Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia menempati peringkat kedua setelah India dalam jumlah kasus positif TB, dengan 969 ribu kasus dan 93 ribu kematian per tahun. Menghadapi situasi ini, Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) sebagai lembaga yang fokus pada peduli TBC, terus berupaya meningkatkan deteksi kasus baru TBC di Kota Malang, khususnya. Salah satu langkah yang diambil adalah melaksanakan kegiatan "RW BEBAS TB," yang dikerjakan oleh Mahasiswa magang dari Bakrie Center Foundation bekerja sama dengan SSR YABHYSA Kota Malang.
Kegiatan "RW BEBAS TB" merupakan salah satu program dari SSR YABHYSA Kota Malang yang bertujuan untuk menciptakan suatu wilayah yang akan dijadikan tempat percontohan bebas tuberkulosis, kegiatan ini berhasil direalisasikan dengan bantuan para mahasiswa magang dari Bakrie Center Foundation yang melakukan penyuluhan penyakit tuberkulosis dan skrining tuberkulosis di 17 RT yang berada di RW 06, kelurahan Jodipan, kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kegiatan tersebut berhasil terlaksana selama satu bulan dimulai dari 2 November 2023 sampai dengan 6 Desember 2023.Â
Kegiatan penyuluhan dan skrining tuberkulosis untuk mencapai status "RW BEBAS TB" dilaksanakan dengan durasi satu bulan penuh, melibatkan 17 RT yang terletak di RW 06, kelurahan Jodipan, kecamatan Blimbing, Kota Malang. Upaya ini diberdayakan oleh sejumlah kader tuberkulosis di SSR Yabhysa Kota Malang.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, mahasiswa magang dari Bakrie Center Foundation turut aktif terlibat dalam menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat, terutama pada setiap kegiatan arisan ibu-ibu PKK di 17 RT tersebut. Pendekatan yang dilakukan bersifat berkala, memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat dan memberikan edukasi mendalam seputar penyakit tuberkulosis.
Melalui kehadiran para kader tuberkulosis dan mahasiswa magang, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bahaya tuberkulosis serta upaya pencegahan dan pengobatannya. Skrining tuberkulosis juga dilakukan secara cermat untuk mengidentifikasi dini adanya kasus-kasus potensial, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih efektif.
Kerjasama antara SSR Yabhysa Kota Malang, para kader tuberkulosis, dan mahasiswa magang Bakrie Center Foundation menciptakan sinergi positif dalam menjalankan program penyuluhan ini. Semua pihak berperan aktif dalam mencapai tujuan bersama, yakni menciptakan lingkungan "RW BEBAS TB" yang menjadi cerminan komitmen bersama dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Setelah memberikan penyuluhan mengenai tuberkulosis, para kader tuberkulosis dari SSR Yabhysa Kota Malang dan mahasiswa magang Bakrie Center Foundation aktif terlibat dalam kegiatan skrining tuberkulosis di wilayah setempat. Mereka mengunjungi setiap rumah warga di RW 06, kelurahan Jodipan, kecamatan Blimbing, kota Malang, yang sebelumnya telah diberi edukasi tentang bahaya dan pencegahan tuberkulosis.
Dalam rangka menyediakan layanan yang lebih lanjut, para kader dan mahasiswa magang melakukan tes tuberculin skin test (TCM) secara gratis untuk seluruh warga yang berada di lingkungan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi tuberkulosis pada individu-individu di masyarakat setempat. Pendekatan door-to-door dilakukan agar setiap warga memiliki akses dan kesempatan untuk mengikuti tes TCM, mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tuberkulosis di tingkat komunitas.
Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan skrining ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap risiko tuberkulosis dan pentingnya deteksi dini. Selain itu, memberikan layanan tes TCM secara gratis juga bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara terhadap pelayanan kesehatan, terutama dalam upaya pencegahan penyakit menular seperti tuberkulosis.
Mahasiswa magang dari Bakrie Center Foundation turut serta dalam menginisiasi program RW BEBAS TB, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi kasus tuberkulosis di Rw 06, kelurahan Jodipan, kecamatan Blimbing, kota Malang. Sebagai bagian dari upaya ini, mereka tidak hanya memberikan penyuluhan kepada warga, tetapi juga merancang stiker khusus yang akan ditempel di setiap rumah sebagai tanda keberhasilan kegiatan tersebut.
Stiker ini bukan hanya sekadar tanda, melainkan juga berfungsi sebagai indikator pencapaian yang dapat diukur. Informasi yang disertakan dalam sticker mencakup langkah-langkah konkrit yang telah diambil oleh warga, seperti partisipasi dalam sesi penyuluhan dan pengujian tuberkulosis dengan tes TCM. Dengan adanya sticker ini, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah melacak dan menilai progres kegiatan RW BEBAS TB di tingkat rumah tangga.
Pentingnya pemasangan stiker pada jendela tiap rumah adalah untuk mempermudah para kader tuberkulosis yang bertanggung jawab dalam pemantauan pasien tuberkulosis. Melalui visualisasi ini, kader dapat dengan cepat mengidentifikasi rumah-rumah yang telah aktif berpartisipasi dalam program dan menyediakan dukungan yang diperlukan. Dengan demikian, keberlanjutan upaya pemantauan pasien tuberkulosis di Rw 06 dapat dijaga dan ditingkatkan secara efektif.
Setelah rangkaian kegiatan yang intensif dan kolaboratif, acara tersebut mencapai puncaknya dengan momen penghargaan yang penuh makna. Mahasiswa magang Bakrie Center Foundation dengan tulus mengakui peran krusial Ketua RW dan Ketua RT di RW 06, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dalam mendukung dan mewujudkan keberhasilan program RW BEBAS TB.
Pemberian penghargaan tersebut tidak hanya berbentuk ucapan terimakasih, melainkan diwujudkan dalam sertifikat apresiasi. Sertifikat ini menjadi bukti konkret atas dedikasi dan kontribusi luar biasa yang telah diberikan oleh Ketua RW dan Ketua RT dalam menjalankan kegiatan yang bertujuan mulia tersebut.
Tidak hanya itu, sebagai tambahan apresiasi, Ketua RW dan Ketua RT juga menerima sejumlah bantuan sembako dari Yayasan Lazismu Kota Malang. Bantuan ini menjadi bentuk nyata dukungan dari pihak eksternal yang turut merasakan pentingnya upaya bersama dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
Pentingnya sinergi dan kolaborasi antar lembaga sosial tercermin dalam tindakan ini. Kerjasama antara Yayasan Lazismu Kota Malang dan SSR Yabhysa Kota Malang memperkuat dukungan terhadap kegiatan positif di lingkungan RW 06. Hal ini menjadi bukti bahwa ketika berbagai pihak bersatu, dampak positifnya dapat lebih terasa dan berkelanjutan.
Penghargaan dan bantuan sembako bukan hanya sebagai bentuk pengakuan, tetapi juga sebagai pendorong semangat untuk terus berkontribusi dalam upaya memajukan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup warga di RW 06. Melalui upaya bersama ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat dan berkelanjutan antara berbagai pihak, termasuk peran aktif mahasiswa magang, Yayasan Lazismu Kota Malang, dan SSR Yabhysa Kota Malang.
Pertemuan dengan perwakilan SSR Yabhysa Jawa Timur menjadi kesempatan untuk membahas keberlanjutan program RW Bebas TB. Forum ini tidak hanya menjadi wadah evaluasi, tetapi juga sarana untuk merencanakan langkah-langkah ke depan guna memastikan kesinambungan dan keberlanjutan program yang sudah berhasil ini.
Melalui segala upaya ini, diharapkan bahwa RW 06, Kelurahan Jodipan, dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya. Kesuksesan dalam mengatasi masalah TB tidak hanya menciptakan kesejahteraan fisik tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan rasa saling peduli di antara masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang terus menguat, diharapkan bahwa inisiatif positif ini dapat menginspirasi dan merambah ke wilayah-wilayah lain di Kota Malang, bahkan di seluruh Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H