[caption caption="Ilustrasi (dok.kompas)"][/caption]
Tahukah Anda Dahlan Iskan? Ya, hampir semua orang tahu siapa beliau. Masyarakat Umum mengetahuinya sebagai Menteri jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun juga sebagai penggiat Media melalui Jawa Pos.
[caption caption="Buku Dahlan Juga Manusia (dok.gramediamatraman)"]
Ketegasan dalam Suara
Pagi ini saya membaca sebuah buku yang cukup menarik tentang Dahlan Iskan. Judul bukunya “Dahlan Iskan juga Manusia”, yang dikarang oleh rekan wartawan Jawa Pos yakni mbak Siti Nasyiah atau panggilannya Ita. Ceritanya cukup banyak di dalam buku ini yang sebenarnya bukan merupakan buku biografi namun interaksi mbak Ita dengan Dahlan Iskan.
Bagian awal buku ini dibuka dengan chapter atau bab tentang suara keras Dahlan Iskan. Suaranya menggelegar seperti gambaran penulis tentang Suara Halilintar. Kalau kita membayangkan memang agak hiperbola suara manusia yang disamakan hampir sama dengan halilintar.
SUara Dahlan Iskan di bab awal buku ini merupakan suara ketegasan memanggil pekerjanya. Meski setelah dipanggil sang Pekerja yakni di buku ini adalah Mbak Ita sebagai penulisnya diam mematung. Sedang Dahlan Iskan sibuk dengan teleponnya untuk berkomuniasi dengan orang lain dari orang A, ke B, C dan seterusnya bergantian memencet tombol telepon.
Tak hanya disitu, mbak Ita juga menggambarkan bahwa Dahlan Iskan juga sibuk dengan komputer di depan beliau. Kata yang keluar dari beliau juga pendek tegas pada mbak Ita yang digambarkan pada bab 1 ini. Mulai dari memintanya menyerahkan laporan berita hingga menasehatinya agar tak tidur saat bekerja. Meski mbak Ita juga bingung tentang anjuran tak tidur saat bekerja sebenarnya tak dilakukannya.
[caption caption="Ilustrasi (dok.tempo)"]
Halilintar untuk Menyindir
Saat masuk pada bab bahasan berikutnya kita akan tahu maksud sebenarnya dari Suara Halilintar di bab sebelumnya. Pada Bab awal digambarkan Dahlan Iskan duduk dekat dengan redaktur penguasa halaman satu. Pada bab berikutnya bahasan ini juga diikutkan, jadi tak hanya sebagai kiasan di bab awal.
Suara halilintar hingga nasehat yang membuat mbak Ita Berfikir ini akhirnya terjawab di bab berikutnya. Ternyata suara halilintar nan keras tersebut untuk menegur pekerjanya yang lain. Nasehat yang diberikan pada mbak Ita ini tentang jangan tidur saat kerja juga menurut mbak Ita dalam tulisannya ini ditujukan untuk pekerja lain yang melakukan hal itu.
Membaca bab bahasan pertama dan kedua pada buku ini cukup menarik melihat pandangan lain dari sosok Dahlan Iskan yang dikenal Publik. Sisi dimana memang harus dilihat secara utuh agar tak salah sangka, seperti suara halilintar-nya dipandang sang Penulis sebagai suara untuk menegur pekerja lain. Teguran ini memang seperti menggunakan obyek lain sebagai media menegur, bisa jadi untuk menegur langsung pekerja yang melakukan kesalahan harus dengan cara yang dilakukan Dahlan Iskan ini yakni dengan menggunakan pekerja lain yang tak melakukan hal itu. Meski akan terlihat membingungkan bagi pekerja yang tak melakukannya seperti mbak Ita sebagai penulis buku ini. [SH]
- Judul Buku : Dahlan Juga Manusia
- Penulis : Siti Nasyiah
- Penerbit : ELex Media Komputindo