[caption id="attachment_338588" align="aligncenter" width="560" caption="siswa MTs Pakis dn Siswa Boarding School Mbangun Desa Tanam Bambu Ampel Gading for konservasi dn ekonomi_28 Nov 14 Hari Indonesia Menanam_koleksi pribad"][/caption]
Kalau ngga kepengin gundul, peliharalah rambut mu mulai sekarang ??? Save our forest now, konon katanya luasan hutan kita semakin menyempit, degradasi fungsi hutan juga mulai mengikis seiring banyaknya kepentingan yang kerap mengindahkan dampak dari eksploitasi hutan kita, belum lagi iklim yang semakin tidak jelas, suhu udara yang sudah semakin tercemar, itu kenapa ya itu karena kita semua kan ? masa mau menyalahkan yang lain, mari salahkan diri kita sendiri dulu, apa yang sudah kita lakukan untuk kehidupan kita ?
Bulan yang baik untuk menanam kebaikan itu setiap bulan, tapi bulan yang ditandai dimulainya guyuran hujan yang beruntun tanpa henti, itu artinya tandanya musim tanam tiba, bicara menanam di negara kita Indonesia hari ini, Jum'at 28 November 2014 barangkali serentak dipenjuru negeri ini melakukan aksi penanaman, karena yang saya tahu 28 November ditetapkan sebagai Hari Indonesia Menanam. So ayo menanam sekarang !
Bertepatan dengan itu, sebenarnya ajaran yang dipesankan oleh Rasulullah SAW harusnya menjadi pemicu kita untuk terus melakukan aksi untuk lingkungan kehidupan kita tinggal, pesan Rasulullah SAW kurang lebihnya "Jikalau hari kiamat itu besok datang, dan kalau masih ada kesempatan menanam, maka tanamlah !!" artinya kita sudah dikasih rambu-rambu bahwa menanam itu jangan tunggu kiamat itu datang.
Hai kawan-kawanku semua
Lihatlah hutan membentang luas
Disana tempat hewan berada
Dan juga aneka tumbuhan
Hutan...tempat resapan air
Hutan itu patut kita jaga
Karena hutan paru dunia
[caption id="attachment_338591" align="aligncenter" width="490" caption="sarasehan multipihak_save our forest now_28 nov 14_koleksi pribad"]
Pepatah mengatakan, peluang yang baik itu disaat kita memiliki ide dan gagasan, dan peluang yang terbaik itu disaat ide dan gagasan itu mampu kita lakukan. Artinya kalau kita menginginkan suatu perubahan walaupun itu kecil tidak selesai pada pikiran saja tetapi kita harus mengaplikasikan apa yang ada di otak kita.
Hutan itu warisan nenek moyang kita, ya walaupun kita diwarisi bukan berarti hanya sebagai penikmat manfaatnya saja, tanpa berpikir bagaimana suistainable development forest kedepannya ? lantas apakah iya kita akan terus membiarkan hutan kita semakin tak tumbuh rambut hijaunya alias gundul, mata air yang terus berkurang karena hanya dimanfaatkan sebagai bisnis oriented saja, aneka satwa yang susah kita jumpai karena semakin liarnya para pemburu tradisional maupun pemburu yang sudah profesional bahkan terstruktur. Jawabku tentu tidak bukan ! hutan kita penopang aktifitas kehidupan kita, karena saya yakin setiap kita masih sangat tergantung dari hasil hutan, coba bayangkan ketika hutan kita semakin gundul tak keluar mata air dan tak ada kicauan burung bersaut-sautan. Pasti lambat laun pun kehidupan manusia akan terus mengalami krisis (air bersih) dan itu bisa berdampak sangat buruk, semua akan kocar kacir mencari kambing hitamnya.
Lalu, siapa yang punya peluang untuk berjuang di hutan, secara undang-undang pemerintah lah yang harus bertanggungjawab mutlak dengan kebijakan dalam pengelolaan hutan karena pasalnya hutan untuk dikelola untuk kemakmuran rakyat, bukan untuk memperkaya segelintir orang saja. Itulah harusnya bagaimana hutan tetap mampu memiliki fungsi secara ekonomis, ekologis dan juga fungsi konservasi.
Langkah strategisnya kemudian kita kembalikan lagi kepada masyarakat kita, bagaimana para penghuni kampung atau desa yang secara geografis bahkan ada didaerah kawasan hutan mampu secara arif dan bijaksana dalam memanfaatkan hutan untuk lebih produktif, dan tentunya tetap menjaga fungsi pokok hutan itu sendiri. Karena pada prinsipnya masyarakat diberi ruang yang lebar untuk pemanfaatan lahan hutan negara dan tentunya bisa untuk menjalankan sistem agroforestry (pengembangan pertanian, peternakan, perikanan) dengan sistem yang ada, dan itu sudah banyak dilakukan oleh masyarakat di bawah naungan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) sebagai mitranya Perum Perhutani dalam program PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) yang sampai saat ini masih belum maksimal, dan nilai kemanfaatannya dalam pembagian prosentasi sharing hasil hutan masih jomplang.
Hari ini kegiatan yang di motori oleh IPNU-IPPNU Komisariat Boarding School Mbangun Desa kerja apik dengan PT. Albasia Bhumiphala Persada dan Perum Perhutani KPH Banyumas Timur dengan kegiatan yang dilakukan :
1. Gendu-gendu rasa (sarasehan) multipihak " Bambu dan Sengon for Konservasi dan Ekonomi" dengan dilanjutkan melakukan aksi menanam diikuti oleh Muspida, OKP, Muspika, Madrasah, dan masyarakat desa hutan.
2. Menanam 300 bibit Pohon Bambu Gading di kawasan hutan negara, dengan harapan bisa dimanfaatkan fungsinya sebagai nilai konservasi dan ekonomi dilakukan oleh siswa MTs PAKIS dan siswa Boarding School Mebangun Desa.
3. Membagi 5.000 bibit pohon sengon gratis kepada masyarakat, ormas, madrasah dengan komitmen sebagai bagian dari investasi 5 tahun kedepan untuk tabungan anak untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi.
[caption id="attachment_338593" align="aligncenter" width="614" caption="penyerahan simbolis bibit sengon kpd Pemuda Pancasila_28 nov 14_koleksi pribadi"]
Apapun itu, yang terpenting apa yang ada di otak kita mari terus wujudkan sebagai bentuk realisasi, kalau ngga inggin hanya onani saja. Semua itu tanggungjawab kita sebagai manusia yang jelas sudah dinobatkan sebagai khalifah fil ar'd, dan sudah seharusnya kita ambil bagian tanggungjawab itu, karena kelak kita juga yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kehidupan di dunia fana ini. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H