Desa Pondokjoyo-Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Permasalahan stunting merupakan permasalahan serius yang sedang dihadapi oleh pemerintah di Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Jember mencapai 34,9 persen. Angka tersebut merupakan angka tertinggi utuk kasus stunting di provinsi Jawa Timur. Salah satu desa yang melaporkan kasus stunting adalah desa Pondokjoyo, Kecamatan Semboro.
Desa Pondokjoyo yang terletak di Kecamatan Semboro memiliki jumlah penduduk 5.886 yang tersebar di dua dusun, yaitu Dusun Pondokrampal dan Dusun Songon. Berdasarkan data SDGs desa jumlah anak yang berumur di bawah 6 tahun berkisar 529 anak. Menurut data buku Posyandu, dari 529 anak yang berada di desa Pondokjoyo terdapat 7 anak yang terancam stunting ditandai dengan ciri-ciri berat badan dan tinggi badan yang berada di bawah garis merah (BGM) diantaranya adalah 3 anak di dusun pondok rampal dan 4 anak di dusun songon. Oleh karena itu, anak-anak yang berada di BGM butuh perhatian khusus guna mencegah stunting. Salah satu upaya untuk mengurangi angka stunting tersebut melalui revitalisasi posyandu setempat.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan cara pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh fasilitas kesehatan ibu dan anak secara gratis. Tujuan utama dari posyandu yaitu untuk mencegah angka kematian ibu dan anak saat proses persalinan. Posyandu menjadi tempat untuk mendata semua pengukuran tumbuh kembang anak mulai dari berat badan hingga tinggi badan anak. Melalui posyandu mahasiswa KKN Kolaboratif 114 membantu kegiatan revitalisasi Posyandu balita yang berada di Desa Pondokjoyo, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember. Kegiatan revitalisasi posyandu terdiri atas pengukuran berat badan dan tinggi badan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh kementerian Kesehatan. Ada beberapa posyandu yang tersebar di dua dusun yang berada di Desa Pondokjoyo, diantaranya posyandu jeruk 50, jeruk 51, jeruk 52, jeruk 53, jeruk 54, jeruk 55, jeruk 56 dan jeruk 63.
Hasil kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif 114 pada beberapa posyandu yang tersebar di desa Pondokjoyo terdapat permasalahan dalam menjalankan kegiatan posyandu. Rata-rata permasalahan yang dialami oleh posyandu adalah mekanisme pengukuran tinggi badan dan berat badan yang kurang tepat. Sehingga mahasiswa KKN Kolaboratif 114 membantu mensosialisasikan mekanisme pengukuran sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H