[caption id="attachment_307394" align="aligncenter" width="313" caption="satu senja di parangtritis "][/caption]
Aku butuh waktu untuk bisa mencintaimu. Begitu mudah aku jatuh cinta, sejak mataku menyadari bagaimana kamu berbeda. Sejak hatiku menemukan ada warna pelangi setiap kita bertemu tak sengaja. Sejak jantungku berdetak lebih kencang, seketika, saat kita bicara. Tapi ternyata mencintaimu bukan sekedar pada saat itu.
Mencintaimu jauh lebih sulit. Bagian dari hidupku yang sangat menyakitkan. Dan kamu tahu, kapan aku merasa perih ini terasa sangat menggigit. Saat aku harus mengalahkan perasaan ingin memilikimu. Aku tahu, aku harus mencintaimu tidak seperti yang selayaknya aku inginkan. Mencintaimu adalah proses untuk menemukan arti mengikhlaskan. Apakah semudah membuang ingus seperti pada saat kita flu?. Dulu aku pikir semudah itu, hanya butuh satu helaan nafas untuk mengumpulkan tenaga. Ternyata banyak helaan nafas yang tersangkut, sesak sekali. Apa seperti saat buang air di wc?. Bahkan juga tidak semudah itu. Sulit sekali mengibaratkan ikhlas dengan hal-hal itu.
Tapi mencintaimu perlahan membuatku sadar, bahwa setiap orang memiliki pilihan, setiap hati menemukan jalannya sendiri, dan setiap jalan memiliki ujungnya masing-masing. Kamu memiliki hidupmu sendiri, dan aku memiliki hidupku sendiri.
Mencintaimu membuatku menerima sepenuhnya. Tidak harus aku yang menemanimu saat kamu kesepian, tidak harus aku yang memelukmu saat kamu kedinginan, tidak harus aku yang setiap pagi membangunkanmu supaya tidak terlambat kerja, tidak harus aku yang menyiapkan sarapan pagi dan menerima kecupan terima kasih di kening, tidak harus aku yang mencium tanganmu saat kamu pulang. Dan tidak harus aku yang bisa membuatmu jatuh cinta. Walaupun awalnya aku bertanya kenapa harus kamu yang bisa membuatku jatuh cinta.
Menyakitkan memang, melihatmu bahagia dengan oranglain, menatapnya sama seperti aku menatapmu, mencintainya sama seperti aku mencintaimu. Tetapi pada akhirnya, aku jauh lebih ingin melihatmu tersenyum, tertawa, menjalani hidup dengan lega. Dan bukan aku yang mampu membuatmu seperti itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H