Malang. Dekat dengan pusat kota dan berbagai kampus besar di Malang.

Suasana di Soto Lamongan oro-oro dowo Malang (dok. pribadi)
Suasana di Soto Lamongan oro-oro dowo Malang (dok. pribadi)
 Informasi

Nama Kuliner

Soto Lamongan Oro-oro Dowo

Lokasi

Jl. Brigjend Slamet Riadi No.147C Oro-oro Dowo; kecamatan Klojen, Kota Malang

Buka pukul

06:30 -- 21:30 Wib

Keunikan

  • Proses Tradisional dengan Arang
  • Kuah Bening/jernih
  • Memakai Ayam kampung
  • Tidak Pakai Koya

Keterbatasan

  • Parkir terbatas di pinggir jalan

CP (Optional)

-

*selengkapnya bisa dibaca di Buku "Kuliner Legendaris Malang", penulis Bolang bekerjasama dengan Disbudpar kota Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun