Harbolnas atau Hari Belanja Online sudah berakhir beberapa waktu yang lalu. Masyarakat Indonesia mulai sadar atau aware akan kemudahan belanja online. Momentum Harbolnas sangat dinantikan bukan hanya penjual online dan pembelinya  namun juga marketplace di mana bertemunya penjual dan pembeli.
Menurut sumber, 89 % Pengguna Internet aware dengan adanya Harbolnas. Hal ini sebanding dengan tahun 2016 dengan persentase serupa. Tingginya persentase ini tak lepas dari promosi yang gencar. Tak hanya marketplace dan penjualnya, pun pembeli online menanti hal ini.
Postingan warganet di dunia online membantu penyebaan informasi akan Harbolnas. Ditambah dengan kesadaran bagi yang belum mengetahuinya atau lupa akan Harbolnas. Dari survey yang dilakukan  Nielsen, Social media atau Website masih menjadi penyumbang terbesar akan kesadaran dan informasi akan Harbolnas.
Anak-anak yang sudah melek akan gadget hingga remaja sudah menjadi hal lumrah remaja memagang gadget, mendukung pendidikan akan melek internet. Tentunya batasan akan usianya perlu ditanamkan bagi keluarga, lingkungan serta pemerintah.
Apa yang dicari dari belanja online? Ternyata Diskon yang berlimpah menjadi daya Tarik tersendiri. Pada jaman kecepatan internet yang sudah 4G dan menggunakan Fiber Optik, diskon ini bisa saling dibandingkan. Banyak penjual dan marketplace bisa saling dibandingkan pembeli online.
Hal demikianlah yang saya lakukan pula saat membeli suatu barang di marketplace. Pun demikian kecepatan tanggapan hingga rating penjual yang telah melayani pembeli juga menjadi pertimbangan tersendiri dalam memutuskan transaksi online.
Salah satu hal yang menjadi harga di online bertambah dari harga awal adalah ongkos kirim. Harbolnas dengan tingkat promosi demikian kuat ditunjang lagi dengan Gratis Ongkos kirim (Ongkir). Biaya ongkir yang gratis bisa menekan harga tak melambung. Harga bisa menajdi wajar dan bahkan lebih murah dibanding beli di toko offline yang dekat dengan rumah kita.
Oleh karenanya menjadi wajar jika adanya peningkatan belanja online karena adanya gratis ongkir ini. Banyak jasa ekspedisi menampilkan gratis ongkir di berbagai marketplace. Meski memang ada syarat untuk hal itu.
Misal minimal pembelian 70 ribu hingga ada yang 90 ribu dengan diskon ongkos kirim maksimal sekitar 40 ribu. Karena dibatasi gratis ongkir itu, banyak orang miliki akal. Penggeliat belanja online pun memiliki akal dengan melakukan transaksi lebih dari 1 kali agar dapat gratis ongkir yang banyak.
Pembelian setelah mencapai batas subsidi gratis ongkos kirim, maka akan melakukan transaksi berikutnya. Bahkan akan menunggu hari berikutnya untuk bisa mendapatkan hal ini. Kami sebagai penjual pun menyarankan hal demikian pada pembeli agar bisa mendapat keuntungan lebih. Hal ini juga bisa menaikkan rating penjualan produk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H