Mohon tunggu...
Dewi Sekar Uni
Dewi Sekar Uni Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Menggapai Ridho Allah lewat jalur menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kisah Inspiratif Ramadan: Indahnya Bersedekah

9 April 2023   23:26 Diperbarui: 10 April 2023   00:18 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya bersedekah, bersedekahlah jangan menunggu kaya. Sumber gambar: purwakawebid by pixabay

Hidup adalah sebuah perjalanan yang membawa kita kepada suatu pembelajaran. Ada bab kehidupan yang memberikan kita beberapa hikmah. Serta membuat kita sadar akan kebesaran dan kekuasaan Allah.

Ada satu kisah yang bisa kita petik hikmah. Simak kisah berikut, jadi begini kisahnya.

Di sore hari menjelang waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan. Nampak seorang gadis berkulit putih, bertubuh pendek yang mengenakan gamis berwarna hitam dengan jilbab memanjang, sebut saja Aruni, tengah berjalan menuju masjid di dekat Alun-alun kota.

Beberapa orang mengenalnya sebagai gadis yang cantik, baik dan mandiri. Dia selalu pergi ke masjid dekat alun-alun kota untuk melaksanakan sholat Ashar dan mengaji. Masjid yang ingin dituju tidak begitu jauh dari tempatnya, sekitar 20 menit untuk berjalan kesana.

Aruni yang telah selesai membaca buku dari perpustakaan mulai berjalan menuju masjid dengan membawa tumpukan buku ditangannya. Ia berjalan sendirian dibawah terik matahari, sambil menahan lapar dan haus karena ia sedang berpuasa. Ia pun melihat jam tangannya yang menujukkan pukul 14.00 WIB.

Ditengah perjalanan menuju masjid, aruni memikirkan nanti berbuka puasa dengan menu apa. Ia pun berhenti sejenak lalu duduk di bawah pohon untuk berteduh. Ia mengecek isi dompetnya ternyata uangnya hanya tersisa sepuluh ribu rupiah. Ia pun bingung dengan uang sepuluh ribu nanti hanya cukup untuk membeli nasi kucing atau nasi oseng tempe dan mie serta dapat satu botol minuman. Sementara uang di ATM nya pun sudah habis untuk keperluannya sehari-hari. Dalam hatinya bertanya-tanya "Ya Allah bagaimana ini?", tanya Aruni dalam hati dengan wajah yang sedih.

Ia pun menaruh dompetnya lagi dalam tas lalu melanjutkan perjalanan ke masjid. Di tengah-tengah perjalanan menuju masjid ia pun melihat seorang kakek tua yang membawa karung besar tengah mencari beberapa botol bekas minuman di dalam tempat pembuangan sampah dengan baju yang berlubang dan kotor. Ia pun melihat kakek itu sedang terengah-engah kelelahan duduk disamping tempat pembuangan sampah. Kakek itu menangis sambil memegangi perutnya.

Aruni pun mencoba untuk menghampiri kakek tua itu dan bertanya, "Kek, kakek kenapa?" tanya Aruni dengan lemah lembut. Kakek tua itu pun menjawab,"Kakek lapar nak, belum makan dari kemarin. Kakek tidak puasa karena kakek sebenarnya sedang sakit."

Aruni pun kasihan melihat kakek tua yang sedang sakit itu namun kakek itu masih tetap berusaha mencari penghidupan dengan mengumpulkan botol-botol bekas di tempat sampah. Aruni ingin sekali membantunya namun Aruni bingung karena hanya memiliki uang sepuluh ribu di dompetnya untuk ia belikan makanan berbuka. Namun, ia berfikir lebih baik uang ini untuk membelikan makanan kakek tua itu.

Lalu ia pun bergegas mencari warung makan yang sudah buka disekitar jalan menuju masjid. Ia pun membeli satu bungkus nasi dan satu botol minuman untuk diberikan kepada kakek tua itu.

"Ini kek, ada sedikit makanan dan minuman untuk kakek dimakan ya kek agar kakek cepat sembuh. Saya hanya bisa memberikan ini kek", ucap Aruni kepada kakek.

"Iya nak, saya terima. Terima kasih banyak nak semoga kamu nanti bisa jadi orang yang sukses, dimudahkan rezekinya, dilancarkan segala urusannya oleh Allah ya nak", doa kakek kepada Aruni.

"Aamiin...iya kek sama-sama. Maaf ya kek saya tidak bisa membantu banyak, hanya ini yang saya punya," ucap Aruni kepada kakek. Kakek tua itu pun tersenyum dan berkata,"Semoga Allah membalas semua kebaikanmu nak."

Aruni pun meninggalkan kakek tua itu sendirian. Ia lalu bergegas menuju masjid karena waktu pun berlalu begitu cepat karena hampir memasuki waktu Magrib. Sementara ia pun belum sholat Ashar dan belum membeli makanan untuknya berbuka puasa. Ia berlari lalu berwudhu untuk melaksanakan sholat Ashar. Setelah sholat Ashar ia duduk sejenak, untuk berdzikir dan berdoa.

Adzan Magrib telah terdengar, waktu menunjukkan pukul 18.00 WIB. Ia melihat para takmir masjid sedang membawa banyak box makanan untuk berbuka bersama di masjid. Ia pun medapatkan makanan dan minuman untuk berbuka puasa. "Alhamdulillah...," ucapnya sambil tersenyum memegangi box berisi makanan.

Setelah selesai sholat Magrib dan berbuka puasa ia pun bergegas pulang. Di handphonenya terdengar bunyi notif chat WhatsApp dari seseorang yang isi chatnya seperti ini, "Hai kak, gaji menulis anda beserta bonusnya sudah di transfer ke rekening ya, silahkan di cek."

Aruni pun segera mengecek ATM dan ternyata benar saldo direkeningnya telah terisi uang yang jumlahnya cukup banyak bahkan sepuluh kali lipat dari uang sepuluh ribu yang ia belikan makanan untuk kakek tua tadi. Ia pun bersyukur dan kembali pulang dengan hati yang senang.

Itulah kisah inspiratif yang bisa kita petik hikmahnya. Semoga teman-teman semua terinspirasi untuk terus bersedekah walaupun sedikit yang kita punya. Dan semoga dari kisah ini teman-teman menjadi ingat dan sadar akan kebesaran dan kekuasaan Allah. Bahwa sekecil apapun kebaikan akan Allah balas. Menurut teman-teman, hikmah apalagi yang bisa kita petik dari kisah ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun