Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Money

8 Dosa Sifat Manusia dalam Mengelola Keuangan  

2 Oktober 2015   08:24 Diperbarui: 2 Oktober 2015   08:58 7821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Uang adalah hal penting dalam hidup, meski tak semuanya bisa dilakukan dengan uang namun sebagian hal perlu dilakukan jika ada uang. Oleh karenanya, mengelola keuangan dengan baik, benar dan bijak adalah hal yang penting.

 

[caption caption="Mas Arif Bersiap sebelum Acara (dok.pribadi)"][/caption]

Kami Kompasianer dan Komunitas Penulis Blog lain beberapa waktu yang lalu mendapat undangan Sun Life Financial, sebuah perusahaan asuransi di Indonesia yang sudah berpengalaman. Saya mendapat informasi dari Mbak Avy KONEK (Kompasianer Nekad) tentang acara ini, alhasil beberapa Kompasianer Malang juga hadir ditempat berlangsungnya acara yakni di Roca Restaurant Artotel Hotel.

 

Kompasianer dan kawan blogger lainnya cukup antusias mengikuti acara mulai dari makan siang, pemaparan Sun Life, pemaparan pengelolaan keuangan hingga game dan undian di akhir acara. Saya coba merangkum Ilmu yang didapat dapat di acara tersebut, yakni tentang pengelolaaan keuangan yang disampaikan Alviko Ibnugroho seorang pakar di bidang Asuransi.

Alviko Ibnugroho menyampaikan jika melakukan kesalahan adalah hal wajar, namun jika terus menerus akan menjadi dosa bukan lagi khilaf. Nah, hal inilah yang dibahas beliau pada sharing kali ini tentang pengelolaan keuangan. Berikut ini 8 Dosa Sifat Manusia dalam Mengelola Keuangan beserta solusinya.

 

Terperangkap Mitos Masyarakat

Sebagian orang terperangkap akan mitos yang ada dalam masyarakat. Hal ini seperti:

  • Mitos jadi Karyawan lebih meringankan daripada Pengusaha
  • Mitos jika Blogger itu hobi, bukan profesi yang hasilkan kemapanan financial

Apakah Anda merasakan mitos seperti di atas? Atau ada mitos-mitos lain tentang pekerjaan dan keuangan di masyarakat yang jamak Anda ditemui hampir sama seperti pernyataan di atas?

Anggapan sebagian orang tentang profesi karyawan lebih ringan memang umum ditemui, hal ini karena cenderung karyawan menerima pekerjaan sesuai deksripsi yang diberikan. Jadi kadang tak ada pengembangan lebih lanjut jika karyawan tersebut tak kreatif, menerima apa adanya. Mitos lain adalah seperti anggapan blogger itu hanya hobi yang mengakibatkan blogger bukanlah profesi yang menjanjikan.

Solusi menghadapai mitos-mitos tersebut adalah tampil beda tak seperti anggapan mitos-mitos tersebut dan bertindak sesuai pemahaman financial. Jika menjadi pengusaha itu menjanjikan, maka perlu ditunjukan bahwa kita sebelumnya dengan kita yang sekarang lebih baik.

Jika menjadi blogger itu tak menghasilkan, maka perlu perbaikan mental dan aksi agar menjadi blogger itu menjanjikan dalam banyak hal. Menjadi blogger jadikan hobi yang bermanfaat dan bisa menghasilkan untuk menjawab mitos yang ada.

 

 

Memilih untuk Buta Financial

Ada dosa berikutnya adalah memilih untuk buta financial. Maksudnya ada yang menganggap uang bukanlah hal penting, sehingga bersikap seakan buta financial. Padahal uang cukup penting dalam menunjang kehidupan kita di jaman sekarang ini, meski memang segala bukan karena uang.

Solusi akan hal ini agar tak buta financial adalah meluangkan waktu untuk baca dan bicara sesuatu tentang uang serta gajilah diri Anda. Kadang saat kita berkumpul membicarakan uang, ada yang beranggapan kita terlalu tua untuk membicarakan hal ini. Namun membicarakan keuangan adalah hal cukup penting agar kita tak buta financial.

 

 

Manusia Cenderung Berjuang untuk Bertahan Hidup bukan untuk Keinginan Hidup

Sebagian orang cenderung Berjuang untuk Bertahan Hidup bukan untuk Keinginan Hidup. Apa yang diperjuangkan cenderung pada hal yang membuat kita bertahan untuk hidup, sehingga keinginan hidup serasa belum tercapai.

Solusinya bayangkan hidup sesuai yang kita inginkan. Kita ingin kaya, maka bersikap seperti orang kaya adalah hal yang perlu. Solusi berikutnya adalah banyak bicara pada orang yang berani wujudkan mimpi. Jika berkumpul dengan orang lain yang berani, maka tentu rasa berani wujudkan impian-impian kita yang baik akan terlaksana pula. Selain itu bertukar visi dengan orang yang dipercaya adalah solusi pula, karena bertukar visi bisa membuat kita banyak akan cara untuk wujudkan keinginan hidup.

 

Tidak Menetapkan Target Financial

Sebagian ornag mungkin hidupnya kurang punya perencanaan financial yang baik. Menetapkan target financial adalah hal yang perlu. Boleh punya keinginan besar, namun kemampuan-kemampuan kecil harus dikelola dengan baik agar menjadi besar.

 

Tidak Memproritaskan Kemakmuran Financial

Waktu yang diberikan Tuhan sama pada setiap manusia, namun penggunaan waktu adalah kunci penting untuk memanfaatkan.  Harus ada waktu efektif untuk mengejar kekayaan.

 

 

Tidak gunakan Uang dengan Bijaksana

Ada orang yang gunakan uang tak bijaksana. Solusi agar kita bijaksana dalam mengelola keuangan adalah:

  • Pakai Uang Tunai. Menggunakan uang tunai adalah hal yang penting jika kita belum bisa menggunakan kartu kredit dengan bijak.
  • Manage by Amplop. Anggarkan keuangan pada pos-pos tertentu dengan kadar pengeluarannya di amplop. Dengan adanya amplop, kita akan lebih tertata dalam melakukan pengeluaran. Jadi, tak asal mengeluarkan uang jika anggaran sudah diamplop.
  • Jangan belanja saat emosi, sebaiknya belanja saat toko/supermarket mau tutup. Emosi mempengaruhi seseorang, jika melihat sesuatu diskon dan lantas dituruti hal itu maka itu merupakan langkah kurang bijak mengelola emosi.
  • Buat daftar belanja. Dengana danya daftar belanja akan membantu pengeluaran belanja kita sesuai daftar.

 

Tidak buat Anggaran

Menurut Alviko, perlu mengatur keuangan dengan detail. Hal ini agar anggaran untuk pengeluaran dapat dikontrol dengan baik.

 

 

Tak Melakukan Investasi

Cost of Delay akan terjadi jika kita tak melakukan investasi. Perlu diketahui, investasi itu tak harus menabung namun meningkatkan kualitas diri itu juga investasi.

 

[caption caption="Ngobrol Kompasianer seusai Acara (dok.KONEK)"]

[/caption]

Mengontrol uang adalah hal penting. Apalagi jika pemasukan kita tidak stabil, maka harus lebih disiplin mengontrol atau mengelola keuangan. Hal ini akan berimbas pada kehidupan dengan pengeluaran yang tertata dan tak membuat kita bingung pada keuangan kita. Seusai acara, seperti biasa acara Kompasianer di Jawa Timur selalu ada agenda ngumpul meski sebentar. Kami berbicara banyak hal mulai dari yang serius sampai yang bikin ngakak. Kami pun mengenal Bu Naftalia, beliau baru saya tahu pada saat acara di Artotel ini.[SH]

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun