Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orkestra nan Indah

12 November 2020   06:51 Diperbarui: 12 November 2020   06:52 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalan pertama terjadi saat Aku menemani tetangga yang ingin meningkatkan performa audio mobilnya. Aku melihat ada hal yang unik dari cara pemilik toko variasi mobil tersebut menggaet pelanggan. Ia orang yang asyik diajak ngobrol oleh setiap pelanggan yang datang dan dengan senang hati memberikan tips-tips sederhana seputar variasi mobil.

Setelah itu, setiap akiir pekan, Aku jadi suka nongkrong di Toko Variasi mobil milik Mas Purnama tersebut. Terbentuk komunitas yang awalnya sekedar mampir dan bertegur sapa di Toko itu hingga jadi tempat kongkow para penikmat Variasi mobil. Meski terkadang Kita hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul, namun sesekali Mas Purnama  nimbrung dan curhat juga tentang sulitnya mengelola karyawan yang suka keluar masuk tanpa memberi alasan yang masuk akal.

Terkadang obrolan terputus, karena ada pelanggan yang butuh pendapat dari Beliau. Dilain waktu terinterupsi oleh pegawainya minta tolong ditest audio mobil yang telah selesai disetting.

Toko Variasi mobil ini sebelumnya tergolong sangat sukses, hingga Beliau mampu membuka toko cabang. Toko cabang juga berkembang pesat, ini dibuktikan dengan ramainya antrian dan kesulitan lahan parkir bagi mobil-mobil yang menunggu. Dan di Toko cabanglah tempat paling nyaman untuk nongkrong. Tapi seiring dengan perjalanan waktu, Tokor utama ditutup dan Beliau fokus hanya mengembangkan  satu toko yaitu toko cabang yang dirubah menjadi Toko utama.

Sewaktu Saya konfirmasi kenapa menutup Toko utama dan justru mengembangkan  cabang, sambil sedikit mengeluh Beliau beralasan, karena jarak berjauhan, sulit mengendalikan kerja karyawan dan sering kecolongan spare part (ternyata Beliau punya tim yang tidak jujur).

Alasan lainnya, kantor cabang memliki potensi pelanggan yang lebih besar dan beberapa masukan dari pelanggan yang menyatakan Mereka lebih nyaman dilayani di kantor cabang dibanding dengan kantor utama karena lahannya lebih luas dan tergabung dengan beberapa Toko lain, sehingga bisa berbelanja sambil variasi mobil.

Berbeda dengan lainnya, Toko ini buka 6 hari dalam seminggu dan mengambil libur di hari Senin. Mas Purnama beralasan bahwa pelanggan di hari Senin biasanya sepi dan kesempatan itu Ia gunakan untuk melakukan evaluasi dan stock opname.

Kami memiliki strategi untuk membuat kastamer betah menunggu. Bila kastamer ramai dan terkadang over juga (ini terlihat dari raimainya antrian mobil), maka untuk mencegah rasa bosan, Kita mengajak pelanggan diskusi ngalor ngidul dan tukar pengalaman  mendandani mobil. Ternyata strategi ini ampuh dan terbukti ketika mobilnya sudah selesai didandani tetapi diskusinya belum rampung.

Ada satu kelebihan kawan Saya ini. Beliau sangat ramah, mampu menjadi konsultan yang sabar dan tidak suka memaksa Pelanggan untuk membeli. Ia dengan tenang dan sungguh-sungguh mendengar keluhan maupun keinginan pelanggan, sambil sesekali mengajukan pertanyaan yang diperlukan untuk menentukan kira-kira apa solusi terbaik yang harus ditawarkan.

Setelah informasi dirasa cukup, biasanya Ia memberikan 2(dua) opsi yang bisa dipilih oleh pelanggan tersebut. Bila pelanggannya ragu terhadap kedua opsi tersebut, beliau tawarkan opsi ketiga (opsi ketiga kualitas terbaik atau kombinasi opsi satu dan dua, tergantung respon pelanggannya). Umumnya pelanggan senang diberikan beberapa opsi seperti itu, sehingga ada ruang bagi pelanggan untuk menentukan pilihan yang sesuai (bisa budget atau kualitas).

Tiba-tiba datang seorang Pelanggan yang kelihatannya sudah terbiasa menggunakan jasa layanan Toko ini, Namanya Bang Darwin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun