Ketiga,diterawang ada tanda air-nya (watermark) tidak? umumnya tanda air bisa diterawang kearah cahaya dan akan terlihat jelas umumnya berupa gambar pahlawan. Cara menerawang juga bisa dilakukan pada uang rupiah kertas berupa gambar yang saling meng-isi satu sama lain (rectoverso) contohnya pada rupiah kertas pecahan seratus ribu terdapat logo BI seperti gambar Palu Arit yang sempat ramai dihebohkan masyarakat, tapi usai tahu dan caranya ternyata itu gambar utuh logo Bank Indonesia.
Dikemanakan ULE dan UTLE, kalau uang layak edar merupakan proses sirkulasi dimana Bank Indonesia tidak menerima tabungan dari masyarakat tapi hanya dari Bank-Bank umum yang diawasinya, kalau untuk uang logam biasanya perputarannya tersebar untuk pengelola-pengelola jalan tol. Mesin penghancur kemudian menjadi sasaran kunjungan anak-anak dan ternyata dari kertas kembali ke kertas uang tidak layak edar karena rusak, lusuh sebelum diolah memakai mesin dulunya dibakar, tapi kalau sekarang dimusnahkan dengan cara digiling memakai mesin dan keluar berupa cetakan padat seperti kaleng kemudian umumnya masuk ke TPA.
Nampak raut muka yang gembira dan bahagia terpancar dari belasan anak-anak pinggir hutan itu ketika setengah hari menjajagi kantor Bank Indonesia, sempat kutanya bagaimana perasaan mereka, jawab lugu mistam dan kawan-kawan, senang dan asyik belajar di Bank Indonesia kang, katanya. Jelas saja senang karena belajar dengan orang-orang BI begitu ramah, apalagi menu sajian yang mereka hidangkan, hem...menjadi aneh itu makanan dan sncak, karena itu kali pertama mereka melihat jenis menu makan yang berbeda dari biasanya dan pasti akan menjadi pengalaman dan guru baru yang akan terus dijadikan sebagai media pembelajaran hidupnya.
Belajar selanjutnya kita berburu guru dengan basis pencari dan pembuat warta (wartawan/jurnalis) dan juga penulis.
Belajar bersama jurnalis kompas pak Hindrayun dan kang Hari W penulis novel geger wong ndekep macan, 10 tahun-an usai beliau pensiun, tinggal di rumah kayu dengan desain yang minimalis itu, hem...menjadi cocok untuk belajar menjadi seorang penulis, terangnya menulis atau menjadi jurnalis itu tidak akan pernah berhenti karena sudah menjadi profesi, pesan yang bisa diambil dari ular-ular atau dopokan (diskusi) yang kita jadikan wejangan 2 jam lebih dekat bersama beliau.
Nampak menjadi lebih hangat, ketika diluaran sana nampak guyuran hujan pun terus membasahi rumah kayu itu, dan semoga dengan motivasi belajar dari seorang guru jurnalis dan penulis itu, anak-anak PAKIS akan terus dan terus belajar sampai kapanpun dan dengan siapapun.
Terimakasih, salam pembelajar dan selamat Hari Guru Nasional semoga guru-guru kita benar-benar menjadi mulya karena mampu ber-karya, dan kita akan terus belajar dan berkarya sebagai bentuk dedikasi untuk negeri yang kita cintai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H