Mr. Hendra Sensei menjadi pembicara pertama dalam Kompasiana Nangkring Surabaya bersama Axa kali ini. Beliau telah berpengalaman 18 tahun di Asi tenggara membantu nasalah Private Banking, agar dananya tidak bocor. Di awal sesi ini, beiau membuka tentang Tujuan Perencanaan Keuangan yakni untuk Surplus.
Hutang menurut beliau ada 2 tipe, yakni jangka panjang dan pendek. Namun seiring bertambahnya waktu Hutang berubah menjadi Jatuh Tempo. Hal ini tentunya memang hal yang dirasa benar, karena hutang memang harusnya dikembalikan berdasar waktu atau jatuh temponya; entah itu jangka panjang ataupun pendek.
Banyak hal yang beliau coba bangun pada persepsi dan fakta tentang finansial. Kendala Financial yang umum salah satunya adalah pajak. Mengutip Bejamin Franklin "Taka da yang bisa lari dari Pajak", menggambarkan jika pajak menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan masyarakat. Mr. Hendra Sensei pun menjelaskan tentang Hukum Waris di Indonesia yang terbagi menjadi 3 yakni, Hukum Perdata, Islam dan Adat. Serta ada 1 lagi yang bisa dipakai yakni Kesepatan Bersama.
 Ada 3 hal pula yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan keuangan., yakni:
1.  Saving. Hal ini seperti  Uang Cash, Tabungan dan Deposito. Kita menggunakan uang tunai untuk melakukan transaksi. Hal ini bersifat Pasti. Beliau simpulkan tipe ini, tak buat kaya tapi bebas bergerak.
2. Investment. Hal ini seperti dan Pensiun dan Reksadana.
3. Protection. Kontrak Pertanggungan. Untuk hal ini dijelaskan oleh bu Umi, pembicara berikutnya.
Bu Umi sebagai pembicara setelah Mr. Hendra Sensei, menjelaskan  tentang Kontrak Pertanggungan. Miracle of Protection. Beliau gambarkan tentang keluarga muda yang menuju keluarga mapan dengan melakukan akuisisi aset.
Beliau menambahnya tentang produk Maestro Infinate Protection (MIP) , sebuah produk yang menjawab tentang Kontrak Pertanggungan. MIP memiliki makna 3 pasti, yakni: