Mohon tunggu...
Sela Maulia JA
Sela Maulia JA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I'm Sela Maulia, 19 years old girl. Joining Debate English Club UBBG, I'm not good at English but oke. Exchange student in the Indonesian University of Education. Writing is not my hobby and my hobby is looking for my hobbies.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahas Sejarah Budaya dan Suku dari Film Dad I Just Wanna Say Something oleh Mahasiswa PMM Kelompok 2

19 November 2022   00:21 Diperbarui: 19 November 2022   00:30 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film yang berjudul " Dad I Just Wanna Say Something" adalah sebuah film karya anak bangsa dari Fakultas Pendidikan Seni dan Design Program Studi Film dan Televisi. Film ini menceritakan seorang gadis yang bernama Endah yang telah memiliki kekasih dan sudah bertujuan untuk menikah namun terhalang oleh isu adat budaya dan restu dari ayahnya.

Endah, seorang anak tunggal dari keluarga berdarah Sunda yang masih kuat memegang teguh ajaran keluarga, mencintai seorang yang bernama Fathur yang merupakan seorang lelaki berdarah Jawa dan ingin segera melamarnya. Endah dan Fatur harus berhadapan dengan Abah (ayah Endah) yang sangat mencintai lokalitas dan adatnya guna menerima restu untuk menikah. 

Ditambah dengan adanya mitos mengenai Sunda dan Jawa yang tidak bisa menikah, dan ditambah dengan konflik lainnya. 

Dari Film tersebut dapat dilihat dan disimpulkan bahwa ayah dari Endah sangat berpegang kepada adat Sunda, yang mana menurut kepercayaannya pernikahan berbeda suku dan adat sebuah larangan atau kepantangan yang tidak boleh dilakukan. 

Karena masyarakat suku Jawa  dan Sunda percaya, bahwa pernikahan yang dilakukan akan membuat hubungan antara sepasang suami istri menjadi tidak harmonis, memiliki usia pernikahan yang singkat dan tidak bisa memiliki keturunan. 

Perisitiwa atau sejarah dari awal mula mitos dari suku Sunda dan Jawa ialah bermula dari kisah asmara seorang putra mahkota Kerajaan Majapahit yang bernama Prabu Hayam Wuruk, dengan seorang putri Kerajaan Negeri Sunda yang bernama Dyah Pitaloka Citraresmi.

Kisah percintaan mereka sebagai symbol kekuatan oleh Mahapatih Kerajaan Majapahit, Gadjah Mada, sebagai tanda takluknya Kerajaan Negeri Sunda di bawah kekuasaan Majapahit. Hal ini membuat Prabu Maharaja Kerajaan Sunda, Linggabuana tidak terima dan langsung melakukan perlawanan di Pesanggarahan Bubat. 

Singkat cerita, Linggabuana yang datang bersama Dyah Pitaloka serta sejumlah rombongan gugur dalam peperang tersebut yang dinamakan perang Bubat. Karena kalah jumlah melawan pasukan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Mahapatih Gadjah Mada.

Peristiwa perang Bubat ini melahirkan sebuah pantangan dan larangan yang menjadi mitos yang meluas tentang larangan adanya pernikahan antara suku Sunda dan suku Jawa. Namun sebenarnya mitos itu sudah lama tidak berlaku karena sejak peristiwa perang Bubat tersebut, sudah ada pasangan dari keturunan suku Sunda dan suku Jawa yang memadu kasih hingga menikah dan bahagia hingga akhir usia. 

Dari sejarang ini dapat diambil hikmah dan kesimpulan kalau pernikahan dalam perbedaan suku Sunda dan Jawa hanya disebabkan oleh ketakutan orang-orang terhadap peristiwa dimasa lalu.

Dan bagaimanapun, dalam Film yang berdurasi 24 menit ini dapat kita cari tahu juga sebuah sejarah dan budaya dari kedua keluarga tersebut yang menyambut keinginan anaknya untuk menikah, dan tentang masalah harmonis atau tidak, punya keturunan atau tidak, kembali lagi kepada kepercayaan dan kesuburan dari pasangan tersebut dan pastinya tidak dipengaruhi sama sekali oleh adat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun