[caption caption="Patung Murugan (dok.pribadi)"][/caption]
Indonesia memang sangat Indah di berbagai pelosok negerinya, namun dunia ini pun indah di sebagian tempat lainnya. Saya, Mawan Sidarta, Venusgazer, Yusep Hendarsyah, Ang Tek Khun dan Kevin mendapat kesempatan menikmati keindahan dan keseruan di Malaysia dalam rangkaian Federal Oil Goes To Sepang.
Selain tujuan utama melihat MotoGP, kami juga diberi kesempatan melakukan eksplorasi pada berbagai tempat di Malaysia. Berikut ini sebagian cerita yang tercuplik dalam Federal Oil Goes To Sepang di hari Ke-1.
 [caption caption="Gamelan di Soekarno-Hatta Airport (dok.pribadi)"]
Berkumpul di Gamelan Soekarno-Hatta Airport
Kami para Kompasianer berkumpul di Gameral Soekarno-Hatta Airport sebelum melakukan proses check-in bersama dengan rombongan Federal Oil lainnya. Sambil menunggu, melihat adanya kultur lokal di Soekarno-Hatta Airport salah satu keindahan budaya tersendiri yang ditampilkan pengelola Bandara ini.
Gamelan memiliki banyak makna seperti adanya keselarasan antar alat musik diperlukan untuk menghasilkan alunan nada indah yang nyaman di dengarkan. Keberagaman ini pun muncul dalam kultur social di Soekarno-Hatta Airport sebagai destinasi berbagai bangsa di dunia untuk menjelajah Indonesia.
 [caption caption="Makan di KLIA 2 (dok.pribadi)"]
Menikmati Makan di KLIA 2
Setelah banyak yang datang, kami dibagikan semacam kartu pengenal oleh pihak Travel Guide kami. Selain itu sebelum check-in juga dibagikan tiket pesawat untuk penerbangan ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia.
Setelah check-in dan melakukan proses imigrasi hingga menunggu pesawat di ruang tunggu, kami naik pesawat untuk terbang ke Malaysia. Rombongan ke Sepang ternyata cukup banyak, antusiasme Indonesia untuk MotoGP ternyata cukup banyak.
Sesampainya kami di KLIA, kami bertemu dengan Local Tour Guide kami dan diajak untuk bersantap di Restoran bandara juga. Rasanya memang cukup pas setelah perjalanan jauh, lalu disambut dengan makanan untuk mengisi perut.
Setelah perut nyaman kami rombongan Federal Oil Goes To Sepang ini diajak untuk menuju Bis dengan pembagian yang ditentukan oleh Pihak Travel. Perjalanan kami dari Bandara adalah menuju ke Batu Caves.
 [caption caption="Local Guide Mr.Aaron Menjelaskan banyak hal (dok.pribadi)"]
Indahnya Batu Caves dengan Patung Murugan
Di perjalanan menuju Batu Caves, Local Guide kami menceritakan banyak hal mulai dari Sejarah bangsa Malaysia-Indonesia yang serumpun hingga hal-hal lainnya untuk menghidupkan suasana di dalam perjalanan kami. Pada perjalanan ini kami juga mendapatkan sim-card lokal Malaysia.
 [caption caption="Welfie di Batu Caves berlatar Patung Murugan (dok.pribadi)"]
Apa itu Murugan?
Mr. Aaron selaku Guide kami menjelaskan kalau Murugan adalah Tuhan dalam agama Hindu. Beliau juga menjelaskan Hindu di Indonesia berbeda dengan Hindu di Malaysia. Patung Murugan yang terbesar di dunia ada di Malaysia, tepatnya di Batu Caves.
Saat saya datang ke Batu Caves, cukup banyak wisatawan yang mengunjungi tempat ini. Tempat yang memang bersejarah dengan kandungan religinya yang cukup kental. Saat datang di Batu Caves, dari kejauhan saja sudah terlihat Patung dengan corak emas. Patung inilah yang disebut sebagai Murugan.
Saya tak tahu pasti berapa tingginya, yang pasti cukup tinggi sekali. Oleh karenanya wajar jika patung tersebut disebut terbesar di Dunia. Wow...
 [caption caption="Jepretan dari Belakang Patung Murugan (dok.pribadi)"]
Murugan dan Religiusitas di Batu Caves
Di wilayah Batu Caves ini, Patung Murugan memang cukup menonjol karena tinggi dan besarnya, ditambah lagi corak emas yang membalutnya. Namun, selain Patung Murugan nuansa Religiusitas Hindu cukup terasa di wilayah ini.
Jika Anda ingin menemukan ritual Hindu di Malaysia, maka tempat ini adalah jawabannya. Di sekitar Murugan ada banyak patung-patung lain dan semacam kuil. Di sebelah Patung Murugan ini ada tangga berundak yang menuju ke atas Batu Caves dengan kera-kera yang sibuk di pinggir tangga menemani perjalanan.
Saya dan Kompasianer lain sempat menyambanginya dengan melewati tangga yang menguras tenaga ini. Di tengah perjalanan untuk ke atas, di sebelah kanan ada wisata Dark Caves yang untuk masuk lebih dalam kita harus membayar tiket masuk dan peralatan yang disediakan. Hal ini karena seperti namanya, Pengunjung disuguhi pengalaman tersendiri mengakses dengan kegelapan.
[caption caption="Pintu Masuk Dark Caves (dok.pribadi)"]
[caption caption="Pintu Masuk Dark Caves (dok.pribadi)"]
Jika tak mau mengakses lebih dalam Dark Caves, kita bisa meneruskan perjalanan ke atas Batu Caves. Di atas kita akan menemukan semacam patung, para penjual dan juga juru foto yang menawarkan diri untuk mengabadikan momen.
Ternyata masih ada lagi tujuan setelah tempat tersebut, kita akan masuk dengan menuruni tangga. Kita disuguhkan pemandangan indah bebatuan dengan ada pula kuil yang digunakan ummat Hindu untuk beribadah. Di sebagian tempat ini juga tengah adanya perbaikan.
[caption caption="Perbaikan di Batu Caves (dok.pribadi)"]
Terus masuk kita akan naik tangga yang tak cukup sepanjang sebelumnya. Setelah di atas kita akan menemui kuil dan patung-patung di sekitarnya. Aroma religiusitas Hindu begitu terasa. Saat saya ke tempat ini tengah diadakan acara dengan alunan musik khas Hindu.
[caption caption="Ritual Hindu di Batu Caves (dok.pribadi)"]
Ya, inilah Batu Caves yang ada Patung Murugan terbesar di dunia disertai pula dengan berbagai objek keindahan lainnya yang menambah wawasan kita tentang keberagaman di dunia. Maka, cobalah eksplorasi lebih dalam Batu Caves jika berkunjung ke Malaysia. Semoga Bermmanfaat! [SH]
Â
Â
