Menilik pada masa lalu, mulai pada tanggal 5 Desember 2010, Brasil secara resmi mengakui Negara Palestina termasuk seluruh Tepi Barat dan Jalur Gaza, dan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kotanya.Â
Pada pemerintahan Presiden periode sebelumnya yaitu Jair Messias Bolsonaro yang menjabat dari 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2022, banyak kritikan terhadap kebijakan luar negeri nya yang sangat berpihak pada Israel.Â
Motivasi peningkatan hubungan antara Brasil dan Israel dilatarbelakangi oleh perlu nya penguatan kondisi ekonomi dan militer diantara kedua belah pihak.Â
Pada saat itu, Brasil ingin memperkuat posisi nya di tatanan dunia dan Israel memiliki sumber daya teknologi yang Brasil butuhkan. Sebagai salah satu produsen teknologi dunia, tentu nya hal ini menguntungkan bagi Israel karena Brasil akan menjadi konsumen yang berpotensi besar dalam membangun stabilitas ekonomi mereka.Â
Seperti yang dikutip dari pernyataan Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman "Brasil memiliki ekonomi terbesar di Amerika Latin dan terbesar kesembilan di dunia. Ini bukan hanya teman dekat dan sekutu, tetapi juga merupakan potensi besar bagi ekonomi Israel dan perdagangan luar negerinya. Saya berharap di tahun-tahun mendatang kita akan menyaksikan peningkatan pertumbuhan perdagangan bilateral, untuk kepentingan warga kedua negara".Â
Ada hal negatif dan positif dari langkah kebijakan luar negeri yang diambil Bolsonaro pada saat itu. Sisi positif nya adalah adanya penguatan hubungan Brasil dengan Amerika Serikat dikarenakan Amerika Serikat selalu memiliki hubungan kuat dengan Israel, yang menjadikan Brasil salah satu sekutu mereka juga. Namun, di sisi negatif, banyak negara-negara Arab yang enggan menjalin hubungan kerja sama maupun diplomatik dengan Brasil.
Pada tanggal 1 Januari 2023, Luiz Inacio da Silva atau biasa dipanggil Lula da Silva secara resmi dilantik sebagai Presiden Brasil yang menandakan rezim Jair Bolsonaro berakhir.Â
Presiden Lula da Silva pernah menjabat sebagai Presiden Brasil pada periode 2003 sampai 2010. Pada periode tersebut, pemerintahan da Silva mengalami kemajuan pesat dalam ekonomi dan berhasil melakukan reformasi sosial. Angka korupsi di Brasil juga menurun drastis selama masa pemerintahan nya.
Sejak dilantik pada Januari, da Silva telah menyatakan secara tegas dukungan nya terhadap Palestina, yang secara tidak langsung menandai berakhir nya kebijakan luar negeri Brasil yang semula condong kepada Israel.Â