Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seks Bebas, Nikah Ideal, dan Karir

4 Agustus 2016   14:49 Diperbarui: 4 Agustus 2016   14:58 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka pernikahan dini di Indonesia cukup tinggi. Menurut data penelitian Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia tahun 2015, angka pernikahan dini di Indonesia peringkat kedua di kawasan Asia Tenggara.

Kawin hamil merupakan konsekuensi logis dari prilaku seks bebas. Itu bisa jadi merupakan penyebab terjadinya pernikahan dini. Menurut data KUA Kecamatan Rupat di Batu Panjang, angka kawil hamil di kecamatan ini hampir mencapai 50%. Sungguh angka yang perlu dikaji lebih dalam agar tak terjadi lagi.

Menikah dini dari jalan hamil dulu merupakan sesuatu yang miris. Seks bebas di kalangan remaja sudah selayaknya ditemukan solusi bersama untuk diatasi agar Nikah ideal bisa terwujud dengan baik.

Gerakan Nikah Ideal berhubungan dengan Generasi Berencana. Dengan adanya perencanaan yang baik, nikah yang ideal bisa dicapai dengan baik pula. Oleh karenanya, gerakan untuk mengatasi Seks bebas perlulah pula dijadikan gerakan bersama untuk solusi tercapainya Nikah usia Ideal untuk meraih masa depan Cemerlang.

Menjadi remaja memang harus bisa mengelola energi semangat mudanya agar bisa disalurkan pada aktivitas yang baik dan dapat menjadi ahli di bidang yang disenanginya. Menurut Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty “Menjadi remaja harus bisa menularkan kebaikan pada teman sebaya untuk menjauh dari narkoba, seks bebas, serta tunda nikah dini. Maka dengan demikian akan tercipta keluarga berkualitas kelak”. Kualitas keluarga yang baik menurut beliau ini bisa dilihat dari hal-hal penting yang perlu dijauhi jika tak sesuai dengan nilai-nilai kebaikan itu sendiri.

Ilustrasi (dok.meetdoctor)
Ilustrasi (dok.meetdoctor)
Memilih ASI atau Karir

Nikah ideal bisa dihubungan dengan kesiapan diri dan mental baik pria maupun wanita. Namun jika berbicara tentang karir akan ada yang perlu dikaji lebih dalam jika berhubungan dengan wanita. Hal ini lebih karena perannya sebagai ibu, dimana Air Susu Ibu (ASI) diperlukan untuk anaknya. Jika menjadi wanita karir tentu banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan ASI.

Wanita karir perlu membagi waktu dalam memberikan ASI dan  mengelola karirnya. Memberikan ASI Eksklusif tentunya hal yang perlu diutamakan. Oleh karenanya dalam mendapatkan ASI Eksklusif perlu menggunakan cara yang baik dan tepat.

Memerah ASI lalu menyimpannya dalam botol atau plastik penampuan ASI adalah cara untuk bisa mendapat ASI Eksklusif. Cara memerah ASI juga perlu diperhatikan agar mendapatkan ASI yang memang benar-benar berkualitas. Daya tahan ASI yang disimpan pun hanya sekitar 4 jam jika dalam kondisi suhu ruangan dan bisa sampai 5 hari jika di pendingin/lemari es. Hal-hal inilah yang memang harus sangat diperhatikan oleh wanita karir dalam memenuhi kebutuhan ASI Eksklusif anaknya.

Memilih ASI atau karir akhirnya diserahkan pada wanita bersangkutan. Pun begitu pada menikah di usia ideal yang sebenarnya bertumpu pada jiwa manusianya sendiri. Rencana yang baik tentu menjadi pertimbangan tersendiri dalam menentukan masa depan, oleh karenanya hadirlah Generasi Berencana. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka diharapkan bisa mendapat masa depan yang cemerlang. [SH]

Facebook: Selamet Hariadi  Twitter: @seHARIADI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun