Mohon tunggu...
sekar rahima sahwahita
sekar rahima sahwahita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa jurusan Rekayasa Nanoteknologi di Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Rekayasa Nanoteknologi di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknologi Hijau dalam Manufaktur Nanomaterial: Solusi untuk Pembangunan Berkelanjutan

17 Desember 2023   18:51 Diperbarui: 17 Desember 2023   20:04 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nanomaterial merupakan material yang memiliki ukuran atomik atau molekuler. Nanomaterial memiliki sifat dan karakteristik yang unik dan berbeda dengan material berukuran besar. Sifat-sifat unik ini menjadikan nanomaterial memiliki potensi yang sangat besar untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, energi, lingkungan, dan industri. Namun, manufaktur nanomaterial juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan udara, serta toksisitas terhadap manusia dan hewan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengembangkan teknologi manufaktur nanomaterial yang ramah lingkungan, atau yang dikenal dengan istilah teknologi hijau.

Teknologi hijau dalam manufaktur nanomaterial mengacu pada penggunaan metode dan proses yang dapat mengurangi atau meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa metode dan proses yang dapat dikategorikan sebagai teknologi hijau dalam manufaktur nanomaterial antara lain:

  • Metode biologi, seperti penggunaan ekstrak tanaman, bakteri, atau enzim untuk mensintesis nanomaterial. Metode ini relatif lebih aman dan tidak beracun dibandingkan metode kimia konvensional.
  • Metode fisika, seperti penggunaan gelombang ultrasonik, laser, atau medan magnet untuk mensintesis nanomaterial. Metode ini juga relatif lebih aman dan tidak beracun dibandingkan metode kimia konvensional.
  • Pemanfaatan limbah, seperti penggunaan limbah industri atau pertanian untuk mensintesis nanomaterial. Metode ini dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan nilai tambah limbah.

Teknologi hijau dalam manufaktur nanomaterial memiliki potensi untuk mewujudkan berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs poin 6 (Clean Water and Sanitation), 7 (Affordable and Clean Energy), dan 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure).


Secara khusus, teknologi hijau dalam manufaktur nanomaterial dapat membantu mengurangi pencemaran air dengan menggunakan metode yang lebih aman dan tidak menghasilkan limbah cair, mengurangi konsumsi energi dengan menggunakan metode yang lebih efisien dan memanfaatkan sumber energi terbarukan, meningkatkan daya saing industri nanomaterial dengan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk.Pengembangan teknologi hijau dalam manufaktur nanomaterial merupakan langkah penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Teknologi ini dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing industri nanomaterial.


Pengembangan teknologi hijau dalam manufaktur nanomaterial merupakan langkah penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Teknologi ini dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing industri nanomaterial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun