Lebih-lebih jika dilengkapi juga dengan bunga yang warnanya bervariasi. Ternyata selain eksotis, pohon pule juga memiliki banyak sekali manfaat, baik sebagai tanaman obat maupun bahan bangunan. Dan kalian boleh terkejut jika tahu bahwa pohon ini juga kaya berbagai mitos terkait dengan hal-hal yang bersifat mistis dan supranatural.
Nah, penasaran kan ? Yuk kita mengenalnya lebih dalam lagi !
Morfologi dan Taksonomi Pohon Pule
Seperti sudah saya sebut di awal perkenalan tadi, tanaman Pule memiliki batang yang berkayu, bercabang menggarpu, dan berkulit coklat keabu-abuan. Kulit batangnya rapuh dan mengeluarkan getah berwarna putih susu yang sangat pahit.Â
Kayunya berwarna kuning dengan tingkat kekerasan yang tidak terlalu tinggi, sehingga mudah melengkung jika lembap dan memuai ketika suhu terlalu panas. Sebagai pohon berkayu keras, Pule bisa tumbuh hingga 40 meter dengan diameter batang mencapai 60 cm.
Daun Pule berbentuk tunggal, tersusun melingkar sekitar 4-9 helai per tangkai. Memiliki bentuk oval atau telur dengan ujung meruncing dan pangkal membulat. Warnanya hijau mengkilap di bagian atas sedang di bagian bawah cenderung lebih buram. Panjang daunnya berkisar antara 10 - 23 cm dengan lebar sekitaran 3 - 7,5 cm.
Sama dengan kerabat dekatnya Kamboja, tanaman Pule juga dilengkapi dengan bunga yang cantik. Bunga-bunga itu muncul di ujung tangkai, berbentuk majemuk dengan gagang yang panjang.Â
Warnanya bisa hijau keputihan atau putih kekuningan, dengan aromanya yang tajam dan harum. Bunga Pule biasanya bermekaran pada periode bulan Oktober hingga November.
Terakhir, Pule memiliki buah berbentuk pita berwarna putih dengan panjang sekitar 20 - 50 cm. Buah ini terbagi menjadi dua bagian yang membuka saat masak, memperlihatkan biji-biji kecil yang berwarna putih dengan rambut-rambut halus di sekelilingnya. Biji-bijian ini biasanya digunakan untuk membudidayakan pule selain dengan menggunakan metode setek batang atau cangkok.