Indonesia akhirnya terpilih masuk dalam lingkaran Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Di Bulan Ramadan ini, tepatnya 9 Juni 2018. Indonesia mendapat lebih dari 2/3 anggota Majelis Umum PBB, untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.Â
Perjuangan diplomat Indonesia di PBB akhirnya membuahkan hasil. Lantas apa manfaat yang didapatkan dari terpilihnya Indonesia jadi Anggota Dewan Keamanan PBB? berikut ulasan yang bisa menggambarkannya.
Indonesia wakil Asia-Pasifik
Indonesia mendapatkan 144 suara anggota Majelis Umum PBB. Voting suara diikuti oleh 190 negara dari total 193 negara anggota Majelis Umum PBB. Indonesia bersaing dengan Maladewa untuk menggantikan Kazakhtan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Lobi-lobi tingkat tinggi tentu dilancarkan diplomat Indonesia di PBB. Pun jua menteri luar negeri Retno Marsudi yang mendekati menteri luar negeri dari Negara lainnya. Jelang beberapa hari pemungutan suara pun beliau masih mencoba bertemu hampir seluruh menteri luar negeri lain.
Dengan terpilihnya Indonesia, maka wakil Asia-Pasifik akan diisi Indonesia mulai 1 Januari 2019. Mengutip dari website PBB, setidaknya ada 5 anggota baru di Dewan Keamanan PBB. Yakni Jerman, Indonesia, Afrika Selatan, Republik Dominika dan Belgia.Â
Mereka akan mengisi kursi yang dikosongkan oleh Bolivia, Ethiopia, Kazakhstan, Belanda, dan Swedia pada akhir tahun ini, setelah masing-masing menjabat masa jabatan dua tahun di Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara.
Dewan Keamanan atau DK PBB memiliki wewenang menjadi pemimpin dalam menentukan hal apa saja yang menjadi ancaman bagi perdamaian atau tindakan agresi di dunia. Dewan Keamanan PBB juga menjadi penyeru kepada pihak yang berselisih untuk berdamai.
Indonesia juga turut memiliki tanggung jawab utama dalam Dewan Keamanan PBB untuk masalah perdamaian dan keamanan internasional. Semua negara anggota PBB wajib mematuhi keputusan Dewan Keamanan PBB. Kewenangan khusus ini tak setiap anggota PBB miliki.
Dewan Keamanan PBB juga memiliki wewenang khusus untuk merekomendasikan penunjukan Sekjen PBB dan penerimaan anggota baru PBB kepada Majelis Umum terkait. Dewan Keamanan PBB juga bisa memilih hakim-hakim di Mahkamah Internasional bersama-sama Majelis Umum PBB.
Dewan Keamanan PBB memiliki 15 anggota yang terdiri dari 5 anggota tetap dan 10 anggota tidak tetap. Untuk anggota yang Dewan Keamanan PBB yang tetap adalah China, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. Negara-negara yang memiliki amunisi kekuatan militer yang disegani.
Terpilihnya Indonesia kembali dalam lingkup Dewan Keamanan PBB merupakan tugas besar dunia, setelah sebelumnya dalam 10 tahun terakhir Indonesia tak masuk dalam keanggotaan Dewan Keamanan PBB. Indonesia terakhir menjadi anggota tidak tetap PBB adalah pada 2007-2008. Dan pada 2018 ini terpilih lagi untuk periode 2019 nanti.
Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB jadi keempat kalinya sepanjang sejarah kiprah Indonesia di PBB. Merujuk sejarahnya, Indonesia pernah merasakan dulu menjadi anggota di Dewan Keamanan PBB adalah pada periode 1973-1974, 1995-1996 dan 2007-2008.
Indonesia memiliki wewenang khusus layaknya anggota Dewan Keamanan PBB lainnya. Tentunya suara Indonesia dapat lebih didengar di Dewan Keamanan PBB maupun Majelis Umum PBB. Semangat perwujudan perdamaian abadi sebagai pembukaan UUD 1945 akan menjadi landasan tak terelakkan pada peran Indonesia di PBB.
Peran untuk mendorong habit of dialogue Indonesia dalam penyelesaian bisa jadi pengaruh baik di PBB. Seperti yang telah diterapkan pada sebagian konflik di Indonesia beberapa waktu belakangan. Pun juga mendorong penyelesaian radikalisme dan terorisme secara global juga bisa berdampak pada kawasan Asia khususnya Indonesia.Â
Selamat berjuang Diplomat Indonesia, Semoga Dunia lebih damai pun juga negeri sendiri. [SH]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H