Mohon tunggu...
Dewi Sekar Uni
Dewi Sekar Uni Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Menggapai Ridho Allah lewat jalur menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Indahnya Saling Memaafkan Agar Hidup Lebih Damai dan Bahagia

29 April 2023   23:58 Diperbarui: 30 April 2023   00:01 2672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling memaafkan agar hidup damai dan bahagia (sumber: unperfekt by pixabay)

Terkadang, ketika kita berinteraksi dengan orang lain sering terselip kata dan diksi-diksi yang menyakiti hati. Terkadang, ketika kita bersosialisasi dengan banyak manusia sering kali perbuatan kita salah dan melukai. Maka, hanya kata maaf yang bisa terucap diantara kita agar hidup ini lebih damai dan bahagia.

Bukankah indah saat kita bisa saling memaafkan kesalahan? Baik salah perbuatan maupun lisan karena sejatinya manusia tidak akan pernah sempurna dan selalu berlumuran dosa, khilaf dan kesalahan.

Terkadang ketika kita merasa tersakiti, ketika kita terluka, hati kita rasanya sesak, rapuh, tersiksa, penuh dengan kebencian dan dendam. Namun, alangkah baiknya kita tidak membalas perbuatan yang sama dengan apa yang dilakukan orang lain kepada kita. Cukup diam, ikhlaskan, maafkan dan doakan saja yang terbaik. Begitupun ketika kita berbuat kesalahan kepada orang lain tanpa sadar kita telah menyakiti hatinya, kita pun perlu untuk dimaafkan. Meskipun kita sulit sekali untuk bisa melupakan kesalahan orang lain kepada kita namun belajarlah untuk memaafkan kesalahannya. Ketika kita mampu memaafkan maka hati kita pun akan ringan dan akan terbebas dari segala beban yang akan memberatkan hati dan pikiran kita.

Memang memaafkan itu rasanya tidak mudah bagi kita. Namun, memaafkan akan membuat hidup kita menjadi tenang dan damai. Allah saja Maha Pengampun, selalu mengampuni hamba-Nya yang berbuat salah dan dosa selama hamba-Nya mau bertaubat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Begitupun dengan kita yang hanya makhluk biasa tidak sempurna sebaiknya saling meminta maaf dan memaafkan.

Memaafkan itu bukan hanya sekedar siapa yang salah dan siapa yang benar. Tapi, memaafkan itu memantaskan Surga untuk kita masuki melalui pintu memaafkan, lewat jalur kedamaian.

Memaafkan itu meringankan beban hati kita karena hati terlalu sempit untuk kita penuhi dengan kebencian dan dendam kepada orang lain di sepanjang hidup kita.

Memaafkan itu berterima kasih pada diri sendiri, sebab kelak di akhirat ada panggilan dari penyeru, "Siapakah yang pahala mereka diberikan langsung oleh Allah?"

Dan yang menjawab panggilan tersebut justru adalah mereka yang pernah terluka hatinya serta terdzalimi lalu mereka melapangkan hati untuk memberi maaf. Bukan orang-orang yang ahli ibadah, ahli sedekah bahkan ahli sholat sekalipun.

Memaafkan itu sejatinya memberatkan kebaikan disisi Allah.

Memaafkan itu hakikatnya meringankan beban hati dengan cashback Surga.

Memaafkan itu harapan bahwa kita juga ingin dimaafkan oleh Allah dan orang-orang yang mungkin telah kita lukai hatinya.

Memaafkan itu bukan tentang dia, mereka, tapi tentang kita. Yups, tentang diri kita sendiri dalam hidup dan demi kebaikan kita.

Memafkan itu proses berterima kasih kepada diri sendiri untuk hati yang lebih ringan dari beban. Menyimpan nama dalam kebencian dan dendam itu akan menjadi penyakit yang akan menyakiti bahkan melukai diri sendiri.

Dan memaafkan serta melepaskan segala kesalahan orang lain karena Allah itu merupakan obat yang paling mujarab dalam kehidupan.

Yuk sama-sama saling memaafkan untuk meraih ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun