Mohon tunggu...
Sekar
Sekar Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

Gravitation is not responsible for people falling in love

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rise And Shine My Sun (Rise Review)

16 Juni 2014   19:20 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:30 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_342988" align="aligncenter" width="377" caption="cr: Taeyang Official FB"][/caption]

Butuh empat tahun bagi Dong Youngbae atau yang lebih terkenal dengan nama panggung Taeyang kembali mengeluarkan album. Pada 2010, dia mengeluarkan album  bertitel “Solar” dengan hits “Wedding Dress”. Dan setelah merilis single “Ringa Linga” pada tahun lalu, member Big Bang ini akhirnya meluncurkan album ke-2, “Rise”.

Rise dirilis tepat pada 2 Juni. And, booooom, I love it. A lot. Akhirnya saya bisa mendengarkan kpop tanpa dubstep—yang akhir-akhir ini hampir ada di semua lagu—atau autotune dan music elektronik lainnya yang menjadi ciri khas Big Bang. No. I don’t hate it. It just, sometimes too much is killing you.

[caption id="attachment_342989" align="aligncenter" width="296" caption="Track List cr: Taeyang Official FB"]

14028954551345075533
14028954551345075533
[/caption]

Rise terdiri dari sembilan lagu. Pertama, kita akan mendengarkan Intro yang sekaligus menjadi title track dari album ini, Rise. Rise juga menjadi satu-satunya lagu yang full berbahasa Inggris. Lucunya, Rise dilarang oleh KBS karena ada kata “f*ck” di lirik lagunya. Tapi meski tidak bisa tayang di KBS, toh tetap saja Rise laris. Yup, di zaman saat ini wajar jika melanggar aturan dianggap keren, meski belum tentu benar.

Eyes, Nose, Lips” adalah lagu patah hati yang sangat indah. Tidak hanya dari musik tapi juga liriknya yang kuat. Jika dibandingkan dengan “Wedding Dress” lagu ini lebih simpel karena lebih dominan suara piano. Sedangkan “Wedding Dress” lebih kaya instrumen musiknya.

Dan kredit terbesar di lagu ini adalah pada penjiwaan dan suara Taeyang yang jernih. Untuk orang yang tidak mengerti bahasa korea, saya yakin tetap bisa merasakan kepedihan hatinya. Lirik lagu ini memang sedih “Your eyes, nose, lips, your touch that used to touch me, to the ends of your fingertips. I can still feel you, but like a burnt out flame, burnt and destroyed all of our love. It hurts so much, but now I’ll call you a memory.” Saya sangat setuju lagu ini yang dijadikan unggulan dalam Rise.

Meski suka sekali dengan lagunya, menurut saya MV Eyes, Nose, Lips sangat sederhana kalau tidak mau dibilang membosankan.  Tapi untuk yang biasnya Taeyang mungkin kebalikannya.   Bagaimana tidak membosankan jika sepanjang video saya hanya melihat Taeyang shirtless. Yup, he has nice abs but it doesn’t mean that I want to stare it for almost four minute. Satu-satunya momen yang menarik hanya ketika lukisan perempuan yang menjadi latar belakangnya terbakar. Bahkan saya menilai stage performance Taeyang di MCountdown minggu lalu lebih baik dibandingkan music videonya.Lagi pula Taeyang tidak pakai baju bukanlah hal yang baru. Lain lagi kalau yang tidak pakai baju T.O.P, mungkin VIP sedunia akan tumpengan. Karena sampai sekarang, rapper Big Bang ini masih keukeuh untuk menjaga auratnya.

Memang sih dalam wawancaranya, Taeyang sengaja memilih konsep ini karena ingin menekankan emosi di “Eyes, Nose, Lips,” tapi tetap saja kurang menarik bagi saya. Sebagai pembanding, video music Coldplay “Yellow” juga sangat sederhana. Chris Martin hanya berjalan. Sepanjang lagu, Chris Martin berjalan sambil bernyanyi tidak ada yang lain. Tapi perubahan warna langit dari malam ke pagi yang menjadi latar belakangnya sangat menarik.

Lagu selanjutnya1 AM masih bertemakan patah hati. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang berupaya keras untuk terlihat baik-baik saja padahal dalam hatinya sangat sedih memikirkan mantan kekasih hati. Lihat saja liriknya, “I Mindlessly chat with them, get drunk in the music, holding on to the end of the night as I dance, and when I think of you, it’s 1AM”. Lagu pop dengan tempo sedang ini juga tidak kalah bagus dibandingkan dengan Eyes, Nose, Lips. Ohya, “1AM” adalah lagu kroyokan dari produser utama di YG Ent, Teddy, Choice 37 plus produser/dj Boys Noize.

Leader Big Bang GD juga ikut ambil bagian di album “Rise”. Tentu saja ini adalah salah satu bentuk dukungan yang baik. Tidak hanya menulis lirik atau mengaransemen music, GD juga ikut menyumbang suaranya. “Stay With Me” adalah lagu yang sangat bagus. It is one of my favorite too. Sayangnya, part GD di lagu ini terlalu dominan. Padahal “Rise” adalah proyek solo Taeyang. Tapi di “Stay With Me” justru terdengar seperti lagunya GD yang menampilkan Taeyang.

Saya suka “Stay With Me” karena melodi lagu ini sama simpelnya dengan 1AM, chord piano juga sangat sederhana dan mudah diikuti.

Eh, Taeyang kan member Big Bang. Mana dong lagu dancenya? Tenang, lagu dancenya ada  di urutan selanjutnya, “Body”. Di lagu ini, leader 2en1 CL ikut menyumbangkan suara hanya saja tidak tertulis. Mungkin karena partnya tidak banyak. Pertama kali mendengar lagu ini saya langsung ketawa. Apa yang ada di pikiran anda ketika mendengar lirik lagu seperti ini, “I got that body, you got that body. Now you and me lets make somebody.” Okay, ini ajakan untuk membuat anak yang sangat eksplisit. Tapi terlepas dari liriknya, “Body” memang lagu yang sangat mengajak, maksudnya mengajak untuk goyang.

“Rise” semakin panas dengan “Ringa Lingga”. Lagu ini lebih baik jika dibandingkan dengan “Body”, lebih kuat dan beatnya lebih enak didengar.

Setelah dua lagi yang termasuk dalam fast track, Taeyang langsung menurunkan tempo di lagu selanjutnya, “This Ain’t It”. “This Ain’t It” adalah lagu yang sangat bagus. Vokal Taeyang sangat menyatu dengan  instrumen piano dan gitar di lagu ini. Lagi-lagi lagu ini menceritakan tentang patah hati. Ini terlihat dari lirik yang ditulis Airplay dan jo Sung-hwak yang cukup mendayu. “You may be smiling from happiness now. You, the person who left hurtful scars more than happy memories, I miss you more than I hate you,I long for you more than I’m sad.Is this not it? Is this not it?”.

Walau suka dengan “Tommorow” , saya bukan fans Tablo atau Epik High, tapi harus diakui Tablo bekerja dengan sangat baik di lagu selanjutnya, “Let Go”. Tablo menuliskan lirik yang sangat puitis, romantis. “Without you it’s meaningless, Without you there is no me. I can throw away the world and be fine with you in my heart. Baby, I will never let you go.” Di sini Taeyang  memasukan elemen gospel sehingga lagu menjadi lebih megah.

Rise ditutup dengan “Love You Till Death”. Sama seperti “Body”, disini leader 2en1, CL kembali ikut membantu dan lagi-lagi namanya tidak tertulis. Secara lirik, “Love You Till Death” cukup puitis. Dan lagi-lagi penulisnya Tablo yang kali ini dibantu oleh Britt Burton.  Saya paling suka dengan larik “Girl I’m gonna love you, everything is breaking down because of you. But I can’t live without you. Wanting you who doesn’t want me. If it’s my sin, I’ll sweetly receive the punishment. I’m gonna love you to death. I’m gonna love you to death”. Sepertinya Taeyang ingin memetaforakan cinta sebagai candu yang bisa membunuh.

[caption id="attachment_342990" align="aligncenter" width="614" caption="cr Taeyang Official FB"]

14028959351441762494
14028959351441762494
[/caption]

Kesimpulan

Rise adalah album yang teramat sangat layak dikoleksi. Bahkan, jika dibandingkan dengan Coup D'etat, saya tetap menilai Rise lebih baik. Sorry GD, but you still my favorite one. Tidak percuma jika penggemarnya harus menunggu selama empat tahun untuk keluarnya album kedua ini. Hampir semua lagu di Rise saya suka, hanya "Body" yang sedikit kurang suka. Cuma karena masalah lirik saja untuk musiknya tetap suka.

Dan dari penjualan, “Rise” juga tidak mengecewakan. “Rise” berhasil menduduki peringkat pertama di Billboard’s World Album. Pada 2010, “Solar” menduduki peringkat ke-14 di Billboard’s World Album.

Meski dari sisi kreatif banyak yang bilang jika “Rise” masih terlalu banyak dicampuri Papa YG, jika melihat hasil akhirnya saya tetap suka. Dan mendengarkan album ini akhirnya membuat saya kembali teringat pada awal-awalnya saya menyukai Big bang. Jadi setelah beberapa tahun terakhir, GD menjadi sangat populer, tidak ada salahnya tahun ini diberikan kepada Taeyang. So, rise and shine this year my sun*..

*Taeyang dalam bahasa korea artinya matahari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun