Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kopdar Bolang ke Pengusaha Emping Jagung

30 Maret 2016   10:11 Diperbarui: 30 Maret 2016   19:40 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto Bersama Bolang dan Pak Edi (Dok. pribadi)"][/caption]Apa anda wirausaha? Atau Anda karyawan yang juga berwirausaha? Wirausaha merupakan kebutuhan di jaman sekarang ini. Memang ekonomi saat ini butuh banyak kreativitas dalam pengembangannya. Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pernah mengatakan, bahwa jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,65 persen dari jumlah penduduk saat ini. "Kita kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga. Misalnya Singapura sebesar 7 persen, Malaysia 5 persen, dan Thailand 4 persen," kata Puspayoga dalam acara Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri.

Peran pengusaha dalam menggerakkan ekonomi Indonesia memang sangat diperlukan. Blogger Kompasiana Malang (Bolang) pada agenda Kopi Darat (Kopdar) Bulan Maret 2016 ini memiliki agenda selain Berbagi Kasih ke Panti Asuhan Al Mustofa, juga ada agenda setelahnya mengunjungi Pengusaha Emping Jagung.

 [caption caption="Ngobrol dengan Pak Edi (Dok. pribadi)"]

[/caption]Usaha Luar Biasa dari Tangan Orang Biasa
Tahukah Anda tentang emping jagung? Merujuk Wikipedia, emping adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku hingga halus, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Bila ada yang tahu emping melinjo, maka reportase Bolang kali ini adalah emping jagung.

[caption caption="Emping Jagung dalam kemasan besar (Dok. pribadi)"]

[/caption]Kami datang selepas dari Panti Asuhan Al Mustofa di kediaman atau toko penjualan emping jagung ini sekitar pukul 13.00 WIB. Kami disambut oleh Pak Edi Hermanto dengan senyum khasnya. Belum semua tim Bolang masuk ke rumah karena masih menunggu Mas Hery yang sedang kesasar karena salah mengikuti mobil bukan mobil Pak Yunus.

[caption caption="Emping Jagung (Dok. pribadi)"]

[/caption]Usaha Pak Edi ini bisa dibilang luar biasa karena dari jagung bisa diolah menjadi makanan ringan yang digemari banyak orang. Dari pejabat hingga orang-orang luar negeri. Buka Usaha awal dimulai sekitar tahun 80-an, namun mulai dikembangkan lebih lanjut pada tahun 2004. Motif usaha beliau adalah memperkerjakan orang atau anak-anak yang nakal agar bisa dikaryakan.

[caption caption="Merek Nusantara Pak Edi (Dok. pribadi)"]

[/caption]Bahan baku emping jagung mulai dari lokal hingga luar negeri. Merek produk Emping Jagung adalah Nusantara. Nama Nusantara merupakan nama yang diberikan oleh Pakde Karwo (Gubernur Jawa Timur) saat diundang di BNI Tower pada pertengahan 2005. Acara tersebut sebenarnya diundang alumni Jepang dan Pak Edi termasuk di dalamnya. Pada 2008 produk beliau sempat diekspor oleh orang lain.

 [caption caption="Emping jagung (Dok.pribadi)"]

[/caption]Pengalaman di Luar Negeri yang Diterapkan di Dalam Negeri
Perjuangan beliau merintis usaha memang cukup berliku. Pak Edi pernah ke Jepang pada tahun 1997 hingga 2000-an. Background beliau sebenarnya adalah mesin atau otomotif lulusan STM. Namun pekerjaan awalnya di Jepang adalah di bidang agraria.

Beliau memang tak memilih-milih pekerjaan. Pada Sabu-Minggu, Pak Edi cari tambahan dan melihat teknologi yang ada di Jepang. Oleh karenanya beliau sangat kagum dengan pengembangan teknologi di Jepang. Waktunya kebanyakan di daerah Kyusu sedang 2 bulan di Politeknik Center Hokkaido.

[caption caption="Pak Edi (Dok. pribadi)"]

[/caption]Tahun 2000 beliau pulang dari Jepang lalu setahun kemudian ke Korea, Singapura lalu Beijing. Pada 2002 balik ke Indonesia. Tahun 2004 beliau jualan roti bakar di dekat kampus ITN (Institut Teknologi Nasional daerah Karangploso-Malang). Dari beliau berjualan ini sambil mengajari Bahasa Jepang pada anak-anak mahasiswa. Pengalaman beliau di Jepang bisa jadi kelebihan tersendiri dalam mengajari mahasiswa. Oleh karena banyaknya mahasiswa, buka jam 5 sore sampai jam 8 malam sudah habis. Mahasiswa ini juga membantu mengenalkan emping jagung ke internet.

Harapan beliau memang mendidik anak-anak nakal dan bisa mengembangkan yang lain. Racikan yang beliau buat itu merupakan racikan sendiri berdasarkan pengalaman saat di Jepang. Untuk pemilihan rasa yang pas juga melalui tahapan penelitian. Sebagai contoh untuk emping jagung rasa keju diberikan pada beberapa toples dengan beberapa varian, lalu jika banyak yang ambil maka itu berarti rasa yang disukai. Sedang untuk rasa jagung manis memilih media anak-anak untuk mencoba.

[caption caption="Etalase produk emping jagung (Dok. pribadi)"]

[/caption]Pak Edi juga menceritakan untuk memilih rasa pedas manis yang tepat butuh tiap hari eksperimen selama 1 bulan. Pada suatu malam coba racikan dan akhirnya ketemulah rasa yang pas untuk pedas manis. Mendengar penjelasan beliau tentang perjuangannya, oleh karenanya buah manis pun diraihnya. Omset lebih dari 100 juta per bulan dengan produksi sekitar 5 kuintal per hari. Produksi yang dilakukannya sekarang pun tak dilakukan sendiri namun mengambil dari orang lain dengan resep beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun