Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Sukses dari Keprihatinan

2 Maret 2016   07:54 Diperbarui: 2 Maret 2016   08:12 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi"][/caption]

Apa yang dimaksud belajar? Secara umum menurut saya belajar dari proses menambah pengetahuan diri untuk menjadi lebih baik. Oleh karenanya dalam belajar terkadang semakin kita mendalami pengetahuan maka kita akan merasa bodoh dan menyadari hanya ALLAH-lah yang Pemilik segalanya.

 

Beberapa waktu yang lalu saya membaca dan melihat sahabat saya berjalan-jalan ke luar negeri, padahal baru beberapa tahun yang lalu masih bersama saya bergurau dan berdiskusi tentang banyak hal. Hal itu juga terjadi pada banyak sahabat saya yang lain bahkan mungkin sahabat anda juga, yang mengalami perubahan dari waktu yang lalu hingga sekarang kita mengetahui kabarnya.

 

Dalam hal beragama kita akan mendapatkan sebuah hal dimana setiap orang yang beriman dan berbuat baik akan mendapat balasan yakni seperti Surga. Namun kita ketahui bersama kalau Surga diperoleh dengan perjuangan menaati peraturan atau perintah ALLAH dan menjuhi larangan-NYA.

[caption caption="Ilustrasi (dok.startupbisnis.com)"]

[/caption]

Nah, apa hubungannya cerita saya tentang belajar lalu kesuksesan sahabat saya hingga agama di atas tadi? Berangkat dari judul saya ingin menasehati kepada diri saya dan juga untuk sahabat semuanya bahwa kesuksesan itu diperoleh dari keprihatinan.

Seperti dalam kita beragama, kita ingin Sukses mendapatkan Surga? Maka tentunya kita harus patih dan taat pada perintah ALLAH dan menjauhi larangan-NYA. Seperti cotohnya adalah puasa, puasa yang kita lakukan 13 jam hingga ada yang 17 jam atau lebih itu untuk apa? Ibadah puasa yang kita lakukan sebenarnya adalah untuk diri kita sendiri, yakni bila kita tinjau secara ilmu kesehatan untuk kesehatan kita sudah banyak manfaatnya, belum lagi sisi yang lainnya. 

 

Bila kita membaca pengalaman hidup orang-orang sukses ternyata mereka melewati hal keprihatinan ini. Jadi untuk hidup kita jika kita merasa hidup nyaman saja tanpa ada perjuangan perbaikan maka kita perlu mengecek hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun