Akhir-akhir ini, dunia dikejutkan dengan fenomena alam Arab Saudi menghijau. Fenomena alam Arab Saudi berubah menjadi hijau ini, dikaitkan dengan tanda-tanda hari Kiamat.
Kita sebagai umat Islam tentunya sangat meyakini dan membenarkan tentang adanya hari Kiamat. Kita hidup di akhir zaman, beberapa tanda-tanda Kiamat pun telah kita rasakan.
Berbagai fenomena alam yang mengejutkan sudah beberapa kali terjadi. Seperti banyak terjadi gempa dimana-mana, kerusakan alam, gunung meletus, kemaksiatan yang merajalela dan berbagai fenomena lainnya termasuk Sungai Eufrat yang mulai mengering dan Arab Saudi yang berubah jadi hijau.Â
Tanda-tanda Kiamat yang bermunculan ini membuat kita yang hidup di akhir zaman mulai merasa panik dan resah. Namun, ketahuilah ada tanda-tanda Kiamat yang jauh lebih menyeramkan daripada fenomena Arab Saudi Menghijau.
Tanda Kiamat yang jauh lebih menyeramkan daripada Arab Saudi jadi hijau dan kita tidak pernah sadar, ternyata telah banyak diantara kita yang sudah termasuk dari tanda Kiamat itu. Yaitu reaksi kebanyakan kita yang begitu paniknya melihat Arab Saudi menjadi hijau.
Munculah pertanyaan, mengapa reaksi paniknya kita yang melihat tanda-tanda Kiamat yang bermunculan itu termasuk tanda Kiamat juga? Dan mengapa hal ini lebih menyeramkan daripada fenomena Arab Saudi jadi hijau? Mari kita cari tau jawabannya, simak artikel ini sampai habis.
Pertama, kapan terjadinya hari Kiamat itu sudah tertulis di Lauhul Mahfudz jauh sebelum diciptakannya langit dan bumi. Begitupun dengan kapan munculnya tanda-tanda Kiamat sudah Allah atur.
Tanda lemahnya iman kita itu bisa dilihat dari kebanyakan kita ketika setiap muncul tanda Kiamat baru, malah menjadi ajang cocoklogi dan ajang panik bersama. Mental muslim yang seperti inilah yang sama dan tidak ada bedanya dengan mental orang yang hidup di dunia dan dia yakin kalau besok dia masih bisa bertaubat.
Kita sering menemukan orang yang pemikirannya masih memiliki waktu dan usia yang panjang. Banyak dari kita ketika kita ingin melakukan kebaikan namun selalu ditunda-tunda. Padahal kita tidak pernah tau kapan kita akan mati. Mungkin satu detik kemudian, satu menit kemudian, satu jam kemudian, atau bahkan besok atau bahkan ketika kita tidak dengan segera bertaubat dan belum menyadari segala perbuatan dosa-dosa kita.
Pernah suatu hari ketika Rasulullah lagi khutbah Jumat, tiba-tiba di tengah-tengah berlangsungnya khutbah ada orang arab badui yang berdiri teriak, "Wahai Rasulullah, kapan kiamat? Kapan kiamat? Kapan kiamat?" tanya orang arab badui kepada Rasulullah. Ia bertanya hingga tiga kali pertanyaan.
Rasulullah pun menjawab, "Lalu apa yang kamu siapkan untuk hari Kiamat?" tanya Rasulullah kepada orang arab badui tersebut.
Jawaban Rasulullah inilah yang menjadi bukti bahwa nabi mengajarkan kita para umatnya bagaimana seharusnya mental seorang muslim dalam menghadapi umur dunia yang semakin hari semakin berkurang. Muslim yang beriman jika melihat fenomena Arab Saudi semakin hijau, ia akan semakin yakin bahwa janji Allah itu pasti dan Allah tidak akan pernah mengingkari janji.
Jika Allah janji Arab Saudi akan menghijau, maka cepat atau lambat itupun akan terjadi. Jika Allah janji Sungai Eufrat akan semakin surut dan mengering, seiring waktu berlalu maka akan surut dan mengering.
Semua bukti-bukti itu pasti akan menjadikan muslim yang sejati semakin lebih baik bukannya semakin panik, menjadikan muslim yang hakiki semakin lebih semangat beribadah bukannya semakin resah. Karena mereka tau sebagaimana janji Allah untuk memunculkan tanda-tanda hari Kiamat itu tidak ada yang Allah ingkari begitu pula Allah tidak akan ingkar janji untuk melimpahkan banyak kebaikan untuk siapapun dari kita yang selalu memaksa dirinya untuk menjadi lebih baik setiap hari.
Dan ketika setiap muslim setiap harinya mendapatkan cobaan dan ujian dalam hidupnya maka hati seorang muslim pasti akan tenang, pasti percaya karena setelah adanya ujian pasti akan ada keindahan. Allah berfirman,
Fa inna ma'al usri yusra. Inna ma'al usri yusra.
Artinya: "Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah : 5-6)
Dalam ayat tersebut Allah menyebut dua kali janji. Muslim yang hakiki imannya pasti ia menyadari jika semakin kurang umur dunia, pasti akan semakin berkurang juga muslim yang benar-benar kenal sama Rabbnya.
Rasulullah pernah bersabda, "Jika menjadi orang baik di akhir zaman itu akan sangat susah bagaikan kita mencoba memegang bara api."
Allah pun memberikan ganjaran 50 kali lipat dari pahala para sahabat dahulu bagi siapa saja yang berbuat baik, beramal sholeh di zaman yang tidak mudah ini. Seperti itulah Maha Adilnya Allah.
Allah akan memberikan pahala sesuai dengan level kesulitan yang hambanya temui ketika ia beramal. Jadi, untuk kita semua yang masih overthinking tentang fenomena Arab Saudi menghijau cepat-cepatlah beramal baik, segeralah bertaubat.
Karena percuma kita setiap hari membahas tentang tanda-tanda kiamat jika setiap harinya pendengaran kita hanya dipakai untuk mendengarkan perkataan yang sia-sia, masih mendengarkan musik-musik dan hal-hal yang haram dan tidak pernah dipakai untuk memperbanyak mendengar kajian dan bacaan Al-Quran.
Percuma kita setiap hari membahas tentang tanda-tanda kiamat jika uang dan harta kita masih dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, lebih ringan mengeluarkannya untuk hal-hal semacam itu daripada untuk bersedekah.
Percuma kita setiap hari membahas tentang tanda-tanda kiamat jika sampai hari ini kita masih jadi tipe orang -orang yang ketika mencari rezeki, tidak peduli dengan halal dan haramnya, tidak peduli dengan berkah atau tidak penghasilannya. Tidak peduli dengan harta riba, harta hasil mencuri, harta hasil mengambil hak orang lain, dan harta hasil korupsi.
Ingatlah, setelah kita semua mati sistem perhitungan di akhirat adalah sama. Baik yang mati ketika sebelum kiamat ataupun yang mati ketika tanda-tanda Kiamat telah muncul. Semua amal ibadah dihitung dan dipertanggungjawabkan secara adil. Â
Setiap dari kita akan diadili di hari Kiamat dengan cara yang dikatakan Rasulullah. Tidak akan bergeser kaki manusia dari sisi rohnya di hari Kiamat sampai ia ditanya akan 5 hal yaitu, tentang umurnya untuk apa digunakan, masa mudanya dihabiskan untuk apa, dan tentang hartanya yang ia dapatkan darimana dan dihabiskan untuk apa serta tentang amalan ilmunya yang telah ia pelajari.
Terjadinya hari Kiamat itu tanggal sudah pasti, hanya umur kita yang tidak tau pasti sampai kapan bertahan. Inilah tanda-tanda kiamat yang pernah Rasulullah katakana dan ini lebih menyeramkan daripada melihat fenomena Arab Saudi menghijau.
Rasulullah pun pernah bercerita kepada para sahabatnya bahwa di zaman itu kaum muslimin jumlahnya sangat banyak namun kualitasnya seperti sampah yang terombang-ambing banjir hasil dari hujan deras. Kaum muslim yang tidak memiliki arah tujuan, ketika orang kafir belok kanan kita ikut belok kanan. Ketika orang kafir belok kiri kita ikut belok kiri.
Pada zaman itu Allah akan cabut rasa takut dari hati para kaum kafir terhadap kita setelah bertahun-tahun muslim itu paling ditakuti sama semua kaum. Pada saat itu akan ditimpa penyakit wahn atau cinta dunia dan takut kematian. Semoga kita terhindar dari sifat wahn ya teman-teman.
Itulah tanda-tanda hari Kiamat yang lebih menyeramkan daripada fenomena Arab Saudi menghijau. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya. Aamiin.
Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke teman-teman, rekan atau saudara agar mereka mengetahuinya juga. Barakallahufiikum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H