Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengibarkan Asa Produk Indonesia via PPI 2015

9 Agustus 2015   11:55 Diperbarui: 9 Agustus 2015   11:55 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Adakah produk Indonesia yang Anda pakai?

Masihkah Anda Membanggakan Produk Luar negeri dibanding Indonesia?

Apa Anda masih Meragukan Kualitas Produk Indonesia?

Apakah menurut Anda merk Asing lebih menarik disbanding local Indonesia?

 

Berbagai pertanyaan bergelayut di hati sanubari kita saat kita dimintai pendapat tentang Produk Indonesia. Memang ada berbagai macam jawaban yang perlu kita mengerti, promosi yang begitu menggelegar hingga sertifikasi produk yang banyak membuat kecenderungan pemakaian produk local Indonesia masih dalam perenungan.

Kita memahami bersama jika Indonesia adalah Negara yang kaya namun pengelolaannya belum optimal, malah orang-orang asing dengan kompetensinya yang mengoptimalkan sumber daya negeri ini. Miris memang, namun jika rasa miris ini malah membuat kita tak malah bertindak lebih baik adalah hal yang kurang elok.

 [caption caption="Denah PPI 2015 (dok.pribadi)"][/caption]

PPI 2015 Momen Penyadaran Massal

Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2015 merupakan gelaran yang bisa dijadikan momentum masyarakat negeri ini mencintai dan bangga akan produk dalam negeri mereka sendiri. Masyarakat Indonesia perlu mengenal lebih dalam akan prestasi yang ditorehkan insan terbaik negeri ini yang tak kalah dibandingkan masyarakat luar negeri.

Contoh sederhana yang bisa kita ambil adalah dalam berbagai olimpiade sains internasional, Indonesia hampir selalu menempatkan wakilnya sebagai juara. Di sisi lain, inovasi karya buatan orang Indonesia sangat dihargai di luar negeri.

[caption caption="PPI 2015 (dok.pribadi)"]

[/caption]

Sebagian karya produk buatan Indonesia di tampilkan dalam PPI 2015. Para peserta pameran dari berbagai macam produk yang diambil dari berbagai pelosok negeri. Datang ke PPI 2015 membuat kita sadar akan betapa besar kualitas produk Indonesia. Pengembangan Inovasi hingga pangsa pasar Produk yang merambah Internasional akan kita temui di PPI 2015.

Dari ujung ke ujung kita menjelajah PPI 2015 maka kita akan menemui berbagai macam produk buatan Indonesia. Momen ini bisa jadi momen terbaik untuk kita mengenal negeri Indonesia dari sisi inovasi dan pengembangkan ekonominya. Karya buatan Indonesia tak kalah dibandingkan buatan Negara lain.

[caption caption="Buatan Indonesia di PPI 2015 (dok.pribadi)"]

[/caption]

Anda bisa langsung datang ke PPI 2015 untuk melihat lebih dekat dan dalam produk Indonesia serta menumbuhkan kebanggaan akan buatan Indonesia. PPI 2015 diselenggarakan tepatnya di Grand City, sebuah Mall besar di Surabaya yang memiliki Lounge luas tepat untuk menampung berbagai stand produk buatan Indonesia yang dipamerkan. Acara sendiri berlangsung 6-9 Agustus 2015 dengan biaya masuk gratis atau free. Ada banyak hal yang akan Anda dapat mulai dari mengenal Produk Indonesia, berbagai talkshow hingga berbagai lomba yang menarik untuk diikuti.

 

Menggeliatkan Produk Organik di Indonesia

Berkembangnya jaman saat ini mulai banyak masyarakat yang memanfaatkan produk organic untuk kesehatan. Hal ini tentu hal yang wajar jika dilihat dari sisi kesehatan maka mengonsumsi produk organik adalah hal yang tepat bagi tubuh kita.

Dalam PPI 2015 adalah salah satu tempat yang menarik perhatian, yakni “Kebun Kita Organic Farming”. Dilihat dari namanya kita bisa menduga bahwa ini merupakan penggiat tentang Organik. Saat kita melihat dari jauh akan telihat biasa saja, namun saat kita mendekat maka akan menemui produk-produk yang sangat menarik untuk dicoba.

[caption caption="Produk “Kebun Kita Organic Farming” (dok.pribadi)"]

[/caption]

Bu Reno Wulandari yang merupakan Founder dari  “Kebun Kita Organic Farming” bisa kita temui di PPI 2015. Beliau mengelola lahan organik di daerah Godean, Sleman-Yogyakarta. Ternyata di Yogya sendiri juga berkembang komunitas pecinta dan pengembang Organik bernama POJOG (Pasar Organik Jogjakarta). Update informasi seputar POJOG bisa melalui Media facebook: https://www.facebook.com/PasarOrganikJogja

[caption caption="Produk “Kebun Kita Organic Farming” (dok.pribadi)"]

[/caption]

Bu Retno menuturkan POJOG merupakan komunitas yang senantasa secara berkala menggelar Pasar Organik di Yogyakarya. Selain menggelar Pasar Organik yang diikuti angotanya, POJOG juga menggelar pelatihan seputar Organik. Hal ini tentu sangat baik untuk mengembangkan kepedulian masyarakat akan panganan Organik bagi tubuh.

[caption caption="Produk “Kebun Kita Organic Farming” (dok.pribadi)"]

[/caption]

Pada stand atau booth “Kebun Kita Organic Farming” ini kita menemui mulai dari minuman organic, selai organic hingga berbagai macam hal yang diproduksi “Kebun Kita Organic Farming”. Pengembangan Organik di Indonesia memang belum bisa cepat hal ini memang ditunjang perlunya kesadaran bersama akan Organik. Untuk update informasi seputar “Kebun Kita Organic Farming” atau mendapat informasi langsung dari Bu Retno selaku Foundernya bisa melalui Media Instagram di: https://instagram.com/kebunkitajogja/

 

Berikut adalah profil singkat “Kebun Kita Organic Farming” yang diambil dari gelaran PPI 2015 di Youtube: https://youtu.be/Oa8AxJsgnZ4 

Berbagai Macam Batik di PPI 2015

Batik tak bisa dipungkiri adalah produk asli buatan Indonesia. Berbagai macam motifnya pun banyak sekali yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Oleh karenanya jika kita meneliti lebih jauh tentang batik maka akan menemui perbedaan motif batik tiap daerah di Indonesia.

 

Pada PPI 2015 kali ini ada tempat yang tepat dikunjungi jika kita ingin menggali lebih dalam atau belajar soal batik, yakni Balai Besar Kerajinan dan Batik Kementrian Perindustrian Indonesia. Di sini kita bisa menggali soal apa yang bisa disebut batik. Ternyata dari obrolan kami para Kompasianer dengan petugas dari Balai Besar Kerajinan dan Batik yang ada di tempat itu, yang disebut batik jika proses pembuatannya dengan standar pembuatan batik.

[caption caption="Kompasianer Malang Mancari Informasi (dok.pribadi)"]

[/caption]

Jika kita menghias sebuah seruling dengan motif batik, maka hal itu bukannya disebut batik namun bisa jadi hanyalah motifnya saja batik. Lebih jauh, batik dibagi berbagai macam mulai dari batik tulis hingga batik cap. Namun jika kain dilakukan printing dengan motif batik, maka hal itu bukanlah batik karena tak melalui proses pembuatan layaknya batik tulisa maupun cap yang menggunakan malam.

Malam adalah salah satu komponen yang terpenting dalam proses pembuatan kain batik. Malam yang sudah menempel di kain dengan motif Batik akan digunakan untuk menutup bagian kain, sehingga akan mempermudah proses pewarnaan motif batik tersebut di kain.

[caption caption="Malam Batik (dok.pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Malam dan Cetakan untuk Membatik (dok.pribadi)"]

[/caption]

Di Balai Besar Kerajinan dan Batik ini kita akan menemui berbagai malam alat untuk membatik. Mulai dari canting, malam, kompor hingga kain untuk membatik. Kita pun bisa belajar menggunakan cantik dan malam untuk membatik pada kain yang sudah disediakan. Asyik kan… dapat informasi serta dapat menjajal kemampuan kita membatik.

[caption caption="Membubuhkan Malam di Kain (dok. Pak Yunus)"]

[/caption]

 

Balai Besar Kerajinan dan Batik pada tiap tahun bisa menghasilkan hasil penelitian/perekayasaan 7 sampai 12 hasil penelitian yang menghasilkan produk. Seperti contohnya Kompor untuk membatik, kertas dari rumput laut dan lain sebagainya.

Selain menghasilkan produk penelitian, Balai Besar Kerajinan dan Batik juga membuka diri untuk melakukan pelatihan untuk masyarakat Indonesia yang ingin mengembangkan keterampilannya seputar

Kerajinan dan Batik. Pendaftaran merk Batik Indonesia juga bisa dibantu oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik.

Jika Anda penasaran apa itu Balai Besar Kerajinan dan Batik, maka anda bisa mengunjunginya langsung di Yogyakarta tepatnya di Jl. Kusumanegara no. 7 atau bisa lihat di websitenya www.batik.go.id ; mengunjungi Balai Besar Kerajinan dan Batik cukup murah yakni sekitar 5 ribu per orang bisa masuk untuk mendapat tambahan ilmu tentang yang dilakukan di Balai Besar Kerajinan dan Batik.

Di PPI 2015 kita dapat melihat berbagai macam Batik dari pelosok negeri. Banyak penawaran yang dilakukan selama gelaran PPI 2015 ini, seperti diskon khusus untuk pengunjung yang melakukan pembelian di PPI 2015.

 

Rotan Kualitas Ekspor yang Mulai Menggarap Pasar Dalam Negeri

Hypergreen merupakan salah satu usaha yang memproduksi anyaman rotan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tempat duduk, meja, tempat hewan, tempat vas bunga dan lain sebagainya. Kalau kita memandang dari jauh dari namanya Hypergreen nampak seperti merek luar negeri. Namun ternyata nama Hypergreen tak lama di pangsa pasar dalam negeri Indonesia.

[caption caption="Produk Hypergreen (dok.pribadi)"]

[/caption]

Preicylia Jennifer selaku Manager Hypergreen menjelaskan bahwa produknya ternyata sudah merambah pasar internasional. Hal unik yang dijelaskan adalah ternyata untuk pasar luar negeri Hypergreen menggunakan nama Bintang Selatan. Tentu menjadi hal aneh ketika menggarap pasar luar negeri malah menggunakan nama dengan bahasa Indonesia; namun jika kita mendalami dari sisi pemasaranya seperti dijelaskan sang manager, bahwa denan menggunakan nama Bintang Selatan dimaksudkan untuk mengenalkan produk Indonesia serta dengan bahasanya.  

[caption caption="Produk Hypergreen (dok.pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Produk Hypergreen (dok.pribadi)"]

[/caption]

Produk yang dihasilkan Hypergreen adalah anyatan dari rotan asli buka sintetis, inilah yang menjadi salah satu kelebihan yang dimilikinya membuat banyak orang mau merogoh uangnya untuk membeli produk Hypergreen atau Bintang Selatan ini. Pekerja yang diberdayakan Hypergreen juga cukup banyak sekitar 40an pekerja untuk menghasilkan produk-produk berkualitas.

 

Ban Berinovasi Buatan Indonesia

Ban merupakan hal yang penting untuk para pengendara karena dengan adanya ban perjalana akan terasa nyaman. Namun perlu diingat dalam memilih ban juga perlu ditentukan kualitas Ban tersebut. Di PPI 2015 ada salah satu tentu untuk melihat lebih jauh inovasi anak negeri dalam dunia Ban.

[caption caption="Produk PT. Gajah Tunggal (dok.pribadi)"]

[/caption]

PT.Gajah Tunggal adalah perusahaan Indonesia yang konsen pada produksi Ban yang berkualitas. Merek yang dihasilkannya pun berbagai mecam ditentukan oleh spesifikasi kendaraan. Inovasi teknologinya pun berbeda-beda tiap merek yang mereka keluarkan.

[caption caption="Produk PT. Gajah Tunggal (dok.pribadi)"]

[/caption]

Salah satunya adalah IRCtire yang menmpunyai inovasi teknologi Enviro NR91 dengan desain lekukan dan kualitas ban yang mumpuni. Kualitas Teknologi ini mulai dari Non Aromatic Oil yang aman untuk lingkungan, hingga teknologi untuk memaksimakan performa dan daya cenkram ban.

 

Produk-produk Ban produksi Indonesia ini juga merupakan OEM atau Original Equipment Manufacturer. Jika merujuk Wikipedia, OEM adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk atau komponen yang kemudian dibeli oleh perusahaan lain ataupun ritel dengan memakai merek dagang dari perusahaan pembeli tersebut. Jadi ban yang diproduksi PT.Gajah Tunggal dijual ke perusahaan otomotif sebagai ban bawaan Pabrik otomotif tersebut yang dilepas ke pasar konsumen.

 

Dari berbagai hal di atas masih banyak produksi Indonesia lainnya yang perlu kita gali lebih dalam tetang Inovasinya dalam bersaing dengan produk luar. Kita sebagai masyarakat Indonesia selayaknya menghargai produk-produk buatan Indonesia, oleh karenanya silahkan bisa datang ke PPI 2015 untuk melihat dan merasakan suasana momentum untuk menggerakan asa dan kebanggaan kita pada Produk Indonesia. [SH]

 

Bacaan Penting Lainnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun