"Iya Pak. Setelah diskusi dengan Istri dan Anak-anak, akhirnya Saya putuskan Pensiun" Katan mas Indra menjelaskan alasannya.
Meskipun hanya menyimak, menurutku Mas Indra seorang Karyawan yang kompeten di bidang Keuangan. Ia sangat fasih menjelaskan bagaimana aktivitas pengelolaan keuangan di sebuah perusahaan. Bagaimana Ia harus tegas ke pengguna Anggaran agar disiplin dan juga melakukan berbagai pendekatan kepada Mitra agar bisa menyelesaikan piutang tepat waktu.
Selama ia bercerita, aku membayangkan betapa luwesnya Ia berinteraksi terhadap berbagai lingkungan. Ia teman yang asyik diajak ngobrol dan sangat menikmati pekerjaannya. Ia berkisah bagaimana Awal mula bekerja sebagai staf, dimutasi beberapa kali ke luar Pulau jawa, mendapat bea siswa pendidkan Keuangan DI Perguruan Tinggi ternama dan mencapai kedudukan sebagai Manejer Keuangan di usia yang Muda.
"Saya engga kuat jauh dari Anak-anak," Kata mas Indra melanjutkan ceritanya.
"Lho, emangnya keluarga enggak ikut?" tanyaku penasaran.
"Istriku juga berkarir di Bank," Mas Indra menjelaskan alasan kenapa Ia jauh dari keluarga.
"Khan bisa Mutasi ikut Suami," tanyaku sedikit sok tahu.
"Iya betul Pak Giat. Dan sudah limit dan engga' bisa pindah lagi, meskipun mengikuti suami," jawab Mas Indra.
"Awalnya sih Saya tetap bertahan. Karena Saya sudah pernah bekerja di wilayah paling timur Indonesia, Saya pikir peluang untuk berkarir di Pulau Jawa terbuka," lanjut mas Indra.
"Oohh begitu. Masuk akal sih," jawabku
"Ternyata skenario Saya enggak berjalan," katanya pelan.