[caption caption="sekolah gubug "pakis" ditengah hutan kampung pesawahan gununglurah banyumas jawa tengah_kp"][/caption]
Minggu kedua (terinspirasi novel)
Â
Pagi itu, dikala para endemik kampung mulai bergeliat
Selimut putih, larut dalam balutan katulistiwa
Sendal jepit berjejal, menapak mengantar merah putih, keseberang hutan
Kata mereka? berasa dibelit kebodohan
Kata mereka? Miskin tak berdaya, ditinggal... terpenjara di tengah hutan belantara
Ini-kah nasib anak desa hutan? sontak-ku bergegas
Mengasah keteguhan, memburu peluang kebaikan
Â
Gubug sempit, taman tak berbatas, luas... membentang panorama keindahan
Menjadi perangkap, menjawab ketidakpastian
Pohon menjulang, nampak hutan dengan endemiknya saling bersahutan..
Absurd memang...tapi...?
Ini-kah pelangi ditengah rerimbunan hutan..? semoga..
Â
Tuhan..segala yang kau sirat-kan
Akan-kah tersurat jelas, menembus otak.. kemudian..berbuah rasa, haru itu
Sedikit mengendap, mengolah... menjadi asa
Tuhan, akankah secercah harapan itu untuk mereka..?
Di tahun ke-tiga, sekolah gubug kecil itu bertahan
Terbelakang, bukan atau belum menjadi terdepan
Tak ada guru, mereka-pun.. terus berburu ilmu
Â
Tuhan, Engkau-lah penentu masa depan mereka
Kau hadirkan kawan dan lawan dalam benak-ku
Kawan yang selalu mengejaku, terus... tak henti berteduh dihati
Satu per-satu, pisau tajam menghujam
Ya...Menghujam seisi sekolah tidak jelas itu
Itulah kawanku, tak berbatas waktu tak terhitung berapa ribu..
Bersatu padu, menjadi harmoni, dipenghujung waktu..
Â
PAKIS, nama sekolah tak jelas itu..
PAKIS itu...salah satu jenis endemik hutan yang tak pernah habis
Sebelas anak menjadi satu
Berjibaku, belajar di sekolah PAKIS tak jelas itu...
Berharap pasti.. bahwa, ketidakjelasan itu jelas hakikatnya
Semoga, sebelas laskar anak PAKIS
Menjadi sebelas anak pencari mimpi
Meng-inspirasi diri menjadi lebih manusiawi
Â
sumber inspirasi
"Laskar Pelangi"
Novel Karya : Andrea Hirata
 [caption caption="Karya ini diikutsertakan untuk memeriahkan HUT perdana Rumpies The Club"]
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H