Saya coba mempopulerkan laporan reportase yang menggugah hati saya ini, yang dikutip dari blog seorang anak muda cerdas dan tidak menyerah begitu saja dalam kemiskinan dan kesulitan yang dihadapinya. Perjuangannya untuk sebuah niat dan tujuan sederhana diabaikan begitu saja oleh Komnas HAM. Mungkin soal sepele dan terlalu sepele untuk sekedar dilirik oleh sebuah lembaga sebesar Komnas HAM. Karena tidak akan mengundang sorotan media, laporan investigasi atau kunjungan ke daerah terpencil. Kasus HAM tidak terjadi di daerah yang jauh dan terpencil bung ! Dan seharusnya dapat dibantu hanya dengan sekedar 'niat baik' !
Semoga tulisan ini dapat sedikit 'mengajari' arti hak asasi manusia dan apa yang mestinya dilakukan kepada personil Komnas HAM yang tentu sudah sangat paham hal itu.
---
Dan sekarang saya membantu promo di blog ini, menyalurkan PRT untuk seluruh wilayah Indonesia. Dengan tujuan membantu orang2 yang pernah seperti saya, dan juga membantu para majikan yang mau mencari pekerja, khususnya yang sudah berpengalaman
Jika anda merniat mencari pekerjaan atau pekerja, bisa langsung call/sms Mas Yudi 082317187080
Tanggal 29 Oktober 2013 kemarin, aku ke Yayasan Penyalur Pembantu Rumah Tangga, namanya Yayasan Tiga Putra Jaya, yang alamat nya di Jalan Utan Panjang II No. 27, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Memang awalnya niat aku buat nyari kerja ya, apapun akan saya kerjakan selama itu halal.
Kisah
Aku dari Bandung berangkat sekitar jam 9 pagi dengan naik bis dari terminal Leuwi Panjang (Bandung) ke terminal Kp Rambutan (Jakarta), sampai sekitar jam 11.30, lumayan cepat karena aku naik yang bis cepat.
Dari Kp Rambutan aku naik Busway ke Kp Melayu dan disitu transit ke Senen, dan dari Senen naik Metro Mini 24 (Senen- Tj Priuk). Dan turun pas di depan Yayasan.
Sesampainya di Yayasan, aku langsung diminta KTP dan surat- surat lainnya, seperti Ijazah dan Kartu Keluarga.
Ibu pemilik Yayasan: “Kamu lulusan SMA kok mau jadi pembantu ?” Tanya dia agak terheran- heran begitu.
Aku: “Ya pengen aja Bu, soalnya pernah juga”. Ya ketahuan deh kalau aku pernah jadi pembantu..
Ibu Yayasan: “Baik saya cari in kerjaan/majikan buat kamu, tapi KTP dan surat- surat saya tahan ya”.
Aku: “ Oh iya Bu” Iya aja karena yakin banget bakal dapet kerjaan.
Terus aku disuruh naik ke atas, ruangan buat calon pembantu..hehe
Ada 2 orang perempuan disana, yang 1 udah ada majikan yang bayar dan tinggal siap diantar, dan 1 lagi yang baru datang juga (sebelum aku) yang ternyata udah ada majikan yang pesen juga.. Aku ?
Aku selama 2 malam dan 3 hari, belum ada majikan juga yang nanyain. Bukan aku gak sabar atau apa ya, ya tadi pagi (tgl 31 Oktober) sekitar jam 7 aku bilang sama si Ibu nya mau pulang aja, karena belum ada majikan juga.
Dan disitulah saatnya aku kena amukan si Haji SINGA ! Katanya sih Ibu haji.. Tapi dari perkataannya, Ya Allah, ampun deh amit- amit !!
Aku kan minta KTP tuh, dan ternyata tidak dia kasih, malah dia bilang, “KTP saya tahan ! Kecuali kamu bayar dulu 50 ribu !!!”
Waduuhh !! Aku gak punya uang lagi !! (sebenarnya punya sih 100 ribu lagi + ada di ATM tadi tuh), tapi bikin alesan gimana caranya agar KTP aku bisa balik lagi..
Minta Bantuan ke Kantor HAM
Setelah aku di maki- maki sama si Ibunya, dan katanya, aku kan disitu mandi, makan (3 kali selama 3 hari, karena aku beli mie sendiri sih, soalnya makannya Cuma sama sambel aja, aslinya), terus tidur dan ngecas yang gak lebih dari 30 menit dan langsung dicabut karena DILARANG NGE-CAS HP !!
Intinya aku disuruh bayar 50 ribu..
Sebenarnya aku gak masalah ya disuruh bayar 500 ribu juga (mendingan di hotel sih,,hehe), tapi sikapnya itu lho yang bikin aku ga suka, marah- marah mulu, sama tuh sama si Bapaknya !!
Si Mbak yang 1 lagi yang dari Jawa Tengah kasian banget, dia kan agak gitu ya, lelet (maaf), selalu dibentak-bentak.
Terus sekitar jam 8 aku keluar dulu alasannya mau jual HP buat nebus KTP. Aku langsung ke Kantor HAM yang di Jln. Latuharhari No. 48, Menteng, Jakarta Pusat. Aku tau kesana googling sih. Dari Kemayoran naik Metro Mini 24 ke Senen dulu dan naik lagi Metro Mini 17 yang ke Manggarai, turun di sebelum rel kereta, disitu kan pas Jalan Latuharhari, jalan ke arah kanan, sekitar 300 meter sampailah aku di Kantor HAM. Intinya aku mau minta bantuan agar KTP aku kembali tanpa harus membayar 50 ribu. Aku sampai di kantor HAM itu sekitar jam 8.35 (masih ingat karena lihat jam ditangan,hehe).. Nunggu lebih lama lagi, sekitar jam 9.10 menit baru ada yang nemuin, di ruangan khusus pengaduan, aku di temui sama petugas namanya Rian. “Bentar ya mas, saya mau nyalain dulu lampu dan AC nya” (gak penting sih).
Aku ceritain semuanya dari awal sampai akhir (gak sampai 1 menit udah beres kok ceritanya), dan ternyata aku gak bisa dibantu.. HUFT
Aku gak mengingat alasan kenapa gak bisa dibantunya, soalnya tadi pusing banget, malah di suruh ke kantor polisi aja.. Aku sih maunya dianter sma orang HAM ke Yayasan-nya buat ngambil KTP..hehe Tapi mungkin kata si Ibu Yayasan cemen banget ya gw !! hehe PISSS !!
Tapi gak apa- apa ya.. Ya udah, akhirnya aku kembali ke Yayasan itu dan aku bilang ke Ibunya, kalau aku Cuma punya 30 ribu lagi, dan akhirnya alhamdulillah KTP kembali.. HORE !!
Aku langsung aja ke terminal Kp Rambutan, dan naik Bis Mios yang ke Bandung, 2 jam lebih nyampai deh di Bandung lagi.. terus ke kosan, bobo, mandi, dan langsung ke warnet dan nulis ini.. Rasanya wow BGT..hehe
Pesan Untuk Pembaca
Kalau anda majikan yang berniat mengambil pembantu dari Yayasan Tiga Putra Jaya, yang alamat nya di Jalan Utan Panjang II No. 27, Kemayoran, Jakarta Pusat, saya harap anda berpikir 10 kali dulu, karena saya akan membuka beberapa kecurangan di Yayasan itu. Saya tau dari surat pembaca (baca disini 1, baca disini 2 ).
Atau searching aja di google..
Dan aku tau juga dari si Mbak, (si Mbak yang tadi aku cerita in di atas), gaji nya suka dipotong 1 bulan.. Kalau misalkan kita kerja di majikan 6 bulan dengan gaji 1 juta, 6 juta kan, nah katanya suka diminta sodaqoh 500 ribu paling minimal. Gila ya !!
Yang aku simpulkan dari Yayasan Tiga Putra Jaya, yang alamat nya di Jalan Utan Panjang II No. 27, Kemayoran, Jakarta Pusat itu, bahwa mereka hanya mencari keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib dan penderitaan orang lain..
Oh iya, aku tidak menyesal kok, karena aku bisa mendapatkan banyak pelajaran berharga.. Dan sekarang aku mau nyari kerja di daerah Bandung aja..
Kalau kamu yang membaca ini kaget, pembantu kok punya blog..hehe.. Jangan kaget juga, ini baru 1 dari sekian Yayasan PRT yang culas. Mungkin yang lain lebih menderita..
Buat saudara pembantu sekalian, yang sabar ya.
NB: Tidak ada maksud menyudutkan sebuah pihak atau siapa pun, dan ini memang kenyataan dan saya alami..