Mohon tunggu...
tri bawonoaji
tri bawonoaji Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

Saya adalah manusia biasa saja seperti yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pahami Beda Opini dan Fakta di Tengah Kontestasi Politik Jelang Pemilu 2024

26 Oktober 2023   01:46 Diperbarui: 26 Oktober 2023   05:05 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali kita mendengar atau membaca berbagai pernyataan atau pendapat yang diberikan oleh orang-orang di sekitar kita, baik melalui media sosial, media massa, maupun percakapan sehari-hari. Terlebih di tengah kontestasi politik menjelang pemilu seperti sekarang ini. Pernyataan atau pendapat tersebut disebut sebagai opini. Namun, apakah kita tahu apa itu opini dan bagaimana membedakannya dengan fakta?

Opini adalah sebuah pernyataan atau pendapat yang diberikan oleh seseorang sebagai tanggapan terhadap suatu hal. Opini bersifat subyektif karena tergantung pada interpretasi pribadi setiap individu dan belum tentu dapat mempengaruhi orang lain. Opini dapat dinyatakan secara lisan atau tertulis.

Contoh opini adalah:

  • Menurut saya, vaksin Covid-19 adalah hal yang penting untuk dilakukan demi melindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan virus.
  • Saya mendukung pemerintah dalam mengambil langkah-langkah tegas untuk menangani terorisme karena saya percaya bahwa terorisme adalah ancaman serius bagi kedaulatan dan keamanan negara.
  • Kopi itu cocok untuk dimakan bersama kue.

Opini memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

  • Subjektif, artinya opini tidak berdasarkan pada fakta yang objektif, tetapi pada pandangan atau pengalaman pribadi.
  • Cenderung mengarah ke pendapat pribadi, artinya opini tidak mempertimbangkan sudut pandang atau argumen orang lain.
  • Hanya menjelaskan hal tertentu, artinya opini tidak memberikan gambaran menyeluruh atau komprehensif tentang suatu hal.
  • Kebenarannya yang belum pasti, artinya opini tidak dapat dibuktikan dengan data atau bukti yang valid.

Opini juga memiliki beberapa jenis, antara lain:

  • Opini pribadi, artinya opini yang hanya mewakili diri sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain.
  • Opini kelompok, artinya opini yang mewakili suatu kelompok tertentu yang memiliki kesamaan dalam hal minat, tujuan, atau latar belakang.
  • Opini publik, artinya opini yang mewakili mayoritas masyarakat dalam menanggapi suatu isu atau peristiwa yang sedang terjadi.
  • Opini umum, artinya opini yang bersifat netral dan tidak memihak kepada siapa pun.
  • Opini politik, artinya opini yang berkaitan dengan kebijakan, ideologi, atau kepentingan politik.

Sementara itu, fakta adalah sebuah peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya. Fakta bersifat objektif karena didasarkan pada data atau bukti yang valid dan dapat diterima oleh semua orang. Fakta dapat disajikan dalam bentuk angka, tabel, grafik, gambar, atau teks.

Contoh fakta adalah:

  • Indonesia adalah negara demokrasi yang menghormati hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat.
  • Banyak orang menganggap bahwa RUU Cipta Kerja adalah undang-undang yang merugikan rakyat dan lingkungan karena mengabaikan hak-hak buruh dan perlindungan ekosistem.
  • Scientists in South Korea's Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR) facility (Korea Institute of Fusion Energy) have managed to sustain a nuclear fusion reaction running at temperatures in excess of 100 millionC for 30 seconds for the first time.

Fakta memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

  • Objektif, artinya fakta berdasarkan pada kenyataan yang ada dan tidak dipengaruhi oleh pandangan atau emosi pribadi.
  • Cenderung mengarah ke pengetahuan umum, artinya fakta mempertimbangkan berbagai sumber dan perspektif yang berbeda.
  • Menjelaskan hal secara menyeluruh dan komprehensif, artinya fakta memberikan informasi lengkap dan rinci tentang suatu hal.
  • Kebenarannya yang pasti, artinya fakta dapat dibuktikan dengan data atau bukti yang valid.

Perbedaan antara opini dan fakta dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

  • Sumber, artinya opini berasal dari seseorang atau kelompok tertentu, sedangkan fakta berasal dari data atau bukti yang valid.
  • Tujuan, artinya opini bertujuan untuk menyampaikan pandangan atau pendapat pribadi, sedangkan fakta bertujuan untuk menyampaikan informasi yang objektif.
  • Pengaruh, artinya opini dapat mempengaruhi orang lain secara positif atau negatif, sedangkan fakta tidak dapat mempengaruhi orang lain karena bersifat netral.
  • Kritik, artinya opini dapat dikritik atau dibantah oleh orang lain, sedangkan fakta tidak dapat dikritik atau dibantah karena bersifat pasti.

Mengapa penting untuk membedakan antara opini dan fakta? Karena dengan membedakan antara opini dan fakta, kita dapat menilai kredibilitas dan validitas sumber informasi yang kita terima.Kita juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam menanggapi berbagai isu atau peristiwa. Kemampuan membedakan opini dan fakta dapat menghindarkan dari kesalahpahaman atau konflik yang disebabkan oleh perbedaan pandangan atau pendapat. Sehingga kita dapat membentuk sikap yang rasional dan toleran terhadap orang lain yang memiliki opini yang berbeda.

Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk membedakan antara opini dan fakta dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga perlu menghargai opini orang lain yang berbeda dengan kita, asalkan opini tersebut tidak melanggar norma atau hukum yang berlaku. Kita juga perlu mencari fakta yang akurat dan terpercaya untuk mendukung opini kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi warga negara yang cerdas dan bertanggung jawab. Tidak mudah terhasut oleh berbagai konten yang menyesatkan dan sarat dengan hoax.

Sekian artikel yang saya buat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun