Mohon tunggu...
Kang Isrodin
Kang Isrodin Mohon Tunggu... wiraswasta -

aku anak desa yang punya mimpi,membangun Indonesia dengan memulai dari desa untuk Indonesia, memulai dari park farmer PAKIS wujud dedikasi utk negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panglima Besar Jenderal Soedirman Masih Hidup?

16 September 2014   20:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:31 2284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_324254" align="aligncenter" width="150" caption="sarasehan hukum dg masyarakat_koleksi pribadi"][/caption]

Panglima Besar Soedirman Mengabdi ???

Ingat panglima besar Jenderal Soedirman? Ya siapa si yang tidak kenal sosok figure pejuang seperti beliau, walaupun beliau sudah mendahului kita, tetapi semangat perjuangan dan pengabdian masih terasa hingga kini, khususnya di banyumas. Itu terbukti dengan berbagai symbol-simbol patung ataupun dalam bentuk monument bersejarah yang diabadikan diberbagai daerah di eks karsidenan banyumas. Belum lagi yang cukup diperhitungkan di dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi di jawa tengah, karena sosok panglima besar jelas tersurat dan tersirat jelas di perguruan tinggi, sebut saja “Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto”, dengan mengemban Tri darma perguruan tinggi, khususnya soal pengabdian kepada masyarakat, pihak perguruan tinggi terus menggalakan berbagai action plan yang tentunya keranah bagaimana universitas menjadi universitas yang bisa memberi kemanfaatan untuk lingkungan.

Cerita klasik yang terus melekat pada masyarakat kita, jumlah penduduk penyandang masalah sosial di Kabupaten Banyumas tahun 2012 sebanyak 133.195 dimana 89.487 merupakan warga yang menyandang fakir miskin. (http://banyumaskab.bps.go.id, Banyumas dalam angka 2013).

Dimana jumlah yang cukup fantastis itu bisa ditemui, hemat saya kantong warga fakir miskin itu ada di kampung-kampung yang secara geografis jauh dari hiruk pikuk pusat pemerintahan kabupaten Banyumas, dan itu pasti tersebar hampir diseluruh desa-desa yang ada, sebut saja desa Gununglurah dan desa Sambirata kecamatan Cilongok.

Persoalan sosial kemasyarakatan bukanlah suatu hal yang baru, melainkan ini sudah menjadi latah masyarakat kita, namun bukan berarti disetiap kampung itu semua penghuninya penyandang masalah sosial, melainkan yang terpenting dari kegiatan ini bagaimana masyarakat sebagai makhluk sosial mampu memerankan statusnya, dimana tidak mungkin setiap kita mampu hidup tanpa ada campur tangan orang lain. Karena itulah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto menghelat sebuah kegiatan yang bertajuk “Soedirman Mengabdi 2014” di Kampung Pesawahan Desa Gununglurah dan Kampung Karanggondang serta kampung Glempang Desa Sambirata Kec. Cilongok.

Sinergi yang apik pun dilaksanakan selama 3 hari, 12-14 September 2014, siapa yang terlibat di kegiatan ini ? satu lembaga pendidikan yang dinaungi oleh Kementrian Agama Kabupaten Banyumas yang menjadi pilihan untuk terjalinnya sinergitas tersebut, MTs PAKIS yang berdomisili di kampung pesawahanlah yang menjadi basecamp kegiatan soedirman mengabdi 2014. satu kalimat untuk panglima besar kita bahwa  semangat juang Panglima Besar Jenderal Soedirman tak pernah mati sampai kapan pun untuk berjuang untuk ibu pertiwi.

Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa baru Fakultas Hukum dengan jumlah peserta 80 orang, kegiatan yang diawali dengan sarasehan dengan 2 warga kampung pun tak luput dari pengawasan Pejabat Muspika Kecamatan Cilongok (Kecamatan, Polsek, Koramil) dan tentunya pemerintah 2 desa yang menjadi tuan rumah kegiatan tersebut. Pak Abdullah mewakili Camat pun menyambut dengan terbuka dengan membuka kegiatan tersebut secara resmi, dilain sisi beliau juga menyampaikan pesan bahwa kegiatan soedirman mengabdi merupakan implementasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi, salah satunya bagaimana peran perguruan tinggi khususnya dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui mahasiswanya. Di lain cerita beliau juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dengan situasi dan konsisi gunung slamet yang akhir-akhir ini aktifitasnya fluktuatif sampai pada level siaga dan diharapkan masyarakat tetap tenang, menjaga keamanan lingkungan dan tetap waspada jangan sampai terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang itu bisa berdampak tidak baik untuk masyarakat pada umumnya.

Di hari kedua, para kaum intelektual muda unsoed mengabdi melakukan kegiatan analisis sosial dengan secara langsung mengikuti aktifitas keseharian masyarakat mulai dari pagi-sampai sore (ada yang bertani, mencari pakan rumput, menderes pohon kelapa sampai pada melakukan berbagai kegiatan masyarakat yang tentunya kental dengan kearifan lokalnya, seperti yang dikatakan ketua BEM Fak. Hukum (Riski) berharap kepada mahasiswa-mahasiswa generasinya nantinya mampu dan mengerti persoalan-persoalan dengan segala potensi yang ada di desa-desa khususnya desa yang notabenya masih cukup tertinggal.

Pada kesempatan yang sama pula, kabinet bem yang diberi nama kabinet gerak nyata, itu melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang lain, seperti mengajar siswa MTs PAKIS, Sosialisasi bidang hukum bagi masyarakat, out bond dan kenal lingkungan (menanam pohon buah-buahan), serta Pembagian paket sembakao sejumlah 1045 bungkus untuk 3 kampung yang ada di dua desa tersebut.

Kegiatan soedirman mengabdi 2014 ini di tutup oleh Dekan Fakultas Hukum Unsoed (Bapak Angkasa) dan sekaligus beliau juga melantik kepengurusan BEM Periode 2014-2015, dan diakhiri penyerahan bantuan berupa ATK untuk MTs PAKIS Pesawahan. Beliau juga berpesan dan menegaskan kegiatan ini harus terus ditindaklanjuti, karena harapan besarnya Unsoed Purwokerto harus benar-benar bisa memberi kemanfaatan kepada masyarakat khususnya desa yang masih cukup tertinggal dan harapannya kepada kampung pesawahan yang sekarang sedang digalakan untuk menjadi satu kampung wana agrowisata ini, nantinya juga menjadi kampung yang bukan hanya sadar hukum, melainkan masyarakatnya paham dan taat kepada hukum karena Negara Indonesia ini Negara hukum, dan tentunya tetap menjaga segala kekayaan-kekayaan yang ada baik sumber daya alamnya lebih-lebih kearifan lokal dan sosial budaya masyarakatnya.

Sekian dan terimakasih.

Kamai terbuka untuk saling bersinergi

Salam Pembelajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun