Jenis Film : Drama
Produksi : Visinema Pictures, Creative & Co
Wonderful Life merupakan film banyak makna, oleh karenanya saran saya menonton film ini sebaiknya mulai dari awal hingga akhir agar bisa mendapat kesan dan makna sesungguhnya dari Film ini. Kisah Film Wonderful Life diangkat dari Buku Wonderful Life bercerita tentang pengalaman Amalia Prabowo, ibu Aqil, seorang anak berusia 10 tahun yang menyandang disleksia (kesulitan membaca dan menulis).
Awal kisah ini dimulai dengan diskusi keluarga Amalia dan keluarganya tentang hal yang dihadapi Aqil. Amalia mengganggap dirinya sebagai ibu lebih mengerti tentang kondisi anaknya. Amalia pun mengajak anaknya pergi dan ia mengunjungi sebuah makam. Dari gambaran awal Anda akan menganggap Amalia adalah wanita karier yang super sibuk dengan pekerjaannya, bahkan di mobil dan pemakaman masih menyempatkan diri mengontrol kerja tim kerjanya via ponsel.
Saat di sekolah Aqil, Amalia mendapatkan cerita tentang kondisi anaknya di sekolah. Aqil menurut gurunya, nilainya kurang secara umum namun pada pelajaran menggambar mendapatkan nilai yang cukup memuaskan. Menurut gurunya untuk naik kelas, Aqil tak hanya bisa berharap pada nilai yang berhubungan dengan seni namun juga lainnya. Memang beginilah umumnya sekolah di negeri ini, yang memang tak salah jika mengacu pada kaidah umum masyarakat.
Di perjalanannya kisah, Amalia mulai menangkap ada yang perlu disembuhkan dari Aqil. Di tempat kerjanya Amalia mulai tak nyaman dengan memikirkan pula anaknya. Hingga ada obrolan tentang orang pintar mengerti herbal yang memberikan ramuan herbal bisa menyembuhkan penyakit. Dari dini Amalia pun meminta alamat ahli herbal ini pada karyawannya dengan alasan untuk penyembuhan keponakan.
Amalia mulai menyadari tentang kondisi anaknya. Amalia mendapat banyak informasi tentang Terapis, Psikolog hingga orang pintar. Kisah menarik disuguhkan di perjalanan Amalia ke berbagai tempat untuk menyembuhkan anaknya. Pekerjaan kantor pun mulai banyak terbengkalai, rekan sekantornya Aga pun mulai protes dan mengingatkan tentang kinerja perusahaan yang turun; bahkan ada tender yang melayang membuat Aga geram. CEO regional pun sampai turun tangan untuk bisa mengingatkan Amalia.
Menurut Sutradara Film WonderfulLife Angga Dwimas Sasongko, yang bertindak sebagai produser film Wonderful Life, mengatakan bahwa film itu bukan bercerita tentang penyakit. "Disleksia ini bukan penyakit. Kami enggak ingin bikin film tentang penyakit. Kami ingin film ini punya warna," ujar Angga dalam jumpa pers mengenai film tersebut di Senayan City, Jakarta Pusat, pada Senin (10/10/2016) dikutip dari kompas.com.
Film WonderfulLife merupakan Film yang coba memberikan gambaran penontonnya tentang Disleksia dan perjuangan ibu mengatasi anaknya yang disleksia. Memang benar jika sang Sutradara menjelaskan kalau Film ini bukan merupakan Film tentang penyakit Disleksia, hal ini karena disleksia sendiri tak dijelaskan lebih mendalam di Film ini.