Mohon tunggu...
gabriela sekar
gabriela sekar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel Prokariotik Vs Sel Eukariotik, Mana yang Lebih Cepat Bermutasi?

25 Agustus 2017   21:51 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:27 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mutasi terjadi karena perubahan lingkungan yang luar biasa. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik  alamiah maupun buatan. Agar suatu spesies tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa sel prokariotik dapat ditemukan pada eubacteria dan archaebacteria. Dimana archaebacteria hidup di daerah yang berkadar metana tinggi, garam tinggi, bersuhu tinggi dan bersifat asam (lingkungan ekstrim) dan eubacteria hidup berpindah – pindah atau kosmopolitan. Untuk menyesuaikan diri di lingkungan yang berbeda – beda, ada beberapa sel yang mengalami spesialisasi, dimana spesialisasi berarti penyesuaian dengan lingkungan sekitar dengan bentuk struktur khusus dan fungsi khusus yang tidak dimilki sebelumnya. Beberapa sel lainnya yang  tidak mengalami spesialisasi bukan berarti mereka tidak bisa melakukan spesialisasi, melainkan sel tersebut sudah adaptif atau sudah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Lalu mengapa sel prokariotik yang tidak sesuai lingkungan sekitar dan juga telah melakukan spesialisasi tetap bermutasi ? Kita tahu bahwa bagian – bagian dari sel prokariotik adalah dinding sel, membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA dan RNA. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa sel prokariotiktidak memiliki lisosom yang hanya dimiliki oleh sel hewan dan membran inti sel yang hanya dimiliki oleh sel hewan yang merupakan sel eukariotik yang sangat berguna untuk “pertahanan sel”. Apa maksudnya? Kita mulai dari lisosom.

Lisosom berasal dari kata “lyso” yang berarti pencernaan dan “soma” yang berarti tubuh. Maka lisosom adalah kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Lisosom berisi enzim yang dapat memecah (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Lisosom berfugsi untuk mencerna bahan makanan yang masuk ke dalam sel, baik secara pinositosis (“ditelan” berupa cairan) maupun secara fagositosis (“ditelan” berupa padatan). Sebagian sel manusia juga melakukan fagositosis, diantaranya adalah makrofage, sel  yang membantu mempertahankan tubuh dengan merusak bakteri dengan penyerang lainnya. Lisosom membantu menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan dengan yang baru dengan autofagus. Yang berarti, jika terdapat kerusakan di inti sel (DNA), lisosom secara otomatis akan “memakan” organel lainnya dan dirinya sendiri yang mengakibatkan sel tidak dapat bermutasi karena sudah “termakan” oleh lisosom. Sedangkan pada sel prokariotik tidak terdapat lisosom yang dapat secara otomatis akan “memakan” organel dan dirinya sendiri, sehingga organel – organel tersebut dapat bermutasi karena organel – organel tersebut dapat “memerintah dirinya” akibat kerusakan inti sel.

Sedangkan membran inti sel mempunyai fungsi untuk menahan DNA di dalam nukleus untuk melindunginya dari zat sekitar atau benda asing. Selain itu membran inti sel juga berfungsi untuk mengatur zat yang dapat masuk atau keluar. Membran inti sel dapat ditemukan mengelilingi setiap inti yang ditemukan dalam sel – sel hewan. Intinya, membran inti sel berguna untuk melindungi DNA di dalam nukleus dari zat eksterior. Membran inti sel mempunyai lapisan ganda yang terdiri dari membran luar yang kontinu dan membran dalam yang dipisahkan oleh ruang perinuklear. Kedua membran luar dan dalam terbuat dari fosfolipid, yang merupakan lipid yang mengandung gugus fosfat dalam molekul mereka. Dari penjelasan kita dapat mengatahui bahwa DNA yang berada dalam inti sel mempunyai kemungkinan yang lebih kecil untuk rusak saat memiliki membran inti sel, karena membran inti sel akan melindungi inti sel dari benda asing yang dapat merusak inti sel dan juga membuang zat – zat yang tidak dibutuhkan. Hal ini akan mengurangi kemungkinan DNA untuk rusak yang juga akan mengurangi kemungkinan sel – sel melakukan mutasi, karena sel  bermutasi bila inti sel rusak yang mengakibatkan sel – sel dapat “memeritah” diri mereka sendiri.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sel prokariotik lebih mudah bermutasi karena sel prokariotik tidak memiliki lisosom yang berguna untuk “memakan” organel - organel lain dan dirinya sendiri ketika terjadi kerusakan pada DNA dan juga sel prokariotik tidak memiliki membran inti sel yang dapat melindungi inti sel dari benda asing yang dapat mengakibatkan kerusakan pada inti sel (DNA). Dan jika DNA mengalami kerusakan, maka secara otomatis lisosom akan melakukan proses “penghancuran” terhadap dirinya dan juga organel lain sebelum mereka dapat bermutasi. Hal ini tidak terjadi pada sel prokariotik karena seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa sel eukariotik merupakan pengembangan  dari sel prokariotik, maka dari itu sel eukariotik sering dikatakan adalah sel yang kompleks atau bahkan sel yang lebih "pintar" daripada sel prokariotik karena pada dasarnya sel eukariotik merupakan sel penyempurnaan dari sel prokariotik. Dan juga sel eukariotik memiliki lisosom dan membran inti sel yang dapat menghambat terjadinya mutasi pada sel.

Nah bila kalian masih penasaran dengan pertanyaan diawal tentang bisa ngga ya kita, manusia bermutasi menjadi seperti tokoh – tokoh di film X – Men? Nah ada penjelasan sedikit nih. Secara sederhana, mutan berarti makhluk yang memiliki anomali fisik dipicu karena berubahnya urutan DNA atau kromosom. Peneliti asal Amerika Serikat, Dean Burnett, menyatakan kemampuan khusus cerita superhero X – Men dapat terwujud jika gen manusia bermutasi secara tepat.  Sementara itu telah diketahui bahwa, Slavisa Pajkic  menjadi bahan penelitia para ilmuan selama bertahun - tahun karena keanehan yang terdapat di tubuhnya. Tubuh pria asal Serbia ini memiliki fungsi insulator, konduktor, maupun akumulator listrik. Ia pernah menorehkan rekor dunia untuk aksi memasak air tercepat di dunia dengan wakti 1 menit 37 detik hanya menggunakan kedua tangannya.

Nah sekarang kalian jadi tahu kan bahwa manusia mutan itu benar – benar ada, walau tidak se – ekstrem seperti di film X – Men, tetapi beberapa orang di dunia ternyata memiliki kemampuan "lebih" daripada orang lain. Inilah pendapatku mengenai mana yang lebih cepat bermutasi, antara sel prokariotik dan sel eukariotik.

Terimakasih sudah membaca! Jangan takut untuk memberikan komentar kalian! Karena komentar kalian adalah kebahagiaan untukku! Ini pendapatku, mana pendapatmu? 

Daftar Pustaka

http://genggaminternet.com/sejarah-penemuan-sel-dan-teori-tentang-sel/

http://www.kamusq.com/2012/12/mutasi-gen-adalah-pengertian-dan.html

http://de-fairest.blogspot.co.id/2016/11/asal-usul-prokariotik-dan-eukariotik.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun