Pernahkah kalian berpikir tentang bagaimana pabrik tahu mengelola limbahnya? Tahu merupakan makanan kaya protein yang digemari banyak orang di Indonesia, ternyata memiliki proses produksi yang menghasilkan limbah.Â
Produksi tahu menghasilkan dua jenis limbah utama: limbah cair dan limbah padat. Limbah cair berupa air sisa produksi yang mengandung banyak nutrisi, sementara limbah padat berupa ampas tahu yang sering dianggap sebagai limbah tak berguna. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah-limbah ini bisa mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar. Nah, cerita kali ini tentang sebuah pabrik tahu yang berinovasi dalam pengelolaan limbahnya. Yuk, simak!
Di daerah Kuningan, tepatnya di Cijoho Rt 003 Lingkungan Kuangar, berdiri sebuah pabrik tahu yang telah menjadi bagian integral dari komunitas lokal sejak awal tahun 2000-an. Pabrik tahu Deamang Sari dikenal luas karena memproduksi tahu berkualitas tinggi yang dipasarkan ke berbagai pasar lokal. Produksi tahu di Pabrik Deamang Sari menggunakan bahan dasar sederhana, yaitu kedelai dan garam.Â
Meskipun teknologi modern sudah banyak diterapkan di berbagai industri, pabrik ini tetap mempertahankan metode produksi tradisional untuk menjaga cita rasa otentik tahu yang dihasilkan. Setiap hari, pabrik mampu memproduksi hampir 2 kuintal tahu. Proses penggorengan dilakukan dengan menggunakan kayu bakar dan api besar, metode yang meskipun klasik, tetapi terbukti efektif dalam mencapai hasil maksimal.
Pabrik ini hanya mempekerjakan tiga orang pegawai, namun mereka memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan kelancaran operasi sehari-hari. Setiap pegawai memiliki tanggung jawab khusus, mulai dari tahap produksi tahu, penggorengan, hingga melayani pembeli yang datang langsung ke pabrik. Kehadiran pembeli langsung di pabrik tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat hubungan antara produsen dan konsumen.
Salah satu aspek penting dari operasional pabrik tahu Daemang Sari adalah pengelolaan limbahnya. Pabrik Tahu Deamang Sari telah menerapkan sistem pengelolaan limbah yang efisien dan ramah lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi tahu, yang umumnya berupa ampas kedelai, tidak dibiarkan begitu saja.Â
Ampas tahu yang biasanya dibuang ternyata bisa diolah menjadi pakan ternak dan kompos. Pabrik tahu Daemang Sari ini bekerja sama dengan peternak lokal untuk memanfaatkan ampas tahu sebagai pakan ternak, khususnya sapi. Ampas tahu kaya akan nutrisi dan sangat baik untuk kesehatan ternak. Selain itu, ampas tahu juga diolah menjadi kompos yang berguna untuk pertanian organik.
Limbah tersebut diangkut menggunakan truk untuk memastikan bahwa pengelolaan limbah dilakukan dengan cara yang efisien dan tidak mencemari lingkungan sekitar.Â
Dengan demikian, pabrik tahu Deamang Sari tidak hanya berkontribusi terhadap penyediaan makanan berkualitas bagi masyarakat, tetapi juga mendukung sektor peternakan dengan menyediakan pakan ternak yang bergizi. Inovasi pengelolaan limbah ini membawa banyak manfaat, lingkungan sekitar pabrik menjadi lebih bersih dan sehat. Selain itu, pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak dan kompos membantu meningkatkan ekonomi lokal, terutama bagi peternak dan petani.