Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manfaat Sarapan nan Berkesan dari Ibu

4 Januari 2018   20:56 Diperbarui: 4 Januari 2018   21:03 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari menyingsing di kala ayam berkokok mulai bersahutan. Gema adzan Shubuh mengumandang tanda waktu bangun dari mimpi. Ibu sudah bangun sebelumnya, menyiapkan berbagai hal untuk dijualnya nanti.

Tungku alat Memasak Ibu (dok. pribadi)
Tungku alat Memasak Ibu (dok. pribadi)
Beliau bangun lebih awal dari kokok ayam. Memasak banyak hal sebelum matahari menampakkan di hari itu. Setelah beribadah malam, kompor adalah teman setia untuk menyiapkan segala sesuatunya. Gemericik air menandakan bahan-bahan masakan dibersihkan sebelum masuk dalam tatakan di atas kompor.

Ibu, Sepeda dan Warung Jualannya (dok. pribadi)
Ibu, Sepeda dan Warung Jualannya (dok. pribadi)
Selepas menunaikan sholat dan bersih diri, makanan untuk sarapan telah terhidang di meja. Sebuah tanda untuk anaknya agar mengisi bekal energi untuk seharian. Ini sudah menjadi kebiasaan, bahwa makan di pagi hari adalah hal penting untuk dilakukan.

Makanan Jualan ibu yang jadi menu Sarapan pula (dok. pribadi)
Makanan Jualan ibu yang jadi menu Sarapan pula (dok. pribadi)
Disamping menyiapkan masakan untuk dijual di sekolah. Masakan untuk anaknya pun disisipkan dengan penuh harap untuk disantap dengan lahap. Sarapan yang bagi sebagian orang sepele, namun banyak sekali manfaatnya.

Pentingnya Sarapan dari materi Pekan Sarapan Nasional (dok. pribadi)
Pentingnya Sarapan dari materi Pekan Sarapan Nasional (dok. pribadi)
Sarapan cukup penting. Bahkan Pemerintah pun mendukung adanya gerakan Pekan Sarapan Nasional, dulu saya sempat mengikuti kegiatan Pekan Sarapan Nasional ini di Universitas Airlangga Surabaya. Salah satu rekomendasi Simposium Nasional Sarapan Sehat yang dihadiri oleh sekitar 225 ahli gizi, ahli pangan, dan praktisi kesehatan dari sejumlah daerah pada tanggal 16 Juni 2012 di Jakarta adalah perlunya Hari/Pekan Sarapan Nasional.

Menurut Pergizi, 3 alasan utama diperlukannya Hari/Pekan Sarapan Nasional adalah: 

1) Sarapan merupakan salah satu perilaku penting untuk mewujudkan gizi seimbang, tetapi kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak sarapan; 

2) UU Kesehatan No 36/2009 serta UU No 18/2012 tentang Pangan mengamanatkan untuk mewujudkan gizi seimbang; dan salah satu pesan (pesan ke-8) dalam Pedoman Gizi Seimbang, yaitu biasakan makan pagi atau sarapan yang perlu terus disosialisaikan dan ditingkatkan; dan 

3) Adanya Hari/Pekan Sarapan Nasional diharapkan dapat sebagai momentum berkala setiap tahun untuk selalu mengingatkan dan mendorong masyarakat agar melakukan sarapan yang sehat dalam rangka turut mewujudkan Gizi Seimbang.

Ternyata banyak makna dalam Sarapan. Terima kasih Ibu atas sajian Sarapannya yang berkesan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun