Mohon tunggu...
Kang Isrodin
Kang Isrodin Mohon Tunggu... wiraswasta -

aku anak desa yang punya mimpi,membangun Indonesia dengan memulai dari desa untuk Indonesia, memulai dari park farmer PAKIS wujud dedikasi utk negeri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Menpan Petani Tidak Bisa Kaya dan Sejahtera???

24 September 2014   06:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:44 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_325284" align="aligncenter" width="150" caption="gambar_sumber google_cocok jadi menteri pertanian"][/caption]

Saya Usul Menteri Pertanian Harus Nyentrik ???

Siapakah gerangan diriku, memang semua tak pernah dan tak akan berhenti karena semua akan terus berputar bersama seiring bahkan kadangkala berlawan arah jarum jam pun kita harus berani bermanuver untuk eksistensi diri kita. Diawali dari ketidakjelasan dan itulah yang sering kita sebut absurb, namun bukan berarti ketidakjelasan itu menjadi benar-benar tidak jelas, justru kadang malah sebaliknya yang jelas justru itu tidak jelas, itu kenapa ? karena hemat saya untuk menjadi jelas itu kita harus melewati fase ketidakjelasan yang kadang itu cukup lama bercokol pada diri kita begitu juga sebaliknya.

Seorang mentri pertanian tak pantas menjustis petani tidak bisa sejahtera, statement yang terlontar ketika berargumen dengan host media tivi, kata suswono nggak mungkin petani itu akan sejahtera, nda mungkin dia akan makmur, kaya. Surono lah jawabannya dan menurut saya beliaulah bapak petani yang sudah banyak mensejahterakan petani dan mampu bersikap untuk berdaulat dinegeri sendiri, ya soal kedaulatan pangan, karena memang benar menurut saya petani kita belum berdaulat.

Mantan PNS di departemen pertanian yang awal jelas sebagai PNS justru memilih bersikap keluar dari zona nyaman yang banyak menurut orang itu sudah sangat jelas untuk kelangsungan hidup dan masa depan hidupnya (itu kalau mereka PNS yang bersikap untuk dirinya) bukan untuk yang lain. Dan itu berbeda dengan prof. surono (orang nyentrik) yang berani mengatakan dirinya orang yang paling jahat sedunia, bahkan mengklaim dirinya setengah iblis setengah manusia?? Apa maksudnya ya ??? ya prof.nyentrik ini berbalik arah dengan melakukan penelitan dari tahun 1980-an, pria kelahiran Cirebon ini pun berpindah kelampung untuk berdaulat dan memperjelas Petani Indonesia, dan sekarang sudah banyak terbukti yang merasakan hasil kegilaan beliau, masyarakat kita sudah menerima kemanfaatan atas produk unggulan padi yang kita kenal “Sertani”, dan saya juga sudah merasakan virus-virus beliau walaupun tidak langsung bersua dengannya. (via you tobe,tivi dan media sosial lainnya).

Selasa, 23/9/14 pagi itu, seorang pegian petani the learning farm (kang.nahum dan team) yang sengaja datang ke banyumas dari madiun, dengan membawa modal virus-virus prof.surono menghadirkan nuansa baru, semangat baru untuk menjawab mimpi-mimpi saya dan kawan-kawan yang sedang bermimpi untuk berdaulat pangan di desa pinggir hutan dengan konsep bertani harus organic dan organic itu cepat, hasilnya banyak, dan murah, terjawab sudah sangkalan banyak petani kita bahwa pertanian organic itu butuh waktu lama, modal banyak, dan hasilnya sedikit, saat ini saya berkesimpulan salah, dan saya akan membuktikan karena saya akan melakukan uji coba walau skala kecil mulai dari lingkungan sekolah anak-anak desa hutan (sekolah kader boarding school mbangun desa).

Pagi itu saya dan anak-anak desa memulai mencoba berlaku lebih arif lagi pada alam, singkat kata kalau mau bertani maka bertanilah organic, karena itu sangat menghargai atas kondisi alam kita, pepatah mengatakan sebaik-baik tanaman sejatinya tanaman itu sendiri yang memberi kemanfaatan untuk dirinya, maka bertindak lokal untuk berpikir Indonesia menjadi progress yang terus akan kita perjuangkan.

Prinsip yang saya paling suka dari prof.nyentrik itu, Ia berbagi tak berharap kembali, GRATIS untuk masyarakat Indonesia dan menolak tawaran yang menggiurkan (thailand,vietnam,cina dll) ada yang minta 1 gram 400 juta 1 gram isi 33 butir dan mereka meminta 400 gram, dan surono pun menolak berulang kali, karena ia hanya berikan untuk Indonesia.

Sangat cocok dengan konsep sosial enterprenerurship dengan prinsip gerakan sedekah, pak.surono sudah menggerakan program gerakan sedekah yang luar biasa, dan itulah kehebatan sedekah kalau ingin dapat banyak maka memberilah. Ia berpikir bukan untuk keluarga kecilnya tapi untuk keluarga besar bangsa kita Indonesia.

Lantas apa yang kurang kalau beliau saya usulkan jadi kandidat mentri pertanian menggantikan orang yang mengklaim petani tidak akan pernah kaya dan sejahtera ? kekurangan beliau adalah kelebihan beliau begitu juga sebaliknya, menurut saya.

Pak surono bapak petani Indonesia, dan pantas diberi ruang yang bebas dan tak terbatas untuk menebar virus-virus kepada masyarakat Indonesia untuk berani berdiri di kaki sendiri dan bersikap untuk berdaulat di dunia pangan untuk kesejahteraan masyarakat dan bangsa ini.

Dari Desa untuk Indonesia, jadikan petani kita nafas pembangunan Indonesia.

Salam dan semangat untuk bersama berdaulat di negeri yang gemah ripah loh jinawi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun