" Anugrah " Tanya Megan Bingung
" Hari ini, laki-laki pertama yang menabrakmu, itulah jodohmu. Kamu dan dia akan terikat benang merah selamanya yang tidak akan pernah terputus. Jodoh kalian sangat kuat, sekuat baja. Sangat dalam, sedalam lautan. Dan dia mencintaimu sepenuh hatinya, Cu. Kamu itu bagaikan detak pada jantungnya, bagaikan udara yang masuk pada paru-parunya, seperti upil yang menyempil di hidungnya. "Ucap Nenek Tua
Megan tidak pernah menyangka kata kata nenek misterius yang ia temui dijalan itu menjadi kenyataan pahit.
" Pagi ini dia telah menabrak seorang Pak, ini komiknya mau aku beli," kataku dan Nolan hampir bersamaan.
"Aku melirik sengit. Demi Bimba Bear, sampai kapan pun aku tidak akan menyerah!
"Ini uangnya, Pak, saya duluan," sahut Nolan cepat.
"Eh, enak aja, saya yang duluan, Pak!" teriakku emosi. "Kamu nggak pernah diajarin ngalah sama cewek, ya?"
"Kalau demi Bimba Bear, nggak perlu ngalah sama cewek! Pokoknya itu komik gue!" jawab Nolan dengan tatapan sebal.
Sudah, jangan ribut," kata Pak Dudung. "Kalau ribut terus, komiknya nggak Bapak jual!"
"Jangan dong, Pak..." Suara kami keluar kompak ber samaan.
"Nah makanya jangan ribut. Jadi siapa yang mau nga lah?"