Mohon tunggu...
Sekarsari Sugihartono
Sekarsari Sugihartono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana Hubungan Internasional

Mahasiswa Pascasarjana Hubungan Internasional UGM

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menilik Perkembangan Ekonomi Sirkular di Indonesia

21 Mei 2023   15:00 Diperbarui: 21 Mei 2023   14:55 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timbunan sampah plastik di salah satu pantai di Bali. Sumber: shutterstock

Indonesia telah secara aktif mengembangkan ekonomi sirkular untuk mengatasi tantangan lingkungan yang ditimbulkan oleh model ekonomi linier tradisional. Ekonomi sirkular bertujuan untuk meminimalkan produksi limbah, mendorong efisiensi sumber daya, dan menciptakan nilai berkelanjutan dengan menutup lingkaran siklus hidup produk. 

Pada tahun 2019, pemerintah Indonesia meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Sirkular Nasional, yang menyediakan kerangka kerja dan pedoman komprehensif untuk transisi ke ekonomi sirkular. Roadmap tersebut berfokus pada beberapa sektor prioritas, antara lain sampah plastik, tekstil, elektronik, serta pangan dan pertanian.

Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang polusi sampah plastik laut terbesar di dunia. Hal ini merupakan alasan mengapa ekonomi sirkular sangat penting untuk diterapkan demi menjamin kelangsungan hidup di masa depan. Sebagai tanggapan, pemerintah telah menerapkan berbagai inisiatif untuk mengatasi sampah plastik. 

Misalnya, telah memperkenalkan larangan nasional pada plastik sekali pakai di beberapa wilayah dan menerapkan skema tanggung jawab produsen yang diperluas untuk meminta pertanggungjawaban produsen atas produk mereka. Indonesia juga berinvestasi dalam infrastruktur pengelolaan limbah untuk meningkatkan kapasitas daur ulang dan pengolahan limbah. 

Pemerintah mendorong pendirian fasilitas pengolahan sampah menjadi energi, pabrik pengomposan, dan pusat daur ulang di seluruh negeri. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan mempromosikan pemulihan sumber daya yang berharga.

Dalam sektor pertanian dan kehutanan, Indonesia meluncurkan inisiatif yang meliputi pertanian organik, agroforestry, dan penggunaan energi terbarukan dalam proses pertanian. Langkah-langkah ini membantu mengurangi input bahan kimia, mempromosikan keanekaragaman hayati, dan mendukung mata pencaharian pedesaan. 

Model bisnis sirkular juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam perkembangan ekonomi sirkular. Berbagai organisasi dan bisnis di Indonesia telah mengadopsi model ini. Model ini meliputi tren peningkatan perusahaan yang merangkul model produk sebagai layanan, berbagi platform, dan memproduksi ulang atau memperbarui produk untuk memperpanjang masa pakainya. 

Salah satu contohnya adalah Avani Eco, sebuah perusahaan yang memproduksi kemasan biodegradable dan kompos yang terbuat dari sumber daya terbarukan seperti singkong dan tepung jagung. 

Inisiatif ini membantu mengurangi sampah plastik sekali pakai dan mendorong penggunaan alternatif kemasan yang berkelanjutan. Contoh lain juga muncul dari pemerintah. 

Kota Bandung telah memperkenalkan program bank sampah, di mana warga dapat menukar bahan daur ulang dengan uang tunai atau insentif lainnya. Ini mendorong daur ulang dan mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke tempat pembuangan sampah atau lingkungan. Pergeseran ini mendorong efisiensi sumber daya dan mengurangi timbunan limbah.

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sangat penting untuk keberhasilan transisi ekonomi sirkular. Indonesia telah membina kemitraan dengan organisasi internasional, seperti Yayasan Ellen MacArthur, untuk mendapatkan pengetahuan dan keahlian dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular secara efektif. 

Dengan pengetahuan dan ilmu yang didapatkan, Indonesia telah berinvestasi dalam fasilitas limbah menjadi energi untuk mengubah limbah menjadi energi. Misalnya, Kota Surabaya meresmikan pabrik sampah menjadi energi pada tahun 2020. Fasilitas tersebut mengubah sampah kota menjadi listrik dan berkontribusi untuk mengurangi sampah TPA sekaligus menghasilkan energi terbarukan.

Prinsip 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle yang merupakan bagian dari ekonomi sirkular. Sumber: shutterstock 
Prinsip 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle yang merupakan bagian dari ekonomi sirkular. Sumber: shutterstock 

Tak hanya itu, meningkatkan kesadaran publik dan mempromosikan pendidikan tentang manfaat ekonomi sirkular adalah aspek kunci dari transisi. Indonesia telah meluncurkan kampanye dan program pendidikan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah, praktik daur ulang, dan kebiasaan konsumsi yang berkelanjutan. 

Sementara kemajuan yang signifikan telah dicapai, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan ekonomi sirkular secara penuh. Ini termasuk meningkatkan infrastruktur pengelolaan limbah, menangani perilaku dan sikap konsumen, meningkatkan penegakan peraturan, dan mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular ke dalam praktik bisnis di semua sektor.

Secara keseluruhan, komitmen Indonesia terhadap ekonomi sirkular menunjukkan tekadnya untuk mengatasi masalah lingkungan, menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, dan mendorong ekonomi yang lebih tangguh dan hemat sumber daya. Namun perlu adanya kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat guna mendukung transisi ekonomi sirkular ini menjadi lebih berkembang dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun