Mohon tunggu...
Kang Isrodin
Kang Isrodin Mohon Tunggu... wiraswasta -

aku anak desa yang punya mimpi,membangun Indonesia dengan memulai dari desa untuk Indonesia, memulai dari park farmer PAKIS wujud dedikasi utk negeri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cangkul Bisa untuk Daftar Sekolah?

16 Juli 2014   19:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:09 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_315634" align="aligncenter" width="395" caption="cangkul bisa untuk sekolah_koleksi MTs Pakis"][/caption]

Bukan tidak aneh lagi ketika bicara MOPD/MOS dalam dunia persekolahan khususnya pada moment tahun ajaran baru, namun menjadi unik bahkan menjadi ciri khas disetiap masing-masing sekolah ketika menghelat sebuah acara yang bertajuk MOPD (masa orientasi peserta didik) baru, bukan lagi untuk pendidikan peloncoan bahkan identik dengan bermain fisik, barangkali itu tempo dulu, tapi saat ini hamper semua sekolah berlomba-lomba memberikan layanan sekolah yang terbaik agar mampu menggiring masyarakat disekitarnya untuk menyekolahkan anaknya disekolah yang menjadi pilihan untuk dijadikan rumah kedua untuk belajar, dan pada umumnya masa orientasi siswa digelar semenarik mungkin dan serame mungkin, ada yang membuat ide kreatif dan sedikit ada inovasi baru bahkan ada yang benar-benar menjadikan moment masa perkenalan siswa baru itu sebagai ajang untuk berkreatifitas dan mengenal langsung alam sekitar.

Namun menjadi berbeda MOPD/MOS yang dilakukan di sebuah Madrasahdikampung yang cukup terpencil yang dulu sempat menjadi perhatian publik, kampung yang dulu orang mau datang berkunjung pun enggan, namun sekarang sudah menjadi rahasia umum bahwa kampung tersebut sekarang sudah menjadi kampung yang memiliki daya pikat khusus bagi masyarakat khususnya bagi orang yang masih gandrung akan suasana desa yang alami, karena di kampung tersebut (kampung pesawahan) desa gununglurah kec. Cilongok dewasa ini sudah cukup mudah untuk dikunjungi walau jarak tempuh + 30 kilometer dari pusat kota Purwokerto.

Jalan yang sudah aspal, fasilitas listrik yang menggunakan sistem mikro hidro, dan lagi dikampung tersebut sudah berdiri layanan pendidikan dibawah naungan Kementrian Agama Kab. Banyumas dimana pada tahun ke-2 ini sudah ada MTs (Madrasah Tsanawiyah) yang bernama PAKIS, nama yang menjadi ciri khas bagi masyarakat desa hutan yang identik dengan tanaman pakis, namun nama MTs PAKIS memiliki akronim tersendiri, P : Piety = Kesalehan, A : Achievement = Prestasi, K : Knowledge = Ilmu Pengetahuan, I : Integrity = Integritas, S : Sincerity = Ikhlas, terkandung maksud MTs PAKIS memiliki arah yang jelas walauppun Madrasah tersebut jauh dari pusat kota, dimana letak madrasah yang berada di tengah hutan yang masih minim fasilitas pembelajaran yang umum layaknya di sekolah, tapi dilain sisi memiliki tujuan yang sangat kental dengan dunia perdesaan, dimana madrasah memberikan layanan sekolah walau cakupannya kecil ini namun mengemban visi “Menjadi Madrasah Yang Unik dan Terbaik”, contohnya saja baru-baru ini dalam moment orientasi siswa baru, dimana pihak madrasah mendesaind acara tersebut sebagai ajang untuk menemukenali berbagai persoalan dan potensi desa yang kemudian menjadi rangkain kegiatan dalam waktu 1 minggu kedepan, masa orientasi siswa baru yang dihelat mulai 14 – 19 Juli 2014 ini, berbagai suguhan materi pembelajaran mulai dari pengenalan individual melalui dunia kelompok, materi dunia kemadrasahan, pembangunan karakter, mengenal persoalan dan potensi perdesaan, pesantren kilat dan bakti sosial serta kunjungan ke kantor kementrian agama kab. Banyumas.

Jadwal kunjungan sebagai bentuk rankaian kegiatan belajar bersama pejabat akan dilakukan pada hari Jum’at, 18 Juli 2014 terkandung maksud agar siswa dan penyelenggara madrasah mengerti dan memahami struktur pemerintahan khususnya berkaitan dengan dunia kemadrasahan, dan dilain sisi kami akan berdialog sebagai upaya untuk mencoba menggali peluang dan meminta pihak Kementrian Agama Kab. Banyumas untuk memperhatikan keberadaan MTs PAKIS yang dulu sempat menjadi perhatian public, namun saat ini tidak menjadi jaminan anak-anak desa 2 kampung terpencil (kampung pesawahan desa gunung lurah dan kampung karang gondang desa sambirata) melanjutkan sekolah, padahal harapan besar kami minimal siswa lulusan SD 2 Sambirata yang ada di kampung Karanggondang mampu melanjutkan sekolah di MTs PAKIS namun realitanya siswa baru kita hanya menerima 7 anak dari kampung karang gondang, namun tidak menjadi surut perjuangan kita, karena 2 hari ini masa orientasi siswa sudah dimulai, seperti halnya yang dilakukan pada hari ke-2 siswa baru kelas VII dan 14 siswa kelas VIII berbaur menjadi satu dengan didampingi oleh orang tuanya.

[caption id="attachment_315635" align="aligncenter" width="420" caption="mempersiapkan lahan_koleksi MTs PAKIS"]

14054865661712862872
14054865661712862872
[/caption]

[caption id="attachment_315637" align="aligncenter" width="420" caption="orang tua siswa praktek memberi contoh menanam_koleksi MTs Pakis"]

14054867051755233522
14054867051755233522
[/caption]

Orang tua siswa berbaur untuk daftar ulang di MTs PAKIS dengan menghibahkan alat pertanian berupa (Cangkul, Parang/Arit, Cungkir) sebagai satu bentuk kepercayaan kepada pihak Madrasah, kenapa alat pertanian, itulah kenapa yang menjadi unik dan harapanya sangat sederhana, kelak bagi siswa MTs PAKIS yang notabenya anak desa minimal tahu dan mengerti bagaimana dunia pertanian, ya paling tidak tahu persoalan dan potensi desa, dan yang menjadi unik pada kegiatan orientasi siswa baru orang tua menjadi narasumber atau guru bagi anaknya untuk mengenalkan dunia pertanian, karena pada kesempatan tersebut, orang tua siswa beserta guru MTs PAKIS melakukan praktek penggarapan lahan yang kurang produktif di kawasan hutan Negara yang dikelola Perhutani, mulai mempersiapkan lahan (macul) sampai pada menanam bibit tanaman hortikultura (Cabe, Terong, Tomat, Timun dll).

Artinya ini menjadi harapan bahwa MTs PAKIS yang notabenya gedung dibangun oleh Kementrian Agama Pusat ini keberadaannya boleh dibilang masih memprihatinkan dan butuh support dalam perkembangannya, diantarannya belum cukupnya pegangan buku pelajaran bagi siswa dan guru, dan lagi guru yang mengajar dan yang mendampingi saat ini masih tergolong minim karena hanya mengandalkan dari relawan Boarding School Mbangun Desa dan Yayasan Argowilis, namun kami tidak redup untuk terus melakukan walau yang kami lakukan masih tergolong kecil, tapi minimal yang kecil ini mampu menjadi cikal bakal bagi anak desa di kampung terpencil ini untuk bisa (mangan padon sekolahan) dan mimpinya menjadi siswa yang kelak soleh, mampu berprestasi dengan ilmu pengetahuan, ikhlas dan tentunya memiliki integritas yang tinggi untuk diri dan lingkungan di kampungnya. Salam pembelajar

[caption id="attachment_315638" align="aligncenter" width="490" caption="siswa belajar mengenali diri dengan alam dan wide game_koleksi MTs PAKIS"]

1405486849963214238
1405486849963214238
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun