Jangan kau remehkan air, karena air adalah sumber kehidupan
Memulai dari setetes air untuk kehidupan, terlepas dari air dengan segala fungsinya karena air adalah sumber kehidupan setiap makhluk yang berserakan di bumi pertiwi ini.
Menjadi sebuah hal baru ketika air bisa dimanfaatkan bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan manusia, lebih pokok lagi urusan rumah tangga. Tapi air adalah kunci dari segala kehidupan, tergantung sebijak apa kita mampu memanfaatkan air dengan segala potensinya.
Dari hulu ke hilir, itulah sifat air yang akan terus mengalir dan mampu memberikan kedamaian setiap makhluk yang tinggal di planet ini.
Musim penghujan yang tak kunjung datang dan kemarau yang terus berkepanjangan bukana berarti tidak ada air mengalir, dan tidak ada rejeki yang berhenti mengalir ketika manusia mampu mencari sumber kehidupan di serpihan surga Indonesia ini.
Berbeda dengan sosok pegiat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) “Harmoni” nama lembaga yang dikelola di desa paling ujung utara kota keripik (Purwokerto) itu. Usia yang sudah menginjak kepala 5 (lima) ini tak menyurutkan semangat kreatif beliau, pak sudi itulah panggilan dari orang desa yang punya nama lengkap Sudiyanto, tinggal di lereng selatan gunung slamet ini, mampu menciptakan tekhnologi yang terbarukan, dengan modal memanfaatkan air secara bijak pun akhirnya di hari kemerdekaan yang ke-70 tahun ini mendapatkan kesempatan untuk menjajaki Istana Negara pada tanggal 17 Agustus besok.
Sudiyanto tadi pagi (jum’at, 14 november 2015) bertemu dan meminta do’a akan berpamitan membawa nama baik lembaga PKBM Harmoni untuk sebuah karya untuk Indonesia.
Waktu yang tidak sebentar untuk bisa sampai ke istana presiden, pegiat lembaga sosial yang berbasis masyarakat ini terhitung tahun 2005 sudah mendapatkan berbagai penghargaan atas hasil jerih payah selama ini. Beberapa anugerah yang sudah dinobatkan kepada pak sudiyanto misalnya :
- Pemenang Indonesia Daya Masyarakat (IDM) tahun 2005
- Peraih Indonesia Berprestasi Award (IBA) tahun 2009
- Penghargaan 103 Inovator Indonesia 2011
- Anugerah IPTEK Kreatifitas Inovasi Masyarakat (Labdha Kretya) tahun 2013.
- Peraih Kalpataru di tahun 2014
- Di Undang Pak Jokowi di moment sakral (17 Agustus 2015) “Ayo Kerja”
Sepulang dari Istana Presiden besok, beliau pun ngga tahu nanti Pak Jokowi mau memberikan apa pada pegiat sosial yang berasal dari desa Kotayasa Rt.3/5 Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Pak sudiyanto akan berjejer dengan puluhan nominator dengan berbagai gelar akademik, tapi bagi SH (Sarjana Hydram) yang saya katakan ini pun mampu berbuat lebih untuk Indonesia Raya.
Dan yang jelas karya nyata beliau ini sudah melalang buana, ratusan Hydram (Hydrolic Ram Pump) produk yang sangat menjawab persoalan air, ternyata tekhnologi dia yang terbarukan ini sangat implementatif ini sudah mulai dikenal sampai ke luar jawa.
Alat yang sederhana mampu mengangkat air setinggi 50 m lebih, dengan jarak lontar 500 m ini, air yang dihasilkan mengalir terus menerus tanpa menggunakan bahan bakar ataupun listrik, perawatanya juga mudah apabila ada kerusakan sangat mudah diperbaiki , bahan pengganti sangat mudah didapat, bisa dibuat sendiri oleh pengguna.
Sederhana bukan, air memang sumber kehidupan kalau kita mampu dengan bijak memanfaatkan, dan kata orang bijak, ketika banyaknya orang mempersoalkan air, entah itu persoalan kesulitan mendapatkannya karena musim kemarau, belum lagi yang dihadapkan persoalan banyak air tapi belum mampu memanfaatkan dengan bijak.
Salam berdaya untuk Indonesia yang harus terus berkarya, tunggu pak sudiyanto semoga nanti akan berbagi ceritanya melalui salah satu media televisi. Bagi yang sedang memiliki kendala atau persoalan pengelolaan sumber air, bisa menghubungi saya di kontak HP (087719977255) atau di email ke-isrodin@mbangundesa.com. mhn maaf, blm bisa up load sample gambar.
Selamat kang Sudiyanto, semoga serpihan surga Indonesia Raya ini memang benar adanya dengan produk yang ramah lingkungan yang diciptakan, sudah dan akan berdampak lebih besar untuk kemakmuran penghuni ibu pertiwi ini.
