Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Indonesia Bebas Sampah Plastik di Laut, Mungkinkah?

5 Desember 2017   09:19 Diperbarui: 5 Desember 2017   23:25 4618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebaran Penyumbang sampah Plastik (dok.wallstreetjournal)

Sering pakai plastik atau kantong plastik? kadang buang sampah plastik sembarangan? Pernah buang sampah plastik ke laut atau aliran sungai? Jika melakukan hal tersebut, rasanya perlu kita renungi bersama. Indonesia sedang darurat Sampah plastik Laut.

Sampah-sampah plastik di laut ini merupakan hasil dari daratan. Bisa jadi penggunaan berlebih akan plastik atau pembuaangan sampah plastik sembarangan. Seperti tak pada tempatnya hingga melalui aliran sungai.

Sebaran Penyumbang sampah Plastik (dok.wallstreetjournal)
Sebaran Penyumbang sampah Plastik (dok.wallstreetjournal)
Indonesia, Negara ke-2 Penyumbang Sampah Plastik Dunia!

Indonesia mencatatkan sebagai Negara peringkat kedua. Hal ini dalam penyumbang atau pemasok sampah plastik di laut yakni sebesar 187,2 juta ton. Lalu yang pertama siapa? Dengan volume sampah mencapai 262,9 juta ton, China merupakan Negara penyumbang terbesar sampah plastik di laut.

Data di atas merupakan hasil riset dari Jenna Jambeck. Seorang peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat yang hasil penelitiaannya dipublikasi pada 2015. Jika sekarang tahun 2017 mendekati 2018, tentunya bisa tergambar peningkatannya jika tak segera ditanggulangi.

Ilustrasi (dok.nrp)
Ilustrasi (dok.nrp)
Dampak Mengerikan Sampah Plastik

Sampah plastik telah menjadi problematika dunia. PBB melalui program lingkungannya memperkirakan dalam tiap mil persegi terdapat 46.000 sampah plastik mengambang di laut. Jumlah ini bisa jadi terus bertambah dengan banyaknya varian sampah plastic seiring bertambahnya waktu. Plastik menjadi alat yang sering dipakai manusia dalam menunjang aktivitasnya. Mulai dari wadah makanan hingga berbagai alat kecil.

Setelah membantu manusia, plastik yang menjadi sampah berada di laut menjadi problem tersendiri bagi manusia. Problem akan sampah plastik ini seperti terhambat penghihatan penyelam. Penyelam akan terhambat penglihatannya serta pergerakannya di laut. Kejernihan air terganggu karenanya.

Perjalanan kapal laut baik kecil maupun besar bisa terganggu karena sampah plastik di laut. Baling-baling kapal perputarannya akan terhambat oleh sampah. Jaring-jaring untuk menangkap ikan juga menghambat nelayan dalam mencari nafkahnya.

Ilustrasi (dok.thetelegraph)
Ilustrasi (dok.thetelegraph)
Lilitan jaring akan terkoyak atau jumlah tangkapan ikan akan berkurang karena bertambahnya sampah.  Selanjutnya petani tambak akan terdampak pada sampah ini. Penumpukan sampah di lahan tambak ketika air surut akan mempengaruhi jumlah hasil tambak petani.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun