"Terus tulisannya juga saya ga ngerti. Waktu Saya tanya ibu majikan, Cuma disuruh pencet-pencet".
"Wuah kalo rusak, bagaimana pak. Khan gaji Saya juga ga' seberapa!". Katanya kecut.
"Ooooooh, begitu!". Jawabku.
"Terus apalagi yang mba takutkan". Tanyaku penasaran.
"Itu aja pak!". Katanya.
"Mau Saya ajarin enggak? tanyaku mencoba apakah ia serius ingin bekerja.Â
"Ya maulah pak". Katanya sedikit bersemangat.
"OK kataku, Ibu mertuanya mba Deasy ada khan mba? Soalnya Saya takut kalo di rumah Cuma Kita berdua". Â Kataku.
"Ada, Ibu lagi ngaji kayaknya". Katanya
"OK, kataku sekarang Kita ke ruang cuci, biar Saya ajari cara make mesin cucinya". Kataku santai
Dengar sabar dan perlahan Saya demonstrasikan cara menggunakan mesin cuci itu. Ternyata diluar dugaanku si Mba' termasuk pembelajar cepat dan dengan trampil Ia sudah bisa menggunakan mesin cuci secara baik dan benar.