Masih ingat-kah? bahwa dunia pendidikan kita itu memiliki 3 wajah yang unik. Pendidikan Formal, dimana sampai saat ini perhatian pemerintah luar biasa, khususnya dalam mengejar bagaimana pendidikan formal itu sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan yang ada, namun bagaimana out putnya?Â
Yang kedua, pendidikan non formal atau banyak orang mengenal pendidikan luar sekolah, kenapa diluar? karena sebenarnya pendidikan non formal identik bagaimana pendidikan itu out of box khususnya siapa yang harus belajar dan saling membelajarkan satu sama lain. yang ketiga, pendidikan informal atau menurut saya pendidikan yang diawali dari lingkungan keluarga, bentuknya bagaimana? Mohon maaf sampai saat ini saya belum ngerti nasibnya mau seperti apa?
Menjadi miris, kalau kita hanya terus berpikir saja, menjadi empati karena kita mau berbagi satu sama lain, kali ini saya hanya kepengin cerita dunia pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah.
Pendidikan Merupakan pengajaran yang menyangkut soal bagaimana terjadinya proses transfer ilmu pengetahuan atau teori. Pengajaran itu soal bagaimana belajar tentang, sedang pendidikannya merupakan proses pembelajaran yang bertujuan bagaimana bisa belajar menjadi, karena dengan pembelajaran memungkinkan orang untuk memilih dari tidak mampu menjadi mampu, tidak berdaya menjadi sumber daya.
Nyalakan pelita-terangkan cita-cita, merupakan tema hari pendidikan nasional tahun ini, dengan penuh harap tentunya, bukan sekedar slogan atau untaian kata yang indah dan enak dibaca.
Agama memang sudah mengajarkan, bahwa belajar itu sepanjang hayat, namun persoalan dimasyarakat kita adalah belum terbangunnya sebuah ekosistem yang utuh, guna memberikan pembelajaran dan pengajaran bahwa pendidikan itu penting, belajar itu harus, ya belajar itu kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja.
Mungkin-kah, ketidakpercayaan itu ada pada elemen pemerintah dengan dunia persekolahan kita? sistem evaluasi pendidikan kita yang saat ini memang sudah tidak lagi menggantungkan pada proses akhir (ujian nasional), melainkan dunia persekolahan kita saat ini semakin diberi ruang yang bebas untuk membohongi diri sendiri dan pemerintah tentunya.
Pasalnya, tidak ada sekolah atau lembaga pendidikan manapun yang menginginkan anak didiknya tidak lulus, itu artinya apa? Jelas bahwa penyelenggara dan objek dari dunia pendidikan itu sendiri pun sekarang terlalu menganggap remeh, khususnya soal menghadapai ujian nasional.
Kalau saya, lebih menganggap bahwa pendidikan itu adalah proses pengajaran bagi peserta didik atau warga belajar mampu memahami proses yang diikuti, bukan sekedar mendapatkan nilai dengan predikat lulus.
Yang harusnya tetap dijaga dari ujian nasional adalah kearifan lokal ujian itu sendiri, bagaimana nuansa ujian itu dimaknai bagian dari proses pengajaran yang menyenangkan untuk tetap dihadapi sebagai proses ujian hidup dalam dunia pendidikan.
3 hari kedepan, dunia pendidikan non formal-pun sedang sedikit dihadapkan pada ketidakpercayaan atas semua yang terlibat didunia pendidikan non formal.
15 dari warga belajar Paket A setara SD/MI pun tak luput harus senang menghadapi ujian nasional pendidikan kesetaraan. Uniknya, warga belajar istilah peserta didiknya, hampir 80 persen usianya diatas 40 tahun, itulah kenapa dunia pendidikan non formal benar-benar unik dan itulah proses pengajaran, dimana mereka memang mendapatkan proses pengajaran dari tidak tahu menjadi tahu, tidak berdaya akhirnya mampu menjadi sumber daya atas dirinya sendiri. mereka adalah warga belajar yang tergabung dalam PKBM Satria Tama dan SKB Kalibagor Kabupaten Banyumas.
Semoga bukan sekedar membuat senang pemerintah, tapi itulah proses pendidikan yang tak kenal batas usia, karena menuntut ilmu itu sejak kita dalam kandungan sampai nanti di liang lahat.
Semoga bisa menjadi cermin, bahwa yang masih banyak memiliki peluang untuk terus belajar, maka ayo-lah gelorakan semua wajib belajar, bukan 8 atau 12 tahun wajib belajar melainkan wajib belajar se-umur hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H