Seni gambar 3 Dimensi mulai marak belakangan ini. Saat berfoto akan seolah terlihat nyata karena 3 dimensinya. Hal inilah yang diangkat oleh Kampung Tridi. Kampung Tridi merupakan salah satu dari 17 kampung Tematik di kota Malang. Anda akan terperangah dengan keelokan yang ditawarkan oleh kampung ini. Hampir setiap bilah tempat di kampung ini ditemui gambar-gambar yang menarik. Seolah mengikuti nalar zaman now, kita akan sangat biasa menemui orang yang melakukan aktifitas fotografi disini. Mulai dari swafoto hingga berfoto bersama.
Suasana Kampung Tridi (dok. S. Hariadi)
Lokasi StrategisLokasi Kampung Tridi berada di Jalan Tumenggung Ledok Kelurahan Kesantrian Kecamatan Blimbing, kota Malang. Lokasi Kampung Tridi bisa dibilang cukup strategis. Hal ini karena letaknya cukup mudah dijangkau oleh khalayak ramai alias banyak moda transportasi melewati kampung  Tridi.
Kampung Tridi dari Stasiun Malang berjarak sekitar 500 Meter. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki ke arah selatan lalu menemui SPBU. Letak Kampung Tridi tak jauh yakni tinggal menyeberang jalan dari SPBU ini.
Suasana Kampung Tridi (dok. S. Hariadi)
Gapura sebagai penunjuk Kampung Tridi sudah terlihat dari kejauhan. Terlebih berbagai macam warna atap warga menjadikan kampung  tridi mudah terlihat dari kejauhan. Perlu kehati-hatin untuk menyeberang jalan, karena memang depan gapura kampung  tridi cukup dikenal sebagai kawasan ramai kendaraan bermotor.
Suasana Kampung Tridi (dok. S. Hariadi)
Untuk pengguna Mobil bisa parkir di asrama ajen, sebelah jembatan rel kereta api dekat Kampung Tridi. Tempat ini seperti dituturkan Pak Nur dari Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis) Â sudah bekerja sama dengan Kampung Tridi untuk lahan parkir. Sedang jika lahan parkir ini penuh, untuk mobil bisa memakai lahan parkir di Kampung Biru hingga jalan Gajahmada.
Jembatan Kaca (Dok. S. Hariadi)
Sedangkan bagi pengguna sepeda motor bisa menggunakan lahan parkir yang disediakan di Kampung Tridi. Bila kita ke kampung  tridi menggunakan sepeda motor dengan seorang rekan bisa memarkir disini.  Total untuk dua orang Rp 8000,- dengan rincian Biaya parkir sepeda motor sebesar Rp 2000,- dan tiket masuk tiap orang Rp 3000,-. Tiket masuk ini diganti dengan souvenir gantungan kunci khas Kampung Tridi.
Foto menunjuk lorong (Dok. S. Hariadi)
Keunikan Gambar dan Gerakan Warga di Kampung Tridi Berfoto sudah menjadi hal yang lumrah zaman sekarang. Hal inilah yang menjadi hal yang ingin ditonjolkan oleh Kampung Tridi. Beraneka ragam gambar 3 dimensi menjadi daya Tarik tersendiri sebagai kampung  tematik di kota Malang. Hampir setiap rumah disini ada gambar-gambar unik yang bisa dijadikan spot atau tempat berfoto.
Berfoto di Perahu Venesia (dok. S. Hariadi)
Saat memasuki Kampung Tridi dari gapura dekat sebelum jembatan besar Brantas, kita akan menemui keunikan awal di Kampung Tridi ini. Kita akan disambut tulisan besar Kampung Tridi dengan berbagai gambar layak untuk dijadikan tempat foto. Gambar-gambar berada di sisi kiri jalan. Sedang di sisi kanan terlihat keindahan rumah warga dengan berbagai macam warna. Pun juga yang menarik perhatian di sisi kanan ada perahu yang bisa dijadikan tempat foto menarik awal di Kampung Tridi.
Suasana anak-anak bermain di Kampung Tridi (dok. S. Hariadi)
Dulunya menurut Pak Nur, di jalan masuk kampung  Tridi ini ada juga gambar menarik. Namun seiring banyaknya pengunjung yang dating gambar tersebut berangsur hilang.
Suasana kali dekat Kampung Tridi (dok. S. Hariadi)
Sejarah kampung  Tridi sendiri berawal dari pertemuan warga. Pada 7 Agustus 2016, Warga gotong royong memperbaiki gapura masuk Kampung. Pada saat inilah terjadi obrolan tentang ide pembuatan kampung  dengan tema tertentu. Sebelumnya sudah ada kampung warna-wani yang berada di dekat kampung ini. Ada ide banyak ide mulai dari kampung pelangi  yang hampir sama dengan warna warni, pun juga ada ide nama kampung rainbow yang intinya juga sama dengan warna warni. Ada pula usulan kampung pinggir kali karena letaknya di pinggir bantaran kali.
Suasana Kampung Tridi, dekat kali (dok. S. Hariadi)
Alhasil ide dari mas Edi gimbal diterima tentang konsep gambar 3 dimensi. Ada beberapa lukisan yang digambar sekitar 4 karya. Yakni monyet selfie, hiu, mulut besar dan jurang 3D (gambar di jalan masuk kampung). Berawal dari lukisan atau gambar 3 dimensi ini, pengunjung kampung sebelah mulai banyak berdatangan. Dari situ mulai tersebarlah di media sosial, meski masih 4 karya yang ada.
Pos di Kampung Tridi (dok. S. Hariadi)
Melihat fenomena ini, berkumpullah warga 4 RT yang jumlahnya sekitar 200 kepala keluarga untuk dilakukan sosialisasi tentang Kampung Tridi. Sebagian warga ada yang mempertanyakan untuk dicat karena rumahnya tua. Namun, dengan adanya sponsor pabrik cat yang memiliki alat yang mumpuni hal ini bisa diatasi. Kolaborasi apik sponsor dengan warga inilah yang menghasilkan kampung ini berubah. Pabrik cat melakukan cat warna dasar rumah, sedang warga yang dimotori mas Edi Gimbal, pak Nur dan mas tholib serta warga lainnya memberikan sentuhan karya 3 dimensi.
Lokasi Syuting Film (Dok. S. Hariadi)
Tempat Syuting Film NasionalKampung Tridi dengan segala keunikan membuatnya menjadi lokasi syuting Film "Yo Wis ben". Film nasional ini dibintangi oleh nama youtuber terkenal Bayu Skak dan artis Joshua Suherman. Menjadi lokasi syuting film semakin melambungkan nama Kampung Tridi sebagai destinasi wisata pilihan di kota Malang.
Warung yang jadi Lokasi Syuting Film (Dok. S. Hariadi)
Nilai perubahan masyarakatHadirnya konsep Kampung Tridi ini tak hanya merubah wajah warna bangunannya melainkan juga warganya secara ekonomi dan sosiologi. Warga diberdayakan secara ekonomi dengan membuat souvenir, petugas parkir hingga membuka usaha. Souvenir yang dibuat warga menjadi pengganti tiket masuk, sekaligus sebagai sarana promosi efektif yang akan tersebar ke berbagai daerah pengunjung.
Souveir gantungan kunci (Dok. S. Hariadi)
Produk Warga di Kampung Tridi (dok. S. Hariadi)
Perubahan sosiologis juga terasa dengan aktivitas warga lebih pada hal positif. Hal ini dengan berbagai macam hal untuk membangun citra kampungnya sebagai kampung destinasi wisata pilihan di kota Malang. Peran perubahan inilah menjadi nilai tambah tersendiri dengan hadirnya konsep 3 dimensi bagi warga yang menggerakkan perubahan kampungnya yang dikenal dengan Kampung Tridi. [SH]
Kampung Tridi
Lokasi  : Jalan Tumenggung Ledok Kelurahan Kesantrian Kecamatan Blimbing, kota Malang
Tiket : Rp 3000,- (pengganti souvenir)
Jam berkunjung : Rp 07.00 -- 19.00 WIB
Fasilitas : Musholla, Parkir, Tempat Istirahat, Toilet.
Apa yang perlu diperhatikan?
- Parkir Sepeda Motor tersedia di dalam, masuk setelah gapura Kampung Tridi
- Pakir Mobil cukup luas di kampung biru dan sepanjang jalan gajahmada
- Masuk melalui Gapura Kampung Tridi di utara jembatan Brantas, atau juga bisa melalui jembatan kaca dari kampung Warna-warni
- Sebaiknya jeli melihat gambar 3D sebagai latar foto agar mendapat hasil foto yang bagus
- Baiknya berkunjung di weekdays
Berikut Hasil Obrolan dengan Pak Nur atau Cak Gem, salah satu pengurus Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kampung Tridi.
Part 1: Sejarah dan konsep 3 Dimensi
.Part 2: Tentang Souvenir karya Warga Kampung
.Part 3: Nilai perubahan Ekonomi, Psikologis & Sosiologis Warga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya