Mohon tunggu...
Sela Lestari
Sela Lestari Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Akademi Televisi Indonesia (ATVI) jurusan Komunikasi Massa

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buku Anak Menentukan Masa Depan Anak

26 Maret 2023   14:08 Diperbarui: 26 Maret 2023   14:14 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiap halaman biasanya berisikan 1-2 kalimat. Dalam buku ini biasanya ada hubungan langsung antara teks dengan gambar. Bunda pun bisa terus menggunakan buku jenis ini hingga Si Buah Hati bisa membaca sendiri. Lalu anak berusia 4 -- 6 tahun, buku yang dapat dikonsumsi oleh seorang anak diusia tersebut yaitu buku "Longer Picture Book", longer picture book adalah buku cerita yang teksnya sudah lebih banyak per halaman. 

Ceritanya pun lebih panjang, terdiri dari 2-5 kalimat. Dan yang terakhir anak berusia 6 tahun keatas, buku yang dapat dikonsumsi oleh seorang anak diusia tersebut yaitu "Illustrated Chapter Book". 

Illustrated chapter book adalah buku cerita yang teksnya sudah banyak, ceritanya mulai panjang dan sudah dibagi dalam bab, tetapi masih tercantum ilustrasi. Buku jenis ini cocok untuk Si Buah Hati yang berusia di atas 6 tahun, terutama saat mulai belajar membaca namun masih mudah bosan membaca dalam durasi yang panjang.

Yang paling penting dari seluruh tahapan ini adalah orang tua tidak memaksakan stimulasi kepada seorang anak dan menyediakan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga seorang anak terdorong sendiri untuk bisa membaca. Jika keinginan tersebut sudah muncul, proses belajar membaca bisa lebih cepat dan lancar.

Adapun dampaknya dari seorang anak yang tidak membaca buku, dilansir dari buku Generasi Emas (2019) karya Ahmad Rifa'i, berikut dampak negatif generasi muda yang malas membaca, yaitu: Banyak generasi muda yang menjadi generasi pemalas. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki, sehingga tidak mampu bersaing dengan daerah lain bahkan negara luar. Sulit mendapatkan pekerjaan karena minimnya pengetahuan Generasi muda yang malas membaca akan sulit dalam bersosial karena wawasan yang kurang Generasi muda akan sukit mengembangkan potensi dalam diri karena sempitnya pengetahuan Banyk generasi muda yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan cenderung egois karena sibuk dengan gawainya.

Dikutip dari Kompas.com, penelitian dilakukan organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan PBB (UNESCO) pada 2016 terhadap 61 negara di dunia menunjukkan kebiasaan membaca di Indonesia tergolong sangat rendah. Hasil studi yang dipublikasikan dengan nama "The World's Most Literate Nations", menunjukan Indonesia berada di peringkat ke-60, hanya satu tingkat di atas Botswana.

Penyebab rendah minat dan kebiasaan membaca itu antara lain kurangnya akses, terutama untuk di daerah terpencil. Hal itu merupakan salah satu yang terungkap dari Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Meski demikian, dampak negatif yang ditimbulkan dari kurangnya minat seorang anak membaca buku sangat mengerikan, maka dari itu untuk mewujudkan generasi bangsa yang bermutu mari tingkatkan potensi bangsa dari seorang anak yang gemar membaca buku.

Salam Literasi, Sela Lestari.

Selamat Hari Buku Anak Sedunia / Happy International Board of Books for Young People

2 April 1966 -- 2 April 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun